Back

Seru! Flashmob Bhineka Tunggal Ika ITN Malang

Meriah, 1.118 Mahasiswa Baru ITN Malang ikuti Flashmob dengan Berpakaian Adat Nusantara. (Foto: Yanuar/humas)


 

Depan gedung rektorat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang tiba-tiba ramai dengan mahasiswa berpakaian adat nusantara. Mulai baju adat Dayak dari Kalimantan lengkap dengan mahkotanya, pakaian Poso dari Sulawesi Tengah, baju adat Papua, Bali, Madura, Betawi, Jawa, dan berbagai pakaian adat lainnya, Selasa (10/9/19).

Mereka bukannya merasa ribet, namun dengan pakaian adat tersebut 1.118 mahasiswa baru yang sedang mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2019 ini dengan gembira serentak melakukan flashmob. Bahkan rektor yang tampak mengenakan pakaian surjan, pakaian lurik khas Yogyakarta turut mengikuti gerakan flashmob bersama seluruh panitia.

Sebelumnya, flashmob diawali dengan masuknya penari utama Dinda Ayu Bintang Efendi, mahasiswa Teknik Lingkungan, diikuti panitia PKKMB dari mahasiswa dan diiringi musik secara berturut-turut, lagu Apose dan Yamko Rambe Yamko dari Papua, serta Poco Poco dari Maluku. Kemudian, diiringi tari Sesondetan dari Jawa Barat, saat penari utama menjembut Rektor ITN Malang beserta jajarannya.

Dengan berbaurnya rektor dan panitia serta mahasiswa baru yang sebelumnya sudah siap di halaman rektorat, tiba-tiba musik berganti dengan lagu Gemu Fa Mi Re atau lebih dikenal dengan Maumere dari NTT. Seketika suasana halaman kampus 1 ITN Malang tambah meriah. Keluarga besar Kampus Biru pun larut dalam nuansa kebersamaan dalam keragaman lewat gerak tari nusantara.

 

Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT (berbaju surjan/lurik) Membaur dengan Mahasiswa Baru Melakukan Flashmob, Selasa (10/9/19). (Foto: Yanuar/humas)
Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT (berbaju surjan/lurik) Membaur dengan Mahasiswa Baru Melakukan Flashmob, Selasa (10/9/19). (Foto: Yanuar/humas)

 

Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT mengapresiasi dan mengaku bangga dengan adanya flashmob memakai pakaian adat nusantara yang digagas oleh panitia PKKMB. Ia mengaku awalnya kurang yakin flashmob dengan pakaian adat akan berjalan dengan lancar. Apalagi tidak semua mahasiswa baru memiliki baju adat sendiri. Mereka harus menyewa, dan bisa jadi tempat menyewaan juga terbatas.

“Bangga dan puas tentunya dengan kegiatan flashmob dengan berpakaian adat. Ini menjadi semangat bagi semua agar ITN Malang lebih baik lagi. Saya beserta jajaran rektorat, dekan, dan dosen sangat mengapresiasi,” ujar Kustamar.

Sementara itu Sumanto, S.Pd,M.Si Ketua PKKMB ITN Malang menyatakan, kegiatan flashmob digagas untuk menyatukan keragaman mahasiswa ITN Malang. Setelah masuk ke ITN Malang, semua mahasiswa baru sudah menjadi keluarga, saling menyayangi dan mengayomi. “Semua sekarang menjadi keluarga besar ITN Malang, harus saling menyayangi dan mengayomi. Jadi, mahasiswa dari daerah tidak perlu merasa khawatir lagi,” katanya. (mer/humas)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023