Back

Stasiun KA “Green Architecture” ITN Malang Juara 3 Nasional

Tim Creature Lomba Gambar Teknik (LGT) ITN Malang Juara 3 Student Day of Civil Engineering 15th, Politeknik Negeri Malang (Polinema). Ki-ka: Bernadus David Kurniade, Moh Rikzan Wagianto, dan Angga Mahenda. (Foto: Yanuar/humas)


Malang, ITN.AC.ID – Konsep Stasiun Kereta Api Modern dengan Prinsip Green Architecture membawa tiga mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyabet juara 3 tingkat nasional pada Lomba Gambar Teknik (LGT) Student Day of Civil Engineering 15th, Politeknik Negeri Malang (Polinema). Babak final diselenggarakan secara daring pada Sabtu (21/11/2020) yang lalu.

Adalah Tim Creature yang terdiri dari, Moh Rikzan Wagianto, Angga Mahenda dan Bernadus David Kurniade mahasiswa Arsitektur Kampus Biru bersaing dengan total 27 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Kegiatan tahunan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Polinema ini diharapkan menjadi ajang para mahasiswa untuk mengasah kreatifitas, ilmu, dan inovasi.

Konsep Stasiun Kereta Api Modern dengan Prinsip Green Architecture karya mahasiswa Arsitektur ITN Malang Juara 3 Student Day of Civil Engineering 15th, Politeknik Negeri Malang (Polinema), Sabtu (21/11/2020). (Foto: Istimewa)
Konsep Stasiun Kereta Api Modern dengan Prinsip Green Architecture karya mahasiswa Arsitektur ITN Malang Juara 3 Student Day of Civil Engineering 15th, Politeknik Negeri Malang (Polinema), Sabtu (21/11/2020). (Foto: Istimewa)

“Menjadi tiga besar nasional sebenarnya di luar ekspektasi kami. Sebenarnya yang mendaftar lumayan banyak, tetapi yang mengumpulkan karya hanya 27 tim. Kemudian dipilih 10 besar, lalu diambil 3 besar untuk menuju final,” kata Rikzan Ketua Tim Creature saat ditemui di kampus 1 ITN Malang, Senin (23/11/2020).

Event kali ini mengusung tema “Inovasi Stasiun Kereta Api Modern yang Ramah Lingkungan”. Maka, Tim Creature menghadirkan inovasi ruang tunggu berkonsep ruang terbuka hijau (RTH) di dalam stasiun. Sehingga calon penumpang atau pengguna stasiun dapat menikmati ruangan yang nyaman dengan pepohonan sambil menanti kedatangan kereta api.

Baca juga: Keren ! Empat Mahasiswa Arsitektur ITN Malang Borong Juara Lomba Desain Gapura Kota Pasuruan

“Kami ingin memberikan inovasi stasiun kereta api yang ramah lingkungan dengan hadirnya pepohonan. Selain itu atap ruang tunggu juga dapat terbuka secara otomatis, sehingga mengalirkan sirkulasi udara yang baik di ruangan tersebut,” imbuh mahasiswa semester tiga ini.

Dikatakan Rikzan, untuk konsep stasiun KAI dipilih dan diambil dari lokalitas kereta api. Dengan menggunakan konsep bentuk dari logo KAI sehingga menghasilkan desain bentuk yang unik. Menggunakan metode bentuk diantaranya layering (kanvas untuk sebuah objek layer dalam Photoshop), fraktal (komponen dari bangunan yang mengulangi bentuknya kembali dengan skala yang berbeda), aditif (penambahan), dan folding (proses menghasilkan bentukan dalam desain arsitektur).

Selama satu bulanan Tim Creature mengolah desain dengan menggunakan aplikasi Sketchup, Autocad, dan Lumion. Ketekunan mereka pun terbayar dengan mendapat nilai akhir cukup memuaskan 80,61. Sementara itu juara 1 dan 2 diboyong oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dengan skor akhir 82,54 dan 80,67.

Baca juga: Kota Malang Terencana Apik sebagai Jantung Malang Raya dan Jawa Timur

“Memang lawannya cukup berat. Apa lagi Lomba Gambar Teknik baru kali ini kami ikuti. Dan kami selain menggambar teknik juga harus menghitung konstruksi, menyajikan konsep, serta pemilihan bahan material bangunan yang tepat. Itulah kira-kira penilaian juri,” pungkas mahasiswa asal Probolinggo ini.

Hal senada disampaikan oleh Bernadus David Kurniade. Menurut David biasa disapa, baru kali pertama Polinema membuka pendaftaran lomba selain untuk Jurusan Teknik Sipil juga untuk jurusan Arsitektur. Awalnya mereka melihat prasyarat lomba ada konsep ramah lingkungan dan green architecture (arsitektur hijau). Syukurnya konsep tersebut sudah mereka peroleh di kampus.

“Sebelumnya pas tim kami (Tim Creature) masuk 10 besar, posisi kami ada di urutan ke 6 di bawahnya tim ITN satunya. Tapi, setelah final tim kami bisa naik menjadi juara 3. Pada babak final kami di tes kreatifitas dua dimensi dan tiga dimensi serta presentasi. Pada tes kreatifitas, anggota dites satu persatu sesuai dengan bidangnya,” beber David.

Sebagai info, tim yang masuk 10 besar selain ITN Malang dan ITS ada juga dari UNS, Undip, Polinema, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), dan Politeknik Negeri Bandung (POLBAN). (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023