Back

Serunya Outbound Staf dan Dosen ITN Malang di Kota Batu

Kelompok 8 saat game menggambar. Maksudnya ingin menggambar buah manggis malah menjadi gambar sarang tawon. (Foto: Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Banyak cara dilakukan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dalam meningkatkan team work bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Mengambil waktu libur semester ITN Malang mengadakan employee gathering bertema Building an Agile Team, yang diikuti oleh 200 peserta.

Berbagai kegiatan dilakukan di tengah indahnya suasana pegunungan di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Hotel, Kota Batu. Ada dua sesi kegiatan, yakni pemberian materi di dalam kelas, dan outbound di lapangan terbuka. Kegiatan diawali dengan pemberian materi oleh Danang Baskoro, dari Brilian Psikologi (biro psikologi). Terlihat keseruan peserta ketika sesi game satu persatu di lakukan di aula yang mampu menampung sekitar 300 peserta.

Menurut Danang Baskoro, materi di ruangan lebih banyak memfokuskan pada pembentukan time work. Seperti membangun rasa empati, komunikasi efektif, dan juga pelayanan prima atau customer service excellent. Materi-materi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan ITN Malang sebagai lembaga pendidikan.

“ITN Malang adalah institusi pendidikan. Masing-masing individu memberikan pelayanan tidak hanya kepada mahasiswa, namun juga ke sesama dosen yang tentunya banyak sekali urusannya. Sehingga, time work dan juga customer service excellent itu sangat diperlukan. Harapannya bisa berdampak baik untuk dosen dan mahasiswa. Intinya satu sama lain melayani,” jelas Danang, Sabtu (16/7/2022) lalu.

Materi yang diselingi dengan game membuat suasana aula kian hidup. Apalagi antara staf dan dosen diharuskan berbaur. Sehingga, yang sebelumnya tidak kenal menjadi mengenal. Game membangun kebersamaan seperti, menggambar bergantian dengan satu coretan. Tiap peserta dalam satu kelompok membuat satu coretan dimana masing-masing peserta tidak boleh berbicara ataupun membuat kesepakatan dalam membuat gambar. Ada juga game ketangkasan memindah karet gelang dengan menggunakan mulut dan sedotan.

“Dengan game tersebut diharapkan masing-masing peserta memiliki sudut pandang yang mendalam tentang makna bekerja sama, dan tujuan melayani. Jadi, harapannya peserta tidak hanya mengerti tapi juga memahami, mindset-nya bisa masuk. Sehingga perasaan mereka akan menggerakkan perilaku untuk melayani,” tambahnya.

Rektor ITN Malang Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE (berkacamata) berbaur dengan staf dan dosen memperagakan game traffic light. (Foto: Humas ITN Malang)

Keseruan makin terasa tatkala peserta memasuki lokasi outbound di lapangan terbuka. Dipandu langsung oleh tim outbound dari Kusuma Agrowisata peserta mengambil posisi membuat satu lingkaran besar. Sementara instruktur outbound mengambil posisi di tengah lingkaran. Diawali dari menyanyi dan bergerak bersama sesuai irama musik sore itu seketika suasana pecah dengan canda dan tawa.

Dikatakan Faisal Ramadhan instruktur outbound, ketika membantun capacity building (membangun kapasitas dan kemampuan), maka materi akan diberikan di dalam kelas. Namun, di dalam metode outbound di lapangan menerapkan praktek experiential learning.

Experiential learning merupakan proses belajar yang pengetahuannya diperoleh dari sebuah bentuk pengalaman, yang menggabungkan pemahaman dengan kegiatan yang dilakukan. Merupakan metode belajar yang paling efektif, karena metode ini memungkinkan para peserta belajar dengan memenuhi seluruh aspek penting dalam proses pembelajaran, yakni kognitif, afektif, dan emosi.

“Karena di kelas tadi juga seru, jadi waktu yang disediakan untuk outbound lebih terbatas. Maka, yang kami kejar adalah kekompakan, kebersamaan, dan kekeluargaan. Supaya teman-teman ingat bahwa mereka satu keluarga,” kata Faisal.

Keseruan game dalam outbound membuat peserta semakin rileks. Peserta secara berkelompok diminta bergantian memperagakan beberapa formasi. Seperti, formasi dayung, kereta api, bunga matahari, traffic light (lampu lalu lintas), dan lain sebagainya.

Employee Gathering inipun diapresiasi oleh Redi Sigit Febrianto ST MT, dosen Arsitektur ITN Malang. Menurut Redi, setelah sekian lama tidak dapat beraktivitas di luar ruangan karena pandemi Covid-19, outbound bagi staf dan dosen menjadi ajang refreshing bersama. Apalagi dalam kegiatan ini tidak membedakan antara staf, dosen, maupun pimpinan.

“Semua kegiatan yang diadakan sangat menarik, baik dari segi materi psikologi maupun materi outbound. Bravo ITN Malang, saya bangga menjadi bagian dari ITN Malang,” ucapnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023