Back

Yandri Nursal Sales Daging Impor jadi Operation Manager PT Greenfields Indonesia

Yandri Nursal, alumnus Teknik Mesin S-1, ITN Malang, sebagai Operation Manager di PT Greenfields Indonesia. Dairy (Milk, cheese and Yogurt). (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.Id – Yandri Nursal merupakan sosok yang penuh keberuntungan dalam setiap pekerjaannya. Alumnus Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ’92 ini memiliki rekam jejak karir yang tergolong mulus. Paling lama tiga tahun bekerja di sebuah bidang, ia akan naik jabatan. Hal ini terungkap saat diwawancara oleh Humas ITN Malang pada momen reuni di Kampus 1 ITN Malang beberapa waktu lalu.

Yandri Nursal yang juga akrab disapa Ambon oleh teman-temannya ini sekarang bekerja di PT Greenfields Indonesia sebagai operation manager. Greenfields adalah perusahaan susu kemasan yang berpusat di Malang, Indonesia dan merupakan produsen susu terbesar di Asia Tenggara.

Perjalanan karir pria asal Ambon ini tergolong mulus. Beberapa kali pindah perusahaan menjadikannya banyak pengalaman. Tidak hanya itu saja, ia juga selalu mendapat posisi strategis di perusahaannya. Ketekunannya bekerja sebenarnya sudah bisa dilihat sejak ia masih menjadi mahasiswa di Teknik Mesin S-1 ITN Malang. Ia pernah menggeluti bisnis distribusi daging impor, seafood, dan lain sebagainya.

“Diluar kuliah ada bisnis. Saya mendistribusikan daging impor dan seafood ke hotel dan restoran yang ada di Malang. Sebenarnya untuk memotivasi diri sendiri. Coba-coba terjun ke dunia berbisnis seperti apa,” tuturnya.

Baca juga : Akhmad Fatah Yasin Terpilih jadi Ketua Ikatan Alumni Arsitektur ITN Malang, Profilnya Patut Disimak

Yandri waktu itu memutuskan kuliah di ITN Malang karena ITN merupakan salah satu kampus terkenal di Kota Malang, dengan perkuliahan yang ketat dan kompetitif. Namun, semua dijalani dengan baik berkat kerjasama yang kompak bersama teman-temannya.

“Dulu himpunan mesin ada yang namanya Kemah Bakti, waktu itu di Kecamatan Dampit, Malang. Kegiatan dilaksanakan di awal masa kuliah. Kegiatan tersebut untuk membentuk kekompakan, dan mental kami sebagai maba. Karena di tahun pertama, proses perkuliahan akan terasa berat. Nah, ini untuk melatih kekompakan. Dari sini akan terbentuk kelompok-kelompok kecil mahasiswa untuk belajar dan berdiskusi,” bebernya.

Meskipun kuliah di permesinan, Yandri juga tertarik menggeluti dunia marketing. Berawal dari sales daging impor semasa kuliah inilah kelak membuat ia lebih tangguh dalam berproses. Mendapatkan pengalaman yang berbeda, bersosialisasi, bernegosiasi dengan customer, mengelola karyawan, dan lain-lain.

“Karyawan saya ada dari keluarga sendiri, dan ternyata pengalaman marketing di pekerjaan yang sekarang saya geluti memang dibutuhkan. Saya memang lulusan teknik mesin, tapi dalam kerja saya tidak pure teknik mesin. Karena setelah lulus kuliah saya langsung bekerja di Tjiwi Kimia sebagai staff ISO 9002, dan staff MBOS (Management by Olympic System) yang bidang kerjanya manajemen banget,” lanjutnya. Di Tjiwi Kimia Yandri juga pernah merasakan menjadi supervisor finishing, dan terakhir sebagai assistant section shift di mitra usaha di konverter 3.

Untuk lebih mengembangkan diri, dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia ia kemudian pindah ke PT Philip Morris Indonesia. Di pabrik rokok ini ia hanya bergabung selama empat tahun, dan posisi terakhirnya adalah sebagai Shift Manager Manufacturing PT Philip Morris Indonesia.

“Waktu itu saya sempat dipindah ke Jakarta. Tapi saya terlanjur cinta Malang tempat dulu saya kuliah. Makannya saya resign dan kembali ke Malang, dan masuk ke PT Aqua Golden Mississippi sebagai manager manufacturing selama 1,5 tahun,” lanjutnya.

PT Aqua Golden Mississippi menginduk kepada PT Tirta Investama, Danone. Di sini Yandri ternyata dipindah lagi ke AQUA Berastagi Sumatera Utara sebagai senior plant manager. Dua tahun kemudian ditarik ke kantor pusat Danone sebagai senior manager performance yang meng-handle performance  wilayah regional 2 dan memegang 7 plan Aqua. Tidak berapa ia kemudian dipindah ke Aqua Mekarsari sebagai senior plan director.

“Tujuh tahun saya di Aqua. Nah, 2016 akhirnya ada lowongan lagi di Malang. Pindahlah saya ke Malang ke PT Greenfields Indonesia hingga sekarang,” ceritanya penuh kelegaan.

Saat ini selain bekerja di Greenfields, Yandri juga menekuni beberapa proyek. Seperti, sebagai konsultan manufacturing, konsultan manajemen organisasi, dan juga sebagai trainer yang memberikan training kepada manajemen di perusahaan-perusahaan.

Baca juga : Campus Hiring Pusat Karir ITN Malang, Bantu Rekrutmen PT Smoore

Menurut Yandri, saat bekerja belum tentu akan sesuai dengan jurusan yang diambil semasa kuliah. Maka, ketika masih kuliah harus dimulai menggali potensi diri sehingga untuk dikembangkan. Misalnya dengan belajar berbisnis. Apalagi saat ini era 5.0 semua pekerjaan banyak memakai mesin, yang mempersempit ruang lingkup pekerjaan. Dengan memiliki bisnis sendiri maka keduanya bisa berjalan paralel, antara pekerjaan, dan bisnis yang ditekuni.

“Sebagai mahasiswa kita memang dituntut memiliki IPK tinggi. Menurut saya bukan hanya IQ (Intelligence Quotient) yang harus bagus, namun juga EQ (Emotional Quotient) harus ditingkatkan. Kalau EQ kita bagus bisa menjadi manager leader. Sementara kalau IQ nya saja yg bagus, itu hanya bisa sukses seperti menjadi spesialis saja. Biasanya kalau orang pintar (secara IQ) akan dimanfaatkan oleh orang yang pintar mengatur,” tandas pria ramah ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023