Back

Lulusan Terbaik Teknik Mesin Teliti Kualitas Kemasan Pembungkus pada Proses Vacuum Forming

Dinda Anggraeni Saputri, terbaik Teknik Mesin S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), ITN Malang pada wisuda ke 68 tahun 2022. (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – Membentuk plastik dengan pola tertentu bisa dilakukan dengan sistem vacuum forming. Sehingga sebuah produk bisa dibungkus dalam kemasan yang menyerupai bentuk produk yang dikemas. Menurut Dinda Anggraeni Saputri, metode vacuum forming tersebut masih jarang diteliti dan dapat dikembangkan.

Dinda merupakan lulusan terbaik Teknik Mesin S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Ia ikut diwisuda pada wisuda ke 68 tahun 2022. “Menurut saya (alat) vacuum forming membutuhkan biaya yang lebih murah daripada alat lainnya. Untuk membentuk sebuah kemasan bergantung dari cetakan yang digunakan. Sementara, bahan kemasan dari lembaran plastik juga mudah ditemukan,” ujar Dinda.

Baca juga : Berkat Limbah Batang Batu Baterai, Aladin Eko Purkuncoro Raih Doktor

Pemilik IPK 3.52 ini melakukan penelitian dengan menggunakan metode taguchi dengan karakteristik larger is better. Metode taguchi dilakukan untuk meningkatkan suatu kualitas dari produk. Metode taguchi juga lebih efisien dari segi waktu. Tidak memerlukan waktu terlalu lama untuk pengambilan data, dan tidak memerlukan terlalu banyak sampel.

Alat yang dibuat untuk penelitian yaitu prototype vacuum forming yang berfungsi untuk membentuk lembaran plastik sesuai dengan cetakan. Dan bahan yang digunakan berupa lembaran plastik polyethylene terephthalate.

Dinda Anggraeni Saputri merekonstruksi prototype vacuum forming, untuk penelitiannya. (Foto: Istimewa)

Dijelaskan Dinda, cara mencetak plastik di vacuum forming cukup mudah. Pertama-tama lembaran plastik dipotong ukuran 50×50 cm, kemudian dijepit dengan penjepit. Alat vacuum forming dipanaskan sesuai dengan temperatur yang ditetapkan, lalu lembaran plastik yang telah dijepit diletakkan di atas pemanas (heater).

Setelah dipanaskan dengan temperatur dan waktu pemanasan yang telah ditentukan, kemudian lembaran plastik diletakkan diatas vacuum chamber dan dilakukan pemvakuman dengan tekanan yang telah ditentukan. Terjadilah proses pemvakuman pada lembaran plastik, kemudian ia menyusut mengikuti bentuk cetakan yang digunakan. Setelah proses pemvakuman selesai, penjepit plastik diangkat dari vacuum chamber dan dilakukan proses pendinginan dengan media udara.

“Setelah selesai barulah dilakukan analisa kualitas hasil, yang terdiri dari pengukuran dimensi (panjang, lebar dan tinggi), menganalisa cacat yang terjadi dan memperhatikan detail kontur yang terdapat pada hasil pengujian. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menghasilkan produk seperti kemasan. Penelitian ini juga dapat mengetahui pengaruh dari waktu pemanasan, temperatur, dan tekanan terhadap kualitas hasil dari plastik yang digunakan,” beber dara asal Pasuruan ini. Ia menyelesaikan penelitian dan skripsi dibawah bimbingan Febi Rahmadianto, ST., MT.

Baca juga: Nyoman Sugiartha Ajak Mahasiswa Aktif Mengikuti Organisasi

Menurut Dinda, penelitian hanya sebatas mengamati kualitas produk yang melingkupi mengamati detail kontur serta cacat yang terjadi dan dilakukan juga pengukuran dimensi. Kemasan ini lazim digunakan sebagai bahan dasar produk-produk komersial dengan beragam pengaplikasian. Termasuk kemasan pangan dan nonpangan, kain, plastik lembaran, komponen kendaraan, alat elektronik, dan masih banyak lagi.

Momen wisuda bagi mahasiswa merupakan momen spesial. Bisa berbagi kebahagiaan dan membanggakan kedua orang tua. Namun, momen wisuda tersebut kurang kelap bagi Dinda. Pasalnya, akhir September 2022 lalu ayahnya meninggal dunia akibat sakit. Sehingga pengukuhan sebagai wisudawan pada 15 Oktober 2022 Dinda hanya didampingi ibu dan saudaranya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023