Meriahnya Perayaan Paskah di Gereja ITN Malang, Ada Panggung Rakyat dan Telur Paskah
Umat kristiani mengikuti Misa Vigili Paskah di Gereja St Thomas Aquinas di kampus 2 ITN Malang pada Sabtu, (8/4/2023). (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang).
Malang, ITN.AC.ID – Perayaan Paskah di Gereja St Thomas Aquinas berbeda dari biasanya. Berbagai kegiatan memeriahkan Paskah di gereja lingkungan Kampus 2 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Minggu (9/4/2023). Bertema “Kebangkitan Kristus Menggerakkan Rekonsiliasi dan Persatuan”, perayaan Paskah diawali dengan misa kudus pukul 10:00 WIB. Dipimpin oleh Romo Yulius Agus Purnomo dari Gereja Paroki St Albertus de Trapani, Blimbing Malang.
Pada 40 hari sebelum Hari Raya Paskah, umat katolik sedunia melakukan puasa dan pantang ditandai dengan pemberian abu di dahi sebagai tanda pertobatan yang lazim dikenal sebagai Rabu Abu.
Sepekan sebelum Paskah dinamakan Pekan Suci. Minggu Palma menjadi awal Pekan Suci. Untuk kali ini umat Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang melakukan perarakan daun palma, dari gazebo di luar gereja, menuju dalam gereja, sebagai simbol menyambut sang Juru Selamat.
Tri Hari Suci menjadi rangkaian sesudah Minggu Palma. Diawali dengan Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Vigili Paskah dan Minggu Paskah, dilaksanakan oleh umat Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang dengan lengkap dan tertib.
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D bersama keluarga turut menyambut Paskah dengan menghadiri Misa Vigili Paskah pada Sabtu, 8 April 2023 di Gereja St Thomas Aquinas. “Kami mengucapkan selamat Hari Paskah untuk semua umat, juga kepada civitas academica ITN Malang khususnya mahasiswa. Semoga dengan kebangkitan Kristus, ada semangat baru. Kita mulai segalanya dengan hal baru, dan meninggalkan segala keburukan dan kelemahan,” tutur rektor.
Baca juga : Natal Tiba, Keluarga Besar ITN Malang Rayakan dengan Suka Cita
Menurut rektor, keberadaan gereja di lingkungan kampus menjadi salah satu pembentukan karakter mahasiswa, sekaligus sebagai sarana komunikasi, dan toleransi yang baik. Apalagi di lingkungan Kampus 2 ITN Malang berdiri tiga tempat ibadah, masjid, gereja, dan pura.
“Harapannya ini (gereja) sebagai sarana kami mengumpulkan dosen, staf, dan adik-adik mahasiswa se-Malang Raya yang beragama katolik sehingga bisa beraktifitas, beribadah, dan berinteraksi. Ini (tempat ibadah) bukti bahwa ITN membekali mahasiswa tidak hanya ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga membentuk karakter,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut rektor juga turut mengapresiasi banyaknya umat yang hadir, serta solidnya seluruh elemen petugas yang mendukung termasuk relawan yang turut serta mengamankan jalanya rangkaian Paskah.
Sukses gelar perayaan Paskah di Gereja St Thomas Aquinas, panitia bersama romo foto bersama. (Foto: Istimewa)
Sedangkan Andre Romulus, Ketua Panitia Paskah menyatakan, tema APPN 2023 (Aksi Puasa Pembangunan) adalah Keadilan Ekologis bagi Seluruh Ciptaan: Semakin Mengasihi dan lebih Peduli. Diharapkan umat semakin mengasihi dan lebih peduli dalam menjaga lingkungan. Lingkungan alam telah memberi kehidupan seharusnya lebih dirawat dan dijaga.
“Harapannya dengan kebangkitan Kristus umat kristiani semakin memahami dan menghayati peristiwa penyelamatan Kristus. Sehingga umat semakin peduli dan mengasihi seluruh alam ciptaan Tuhan sebagai tempat tinggal bersama, dan sesama manusia turut serta menjaga dan melestarikannya,” bebernya.
Sebagai sukacita kebangkitan Kristus seusai misa kudus, pada Minggu Paskah di Gereja St Thomas Aquinas ITN Malang dilakukan berbagai kegiatan. Didukung oleh enam lingkungan yakni: Santo Rafael, Santo Stefanus, Santa Theresia, Santo Tarsisius, Santo Yustinus, dan Santo Gregorius Agung, serta Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) ITN Malang. Perayaan Paskah melibatkan seluruh umat yang hadir.
Halaman depan gereja disulap menjadi panggung gembira yang diisi penampilan dari KMK ITN Malang dan unit pastoral. Anak-anak dan remaja bernyanyi, dan menari. Suasana makin ramai ketika lomba mencari telur paskah dimulai. Untuk menjaga kebersihan telur, maka sebelumnya telur yang telah dihias dengan kertas warna-warni kemudian dibungkus dengan plastik. Acara yang diikuti oleh sekitar 80 anak dari Sekolah Minggu (Sekami) ini diadakan di lahan kosong sebelah timur gereja.
Panitia juga mengadakan pesta umat dengan perjamuan minuman dan kue. Minuman yang disajikan berupa kopi, teh, wedang uwuh, air putih, sementara hidangan kue ada kue basah, jajanan pasar, dan polo pendem. “Tujuan dari acara ini adalah untuk mengajak umat bergembira bersama merayakan Hari Raya Paskah. Dengan begitu umat yang hadir juga lebih akrab mengenal satu sama lain,” imbuhnya.
Perayaan paskah tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun masa pandemi. Diungkapkan oleh Vebriyani, anggota KMK ITN Malang, paskah di Gereja St Thomas Aquinas sangat seru dan menyenangkan. Paskah tahun ini lebih meriah, dimana ada kegiatan mencari telur paskah oleh anak-anak kecil yang ikut misa.
“Seru banget. Anak-anak kecil berlomba-lomba mencari telur paskah sebanyak-banyaknya. Bahkan ada beberapa orang tua yang tertarik ikut serta mencari telur. Terus ada juga panggung rakyat. Umat bisa ikut menari bersama di depan gereja,” kata mahasiswa teknik sipil ini.
Vebri berharap acara-acara besar keagamaan gereja, kedepannya bisa terus diadakan dan lebih menarik dan meriah. “Bisa mengikat tali kekeluargaan, dan persaudaraan antar umat di sekitar lingkungan gereja dan mahasiswa ITN Malang,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)