Back

81 Mahasiswa FTSP ITN Malang Siap Raih Gelar Sarjana, 18,5 Persen Lulus 3,5 Tahun

Dekan FTSP ITN Malang, Dr. Debby Budi Susanti, ST., MT, memberikan apresiasi kepada Ray Bara lulusan terbaik yudisium periode 1 tahun 2025 FTSP ITN Malang.


Malang, ITN.AC.ID – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menggelar yudisium periode 1 tahun 2025 dengan total 81 peserta. Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi momen pelepasan para calon sarjana sebelum resmi diwisuda.

Dekan FTSP ITN Malang, Dr. Debby Budi Susanti, ST., MT, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian para mahasiswa. Ketika dulu mahasiswa masuk diterima oleh fakultas, maka fakultas juga melepasnya secara seremonial.

Menyemarakkan yudisium para lulusan FTSP terlihat kompak mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Ini sudah menjadi tradisi FTSP saat yudisium untuk mengenalkan budaya daerah asal mahasiswa, sekaligus untuk melestarikan budaya daerah. Bahkan pakaian tersebut turut dilombakan.

Dalam sambutannya Debby mengingatkan bahwa tantangan lulusan tidak hanya bersaing dengan teman, namun juga dengan lulusan dari berbagai kampus se Indonesia, bahkan dunia. Ia menekankan pentingnya lulusan memiliki kompetensi, dan etika yang baik dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.

“Terima kasih kalian sudah bersabar, kuat hingga sampai saat ini. Ke depan, kalian harus bisa upgrade diri, karena tantangan semakin besar. Setelah dari sini (aula) kalian akan kembali ke prodi masing-masing untuk menerima pengumuman kelulusan,” ujar Debby.

Baca juga:Doa Daddy Membawa Berkah, Tim Spectra ITN Malang Juara 2 Balsa Bridge Competition Nasional

Pada yudisium kali ini FTSP mencatat prestasi yang membanggakan. Pasalnya dari 81 peserta yudisium, sebanyak 18,5 persen berhasil menyelesaikan program sarjana dalam kurun waktu 3,5 tahun.

Dekan FTSP ITN Malang, Dr. Debby Budi Susanti, ST., MT, memberi sambutan pada acara yudisium periode 1 tahun 2025 FTSP ITN Malang.

Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa ITN Malang mampu bersaing dan berprestasi. Bahkan prestasi tersebut banyak ditorehkan oleh mahasiswa penerima beasiswa seperti KIP Kuliah, beasiswa daerah, dan mitra.

“Jangan percaya jika ada yang mengatakan lulus dari ITN Malang itu sulit. Buktinya, teman-teman kalian mampu berprestasi,” tegasnya.

Debby berharap setelah lulus dan wisuda, alumni tetap menjaga silaturahmi dengan almamater. ITN Malang khususnya FTSP bangga memiliki alumni yang tersebar dan berkontribusi di berbagai bidang, baik di dunia usaha maupun industri.

Dia juga berharap alumni ikut berpartisipasi dalam mengisi tracer study dari Pusat Karir. Hasil dari tracer study nantinya akan digunakan untuk pengembangan program studi khususnya akreditasi.

“Yudisium ini bukan akhir dari perjalanan kalian, tetapi awal dari pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap lulusan ITN dapat membawa nama baik almamater, nama baik prodi, dan terus berkarya untuk kemajuan bangsa,” harapnya.

Sebagai lulusan terbaik yudisium FTSP ITN Malang adalah Ray Bara dari Prodi Teknik Sipil. Pemilik IPK 3,78 ini lulus dalam waktu 3,5 tahun. “Saya sebelumnya sudah pernah diberitahu kalau kemungkinan saya menjadi lulusan terbaik di Teknik Sipil. Tetapi saya tidak menyangka bahwa ternyata tidak hanya terbaik prodi, tetapi juga terbaik fakultas,” ungkapnya.

Pemuda kelahiran Sulawesi Selatan ini tidak hanya unggul dalam akademik, namun juga non akademik. Segudang prestasi ditorehkan sejak menjadi mahasiswa ITN Malang. Pada bidang akademik pernah meraih Juara 2 Balsa Bridge Competition Nasional 2023 Universitas Wijayakusuma (UNWIKU), Tujuh Besar Lomba Beton Nasional ke-27 CNE 2023 Universitas Tarumanagara (Untar), dan lainnya. Sementara pada non akademik sebagai Duta Pendidikan Jawa Timur 2022, Kategori Remaja, dan Runner up 1 Duta ITN Malang 2023.

Selain kuliah Bara juga aktif sebagai anggota Himpunan mahasiswa Sipil (HMS), yang didalamnya juga ada Spectra unit kegiatan yang bergerak dalam bidang perlombaan. Dari HMS dan Spectra inilah Bara mengembangkan kemampuan organisasi dan akademik dengan mengikuti perlombaan. Dia juga aktif dalam paguyuban Duta Kampus ITN Malang.

Baca juga:Tim Mahasiswa ITN Malang Buat Site Plan Wisata Desa Tebing Lowo, Pongangan, Gresik

Banyaknya aktivitas tersebut tidak membuat Bara lupa akan studinya, bahkan semakin membuat prestasinya bersinar. Untuk itu dia berusaha membagi waktu dengan baik dengan melakukan skala prioritas.

“Prioritas utama saya memang kuliah. Jadi saya akan berikan waktu pertama untuk kuliah dan tugas. Baru kemudian di luar jadwal tersebut saya gunakan untuk mengikuti kegiatan himpunan dan duta, serta perlombaan,” jelasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023