ITN Malang Kolaborasi dengan MGBK SMK Kota Malang adakan Pelatihan Personal Branding dan Metaverse
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD., (Tengah) berdampingan dengan Tisna Hestiningtyas, M.Pd, Pembina MGBK SMK, dan Ketua MGBK SMK Kota Malang, Laluk Susmiati, SPd.
Malang, ITN.AC.ID – Guru SMK dari Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMK se-Kota Malang mengikuti pelatihan di Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Mengangkat tema Personal Branding Sebagai Guru BK SMK dan Implementasi Metaverse dalam Dunia Pendidikan pelatihan dihelat di Ruang Amphi Mesin Lt. 2, Kampus 2 ITN Malang, Selasa, (12/11/2024).
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD., berkomitmen membangun kemitraan antara ITN Malang dengan SMK se-Indonesia khususnya Malang Raya. Menurutnya potensi siswa SMK tidak kalah dengan siswa sekolah lainnya. Bahkan mahasiswa ITN Malang dari lulusan SMK memiliki prestasi mewakili kampus di ajang kompetisi nasional maupun internasional.
“Hari ini kita bisa berdiskusi, bertukar pikiran untuk memaksimalkan potensi siswa di Kota Malang. Ternyata potensi lulusan SMK dengan praktek di sekolah, dan dipoles kembali secara keilmuan di perguruan tinggi, mereka menjadi lebih baik dan lebih komplit,” ujarnya.
Rektor berharap acara hari ini menjadi awal untuk memulai program kemitraan. ITN Malang juga membuka diri sebagai kampus tujuan kunjungan siswa, dan siap jika diundang dalam acara workshop, diskusi keilmuan, dan lain sebagainya di sekolah-sekolah SMK.
Baja juga:Kenal Lebih Dekat ITN Malang, Tim PMB Undang MGBK SMK/SMA se-Kota dan Kabupaten Kediri
Baik ITN Malang maupun SMK saat ini sama-sama menghadapi kompleksitas problematika Generasi Z (Gen Z). Bersama-sama ITN dan SMK bisa terus mengoptimalkan potensi anak-didik. ITN juga selalu memantau tidak hanya prestasi akademik, tapi juga kesehatan mental. Bahkan kampus telah menyiapkan layanan psikologi khusus untuk mahasiswa yang memerlukan, dan fasilitasnya gratis. ITN Malang juga mengembangkan tes minat bakat untuk pengembangan diri siswa, yang tidak semua perguruan tinggi memiliki.
Ketua MGBK SMK Kota Malang, Laluk Susmiati, SPd, sedang mencoba kacamata virtual reality yang membuat pengguna merasakan berada di dalam lingkungan maya yang lebih nyata.
“Mari kita membangun ekosistem. Mulai SMK di hulu, ITN Malang di proses, dan ada dunia usaha dan industri serta wiraswasta di hilir. Kalau proses ini bisa berjalan baik saya yakin potensi anak-anak bisa lebih berkembang. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar ketika kita bisa melihat anak-anak kita meraih kesuksesan,” tuntasnya.
Ketua MGBK SMK Kota Malang, Laluk Susmiati, SPd, menambahkan, lulusan SMK tidak hanya sekedar lulus kemudian bekerja. Sesuai program Bekerja, Melanjutkan Studi, dan Wirausaha (BMW), maka harapannya banyak lulusan SMK bisa melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Disini peran Guru BK tidak hanya mengarahkan, membimbing, tapi juga mengembangkan potensi anak didik kearah lebih baik.
“Guru BK sebagai ujung tombak anak-anak menentukan pilihan. Guru BK harus dapat memberikan motivasi, arahan (kuliah) yang cocok sesuai jurusannya. Kegiatan hari ini merupakan apresiasi dari ITN Malang. (Anak-anak) yang memiliki prestasi bidang teknik dan lainnya bisa diarahkan ke sini. Kemampuan anak-anak SMK di ITN bisa membawa nama SMK, dan ITN lebih baik lagi,” bebernya.
Acara pelatihan MGBK juga dihadiri oleh Tisna Hestiningtyas, M.Pd, Pembina MGBK SMK Kota Malang. Menurut Tisna materi pelatihan sangat cocok bagi guru BK. Personal branding untuk menjadi guru BK yang baik. Tidak hanya cakap, juga tidak menakutkan saat diminta memberikan konseling. Guru BK harus tanggap terhadap dunia teknologi. Maka di ITN Malang guru BK diajak belajar juga tentang metaverse.
“Mungkin suatu saat nanti dunia digital atau dunia maya bisa dihadirkan dalam memberikan konseling. Sehingga anak-anak tidak takut untuk datang ke guru BK,” katanya.
Menurutnya, bimbingan konseling sebenarnya tidak hanya memberikan konseling terhadap permasalahan, tapi juga memberi solusi alternatif pada pengembangan karir dengan mereferensikan kampus yang bagus. Sementara sukses tidaknya dalam kompetisi adalah tanggung jawab dari masing-masing anak.
“Ini (pelatihan) merupakan kesempatan untuk mengembangkan diri bagi para guru BK, dengan bertemu dengan mitra-mitra baru. Untuk melihat model aktifitas dan mendapatkan cara pembelajaran yang baru,” ujarnya.
Sesi materi “Personal Branding Sebagai Guru BK SMK” diberikan oleh Reni Rupianti, SM., MM., dosen S1 Bisnis Digital, dan materi “Implementasi Metaverse dalam Dunia Pendidikan” disampaikan oleh Renaldi Primaswara P., S.Kom., M.Kom., dosen S1 Teknik Informatika. Usai pelatihan para guru BK diajak meninjau Laboratorium Manufaktur di Prodi Teknik Mesin S-1. Pada kesempatan tersebut didemokan mesin laser cutting dengan nilai valuasi milyaran. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)