Back

Sekitar 40 Peserta Ikut Demo Day Virtual reality (VR) dan Augmented reality (AR) di ITN Metaverse

Salah satu peserta sedang mencoba virtual reality (VR) pada “Demo Days, Metaverse & Immersive Technology” di ITN Metaverse and Immersive Technology Center, ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Penasaran dengan VR dan AR? Hadirnya virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) di era perkembangan teknologi 4.0 bisa dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Seperti dalam dunia industri, otomotif, kesehatan, arsitektur, pendidikan dan lain sebagainya.

Virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) ini di demokan pada “Demo Days, Metaverse & Immersive Technology” di ITN Metaverse and Immersive Technology Center, Kampus 2 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), pada Rabu (12/06/2024). Diikuti sekitar 40 peserta. Terdiri dari alumni SMA/SMK, mahasiswa, dan guru.

Renaldi Primaswara Prasetya, S.Kom., M.Kom., mengatakan, Prodi Teknik Informatika S-1 ITN Malang mengadakan “Demo Days, Metaverse & Immersive Technology” untuk memberi pemahaman teknologi dunia virtual. Demo days akan diadakan secara bertahap mulai demo day 1 sampai demo day 4.

“Kami mengundang khalayak umum mulai SMA/SMK sederajat, guru, dosen, mahasiswa dan profesional untuk belajar teknologi dunia digital. Kami ingin mengajak mereka untuk mengupgrade skill tentang teknologi immersive, yang lagi dibutuhkan di semua bidang keilmuan saat ini,” kata dosen Teknik Informatika ini.

Teknologi Immersive merupakan teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan dunia digital. Dimana pengguna dapat merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata. “Demo Days, Metaverse & Immersive Technology” terlaksana atas kerja sama ITN Malang dengan Muse Akademi.

Dr. Eng. Muhammad Ashar, ST., MT., Founder Muse Akademi menyebutkan, teknologi immersive ada tiga jenis, yakni augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan mixed reality (MR). Augmented reality (AR), merupakan teknologi yang memproyeksikan objek dunia maya ke dunia nyata. Virtual reality (VR) adalah teknologi yang memberikan kesan dari dunia nyata masuk ke dunia virtual. Sedangkan MR adalah mixed reality menggabungkan VR dan AR, ada interaksi seolah-olah lebih nyata.

Baca juga : ITN Malang Launching “ITN Metaverse and Immersive Technology Center” Pertama di Indonesia

“Contoh mixed reality pernah dilakukan dan cukup keren adalah konser Glenn Fredly (Glenn Fredly: 25 Years of Music 2023). Sosoknya dihadirkan kembali dalam bentuk holographic performance (secara utuh menggunakan bantuan artificial intelligence/ AI). Disana istri dan anaknya terlihat berinteraksi dengan Glenn Fredly. Padahal beliaunya sudah meninggal,” terang Ashar.

Ashar menjelaskan, Muse Akademi ingin mengenalkan bahwa metaverse yang ada di ITN Malang berbasis teknologi immersive dengan produk metaversnya. Harapannya nanti selain demo day juga ada bootcamp, workshop, dan lainnya. Baik untuk siswa, mahasiswa atau siapapun yang ingin belajar metaverse ITN Malang akan memfasilitasi.

Dr. Eng. Muhammad Ashar, ST., MT., Founder Muse Akademi (mengacungkan jempol), dan Renaldi Primaswara Prasetya, S.Kom., M.Kom., dosen Teknik Informatika ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)

“Kami ingin mengenalkan materi VR. Terlihat peserta antusias karena pertama kali menggunakan teknologi tersebut. dengan waktu singkat bisa menggunakan dan tentunya memberi kenyamanan untuk teknologi kedepan,” imbuhnya saat ditemui usai demo day.

ITN Metaverse memiliki branding dimana inovasi metaverse berbasis immersive yang secara penggunaannya bisa diakses oleh masyarakat baik industri, sekolah, kampus, maupun profesional. Sehingga demo day tiap sesinya memiliki tema tertentu yang pesertanya juga disesuaikan.

“Kedepan pesertanya bisa dosen, UMKM, industri kreatif. Harapannya dengan adanya ITN Metaverse menjadi tempat belajar metaverse teknologi. Bisa dilihat dan dirasakan oleh para peserta dan tentunya gratis!” serunya.

Firzon dari Muse Akademi menambahkan tentang demo virtual reality (VR). Peserta dikenalkan dan dilatih menggunakan controller. Ada beberapa tombol yang harus dikuasai peserta. Peserta bisa menolehkan wajah, dan menggerakkan jari-jari tangan tanpa melihat, dan program akan membaca seperti dalam dunia nyata. Di sini peserta memainkan permainan, memegang kubus, memegang dan menggerakkan pesawat kertas dan roket.

Juga dijelaskan augmented reality (AR) dari aplikasi bisnis card atau aplikasi jenis member id yang marketplace. Id card (kartu nama) ini ketika di scene memunculkan avatar, informasi pemilik, media sosial, link, katalog dan lain sebagainya.

Baca juga : Belajar Membuat Game di Teknik Informatika ITN Malang, Yuk!

“Data-data yang dimiliki bisa divisualisasikan dengan AR. Dengan AR lebih ke less talk, orang tidak banyak bicara. Dalam kontek ini yang bicara resources-nya yang dibangun berbasis artificial intelligence/ AI,” jelasnya.

Salah satu peserta yang mencoba virtual reality (VR) adalah Diah Nadia Tri Kartina alumnus SMAN 10 Malang. Diah dalam virtual reality mencoba memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya, juga menggerakkan pesawat, dan bermain tenis meja. “Awalnya sulit, tapi lama-lama bisa. Materinya bermanfaat, bisa menambah wawasan baru. Saya baru kali pertama ikut, seru juga,” kata Diah yang datang bersama dua rekannya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023