Kepala Prodi Arsitektur: Mahasiswa Perlu Ikuti Perkembangan Bahan dan Desain Arsitektur
Ir. Suryo Tri Harjanto, MT Kaprodi Arsitektur ITN Malang : perkembangan materi bangunan khususnya fasade perlu dipelajari oleh mahasiswa Arsitektur, Sabtu (14/12/19). (Foto: Yanuar/humas)
Malang, ITN.AC.ID — Dari waktu ke waktu perkembangan bentuk desain bangunan mengalami kemajuan pesat. Saat ini bangunan cenderung memiliki desain yang simpel dengan pemanfaatan bahan-bahan yang mudah dalam pengaplikasiannya. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat aktifitas, namun bangunan juga harus mengedepankan keamanan dan keindahan (estetika) bangunan.
Menurut Ir. Suryo Tri Harjanto, MT Kaprodi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, perkembangan materi bangunan khususnya fasade (sisi luar/eksterior/wajah bangunan) perlu dipelajari oleh mahasiswa Arsitektur. Untuk itu Kuliah Tamu Teknologi Bahan digelar oleh Prodi Arsitektur, khusus untuk membahas perkembangan teknologi material aluminium salah satunya adalah ACT (Aluminium Composite Panel).
Baca juga: Meski Maju, Teknologi Fasade Indonesia belum Sejajar dengan Luar Negeri
“Materi bahan bangunan sekarang ini perkembangannya pesat sekali. Mahasiswa Arsitektur perlu mengikuti perkembangan bahan maupun desain arsitektur,” kata Suryo, Sabtu (14/12/19) saat ditemui di kampus 1 ITN Malang.
Desain fasade dengan ACT ini banyak diaplikasikan pada dinding eksterior/luar bangunan. Di dalam bangunan juga bisa untuk ornamen dinding maupun perabot. Dilihat dari desain, bahan, dan mutunya memang lebih mahal secara biaya. Namun, Suryo memastikan ACT lebih murah dalam pengerjaan dan perawatannya.
“Bangunan model sekarang banyak menggunakan itu (ACT). Seperti di bank dan pom bensin. Ini juga ada garansinya, yang murah biasanya bertahan tiga tahun, kalau yang mahal bisa sampai 15 tahun,” tandasnya. (mer/humas)
Baca juga: Haris Wibisono, Arsitek Malang yang Peduli Pembangunan Kota