Persiapan New Normal, ITN Malang Luncurkan Lorong Siap Kerja
Kika: Rektor ITN Malang Dr. Ir. Kustamar MT; Wakil Rektor II Dr. Gaguk Sukowiyono MT dan Aladin Eko Purkuncoro, ST MT dosen Sarjana Terapan Teknik Mesin Industri D IV saat meluncurkan alat Lorong Siap Kerja (Losipka) di kampus 1 ITN Malang, Selasa (16/06/2020). (Foto: Yanuar/humas)
Malang, ITN.AC.ID – Persiapan New Normal, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang luncurkan alat Lorong Siap Kerja (Losipka). Inovasi Losipka berbentuk dua lorong, lorong desinfektan dan lorong pemanas yang dilengkapi spray dengan sistem conveyor real otomatis. Losipka dikenalkan langsung oleh Rektor ITN Malang Dr. Ir. Kustamar MT kepada awak media di kampus 1 pada Selasa (16/06/2020).
“Menghadapi masa ‘new normal’ ini kami mempersiapkan diri membangun kepercayaan dosen, mahasiswa dan masyarakat. Salah satu caranya dengan melengkapi fasilitas yang selama ini sudah ada, yakni bilik dryer yang dilengkapi dengan pemanas. Karena bentuknya lorong maka kami berinama ‘Lorong Siap Kerja’,” terang rektor.
Menurut rektor konsep Losipka serba otomatis. Lorong pertama sebagai lorong sprayer untuk penyemprotan desinfektan yang berfungsi membunuh virus. Lorong kedua sebagai dryer/pemanas yang berfungsi mengeringkan setelah penyemprotan. Sehingga, ketika keluar lorong pengguna betul-betul sudah siap untuk bekerja. Tentunya sebelum masuk ke Losipka penjaga/satpan akan menjelaskan panduan penggunaannya.
Sebelum diluncurkan, Losipka sudah melewati uji coba dan penyempurnaan selama kurang lebih dua bulan. Sampai menghasilkan hasil sprayer berbentuk seperti embun dan lorong pemanas dengan kehangatan yang nyaman. Rektor juga mengingatkan orang yang masuk ke dalam Losipka untuk memakai masker dan kacamata agar partikel tidak masuk ke mata dan mulut.
“Kami kan tidak selamanya bekerja dari rumah, dengan persiapan ini diharapkan kami siap bekerja dengan baik. Steril dari virus dan bekerja juga nyaman, tidak dalam kondisi basah,” imbuh ahli pengairan ini. Rektor berharap teknologi Losipka nantinya bisa dipakai di luar kampus.
Pembuatan Losipka Kampus Biru tidak lepas dari tangan dingin Aladin Eko Purkuncoro, ST MT dosen Sarjana Terapan Teknik Mesin Industri D IV. Aladin akrab disapa menjelaskan, Losipkan terdiri dari dua lorong yang terbuat dari rangka stainless steel ukuran 3×3 meter. Rata-rata kapasitas lorong spray bisa menampung 1 orang per 10 detik, 6 orang per 1 menit, dan 360 orang per jam. Sedangkan lorong dryer menampung 1 orang per 5 detik, 12 orang permenit, dan 720 orang perjam.
Lorong spray dilengkapi dengan sensor cahaya serta dua buah conveyor bergerak naik turun dengan sistem conveyor real otomatis. Menggunakan motor listrik dengan daya 25 watt dan menghasilkan 4 liter air cairan desinfektan dalam waktu 1 menit untuk disemprotkan.
Untuk satu set Losipka (dua lorong) menghabiskan dana 14 juta rupiah. Sementara bila menggunakan bahan lain akan lebih murah, sekitar 8-9 juta rupiah. Sementara alasan dibuat dua lorong agar mudah dibawa atau dipindahkan.
“Lospika juga sudah kami daftarkan hak patennya. Kami berharap Losipka bisa dibuat secara massal agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tandas dosen sekaligus Kaprodi Sarjana Terapan Teknik Mesin Industri D IV tersebut. (me/humas)
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Corona, ITN Malang Perpanjang Kuliah Daring Sampai Akhir Semester