Mahasiswa Rantau ITN Malang Terdampak Covid-19 dapat Bantuan Pemkot Malang
Spanduk dengan pesan “Kawasan Wajib Masker”ditujukan kepada semua orang yang datang ke kampus untuk menggunakan masker sebagai upaya penanggulangan penyebaran virus corona (COVID-19) di ITN Malang. (Foto: Mita/humas)
Malang, ITN.AC.ID – Mahasiswa rantau Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang terdampak Covid-19 mendapat suntikan dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. ITN Malang menjadi salah satu dari 17 perguruan tinggi swasta di Kota Malang yang mendapat bantuan dana yang diberikan langsung oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, di Balai Kota Malang pada Jumat (17/07/2020).
Kampus Biru ITN Malang mendapatkan bantuan dana dari Pemkot Malang sebesar 58 juta 400 ribu rupiah. Dana tersebut akan dibagikan kepada 292 mahasiswa aktif ITN Malang yang berasal dari luar Kota Malang. Sedangkan mahasiswa terdapak Covid-19 dari Kota Malang tidak mendapat bantuan sebab dikhawatirkan double bantuan dengan bantuan yang diberikan kepada keluarga.
“Mahasiswa ITN dari luar Malang yang mendaftar kemarin ada 292 mahasiswa. Jadi tiap mahasiswa akan mendapat bantuan sebesar 200 ribu rupiah. Dana dari pemkot masuknya ke rektor, nanti kami akan mentransfer ke rekening masing-masing mahasiswa,” kata Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT saat ditemui di kantornya, Senin (20/07/20).
Dikatakan rektor, institusi masih perlu memverifikasi ulang data mahasiswa penerima bantuan, seperti nomor rekening harus sama dengan nama mahasiswa penerima. “Satu, dua hari ke depan akan kitra transfer ke mahasiswa, tapi data perlu diverifikasi ulang. Karena ada yang mengumpulkan nomor rekening memakai rekening atas nama orang tua. Harusnya memakai nama dari mahasiswa yang bersangkutan. Ada beberapa yang seperti itu, ya maklum kemarin saat pengumpulan data waktunya terbatas. Itupun juga menyertakan NIK, dengan harapan mahasiswa tidak double dalam menerima bantuan,” tambah Kustamar.
Baca juga: Persiapan New Normal, ITN Malang Luncurkan Lorong Siap Kerja
Dana bantuan dari Pemkot Malang ini bebas dimanfaatkan baik untuk keperluan membeli sembako maupun membeli paket internet. Bagi ITN Malang, institusi jauh hari sudah mengumumkan kepada mahasiswa bahwa perkuliahan full daring. Sehingga bukan menjadi alasan bagi mahasiswa sulit mengakses internet karena pulang kampung.
“Kalau di ITN mahasiswa bukannya terjebak tidak bisa pulang. Karena sudah kami beritahukan di awal bahwa perkuliahan akan dilaksanakan full daring. Jadi mereka sudah bisa memutuskan untuk tinggal dimana agar tetap bisa mengikuti kelas daring tersebut,” imbuhnya.
Rektor berharap dana bantuan dari pemkot yang diberikan ke mahasiswa tepat sasaran. Mahasiswa yang menerima betul-betul membutuhkan dan dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh Pemkot Malang. Di ITN Malang sendiri bantuan paket internet akan diberikan kepada mahasiswa di semester ganjil sebesar 200 ribu rupiah.
“Kalau bantuan dari institusi berupa paket internet 200 ribu permahasiswa. Semua mahasiswa yang registrasi akan dapat bantuan. Karena meski di kampus ada WiFi, namun mahasiswa kan belum full masuk. Saya berharap mahasiswa ITN Malang dimanapun berada tetap jaga diri dan jaga kesehatan,” tandas rektor. (Mita Erminasari/humas)
Baca juga: Berbagi di Bulan Ramadhan, Teknik Kimia Salurkan Sembako dan Uang Tunai