Piodalan Sucikan Kembali Satu Tahun Pura Astawinayaka ITN Malang
Upacara Pemelaspasan Pura Astawinayaka di lingkungan kampus 2 ITN Malang, Jalan Karanglo Km 2 Malang, Jumat (16/10/2020). (Foto: Yanuar/humas)
Malang, ITN.AC.ID — Umat Hindu di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melaksanakan Upacara Pujawali Piodalan di Pura Astawinayaka yang berlokasi di kampus 2 ITN Malang Jalan Karanglo Km 2 Malang, Jumat (16/10/2020).
Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT yang hadir bersama WR II Ir. Gaguk Sukowiyono, MT., berharap tempat ibadah di Kampus Biru selalu aktif melaksanakan peribadatan dan kegiatan sehingga mencerminkan kerukunan antar umat beragama.
“Harapannya ITN menjadi contoh kampus-kampus yang lain dalam hal kerukunan antar umat beragama. Dengan begitu kita bisa berkontribusi banyak dalam membangun karakter bangsa. Saya juga berharap kegiatan semacam ini sering diadakan dan umat sekitar bisa datang ke kampus,” harap rektor dalam sambutannya.
Sementara itu Ketua Pengurus Pura Astawinayaka Prof.Dr.Eng.Ir. I Made Wartana, MT mengatakan, setelah satu tahun Upacara Pemelaspasan pura (upacara pembersihan dan penyucian bangunan yang baru selesai dibangun), maka diadakan Upacara Pujawali untuk tahun pertama.
Baca juga: Kepala Disbudpar dan PHDI Kota Malang Apresiasi Pura Astawinayakan ITN Malang
“Genap satu tahun setelah Melaspas, maka diadakan upacara untuk memperingati hari lahir pura secara spiritual. Tujuannya, agar pura selalu suci. Selain digunakan sembahyang tiap saat, juga akan dilakukan pensucian tiap tahun,” kata Made saat ditemui di sela-sela upacara.
Menurut Made, Pura Astawinayaka mempunyai misi yang berbeda dengan pura pada umumnya. Khususnya di Malang Raya, Pura Astawinayaka merupakan satu-satunya pura yang berlokasi di dalam lingkungan kampus dan berdampingan dengan tempat ibadah agama lain.
Hadirnya pura sesuai dengan visi misi ITN Malang yang menghasilkan sarjana yang sujana. Yaitu, menjadi mahasiswa yang menguasai Iptek dan Imtaq. Ini sekaligus mendukung visi ITN Malang dalam mengusung keberagaman.
“Pura ini berdampingan dengan gereja dan juga masjid, jadi mencerminkan nilai keberagaman dan toleransi. Tidak cukup mahasiswa hanya memiliki kompetensi tinggi, tapi juga perlu spiritualnya diasah,” harap Made. (me/Humas ITN Malang)
