ITN Malang Masuk 100 Besar Perguruan Tinggi di Indonesia, Prof Suprapto Ingatkan Wisudawan 4C
Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA pada gelaran Wisuda Periode 64 dan 65 ITN Malang, di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Sabtu (27/03/2021). (Foto: Yanuar/humas)
Malang, ITN.AC.ID – Masuknya ITN Malang dalam 100 besar perguruan tinggi di Indonesia selalu mendapat apresiasi dari Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA. Hal tersebut juga disampaikan kembali oleh Prof Suprapto saat memberi sambutan pada gelaran Wisuda Periode 64 dan 65 ITN Malang di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Sabtu (27/03/2021).
Menurut Prof Suprapto, prosedur masuk 100 besar nasional perguruan tinggi di Indonesia tidak mudah. Apalagi hingga menempati rangking 66 dari 3.646 perguruan tinggi di Indonesia. Ini membuktikan bahwa ITN Malang memiliki segudang prestasi yang bisa dibanggakan. Begitu pula untuk mahasiswa, ITN Malang telah memberikan nutrisi yang sangat berbobot kepada mahasiswa sehingga melahirkan prestasi-prestasi.
Baca juga: Rektor ITN Malang Kukuhkan 885 wisudawan, 21.8 Persen Berpredikat Cumlaude
“Prosedur masuk 100 besar nasional tidak mudah. Kenapa, karena jumlah PTS Indonesia itu sebanyak 3.400 sampai 3.500. Sedangkan jumlah perguruan tinggi negeri 120. Berarti ITN sudah menyisihkan beberapa PTN di Indonesia untuk masuk ke dalam 100 besar, itu luar biasa. Saya bangga, mestinya ITN juga bangga,” jelas Prof Suprapto.
Kepada wisudawan, Prof Suprapto berpesan agar menularkan kompetensinya kepada masyarakat. Karena dengan begitu ilmu yang diperoleh selama kuliah akan berguna. Apalagi di masa mendatang dinamika yang luar biasa akan sulit diperkirakan. Belum lagi pandemi Covid-19 menambah variabel tersebut.
“Insya Allah, Anda akan berhasil meraih cita-cita Anda dengan bekal skill dari ITN. Dan jangan lupa soft skill harus diasah terus. Saya sering mengatakan ada 4 atau disebut 4C,” imbuhnya.
Menurut Prof Suprapto, 4C tersebut adalah, pertama critical thinking. Mahasiswa tidak cukup dengan skill tetapi harus berpikir kritis. Kedua adalah creativity, untuk masa depan kreativitas itu penting. Ketiga communication, pentingnya komunikasi bukan hanya komunikasi tulis, tetapi juga komunikasi oral. Seorang wisudawan mungkin tulisnya sudah bagus, karena telah menyelesaikan skripsi, dan tesis. Tapi tak kalah penting adalah komunikasi oral yang akan digunakan ketika berhadapan dengan pihak lain. Didukung dengan konten komunikasi yang bagus, dengan bahasa komunikasi yang santun dan baik serta tidak hanya menggunakan bahasa lokal tetapi juga bahasa internasional. Keempat collaboration, karena masa depan adalah masa globalisasi. Karena tidak mungkin akan berhasil kalau hanya bekerja sendiri, perlu berkolaborasi dengan pihak lain.
“4C cukup, tetapi yang lebih penting lagi adalah ethics. Jadi 4C ditambah 1E. Anda bisa dikalahkan oleh bangsa atau masyarakat lain kalau ethics (etika) dan moral anda jelek. Saya kira dengan bekal-bekal itu insya Allah dengan izin Allah Anda akan berhasil. Tentu dengan doa para pejabat, pimpinan, orang tua dan semuanya Anda akan sukses mengabdi di masyarakat,” pungkas alumnus ITS Surabaya ini. (me/Humas ITN Malang)