Back

Kerennya Maket Rest Area Tumpakrejo Karya Mahasiswa Arsitektur

Kompak! Tim mahasiswa Arsitektur ITN Malang sukses sidang seminar hasil Kedaireka dengan mengangkat rest area Desa Tumpakrejo. Kika (berdasi): Nicodimus Wijanarko, Muhammad Ikhasan Nuji T, Satria Aditya P, Akhmad Rizky, dan M. Fadhillah Aditya P. (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID –  Maket rest area karya mahasiswa Arsitektur S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini memang beda. Bahkan, Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P., pun kesemsem ketika kali pertama melihat. Maket rest area Tumpakrejo menjadi salah satu produk Kedaireka ITN Malang yang dipamerkan untuk menyambut kedatangan Moeldoko saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ITN Malang di Kampus 2, Rabu, 23 Maret 2022 silam.

Maket rest area Tumpakrejo, Gedangan, Malang terinspirasi dari bentuk dasar arsitektural dengan menerapkan unsur lokal Jawa Timur. Mengadaptasi desain atap dari rumah adat limasan lambang sari, yang sesuai dengan karakteristik arsitektur neo vernakular. Rencananya rest area akan memanfaatkan lahan seluas 3,5 ha.

Membuat maket dengan kawasan 3,5 ha menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa Arsitektur ITN Malang. Mereka mencoba dengan bahan, gradasi, dan permainan warna sehingga mampu meng-highlight (menyorot) setiap fungsi bangunan.

“Cukup berat membuat maketnya, karena dengan background maket biasanya dengan luasan yang sempit. Dengan area yang luas, maka harus dapat mewakili setiap bangunan tanpa tertinggal dan terlupakan,” ujar Nicodimus Wijanarko, ketua tim.

Baca juga : ITN Malang Membangun Desa Lewat Digitalisasi Perencanaan Strategis Desa Baturetno

Maket rest area Tumpakrejo berkonsep desain bangunan tradisional, yang lebih menonjolkan futuristik. Sehingga dipilih tema monokrom dengan dua warna. Warna primer putih doff sebagai tapak dan bangunan, dan warna krem sebagai aksen baik untuk landscape dan juga pohon, sehingga menjadi pembeda antara bangunan dan area luar. Menariknya, warna monokrom maket dipadukan dengan elemen pencahayaan dari tujuh warna lampu LED. Pencahayaan ini menghasilkan suasana indah yang berubah-ubah yang menambah kental suasana futuristik. Bahkan, uniknya pada maket tersebut juga diterapkan teknologi untuk mengganti/mengubah warna lampu LED dengan menggunakan sensor dari handphone.

Rest area Tumpakrejo karya mahasiswa Arsitektur ITN Malang dilihat dari perspektif mata burung. (Foto: Istimewa)

“Kami memberanikan diri memberi sentuhan modern dengan memanfaatkan hp untuk mengganti warna lampu, agar bisa diubah untuk memberi nuansa beda. Kalau kemarin waktu pameran memang belum terkoneksi dengan hp. Tapi, lampu LED sudah kami setting per tiga detik berubah warna,” imbuh Nico, satu tim kedaireka Tumpakrejo bersama Satria Aditya P, M. Fadhillah Aditya P, Akhmad Rizky, dan Muhammad Ikhasan Nuji T.

Fadhillah Aditya P, anggota tim, selama tiga bulan mereka memadu padankan bahan-bahan maket dari triplek, gabus, styrofoam,hard paper, PVC (polivinil klorida/vinyl), dll. Sementara untuk pohon mereka memanfaatkan spon pencuci piring yang diserut, kemudian dibentuk dan diberi warna sesuai pola yang diinginkan.

Baca juga : Bermodal 14 Ribu Rupiah, Mahasiswa ITN Malang Juarai Kategori Jembatan Terekonomis

Untuk menempatkan miniatur bangunan, dan pepohonan perlu menyesuaikan dengan alur kontur tanah. Sehingga bangunan dibuat kecil-kecil menyesuaikan lokasi tanahnya. “Kami survey ada 21 kontur. Elevasinya antar kontur sekitar 2 meter,” ucap Aditya biasa disapa.

Untuk membuat desain mereka tidak hanya riset desain di dalam negeri, namun mereka juga riset desain dari luar negeri sebagai objek komparasi. Ini agar kedepannya hasil desain dari kawasan rest area Tumpakrejo tidak ketinggalan jaman. Desain memperhitungkan dari segala aspek, agar kedepannya bisa bertahan dalam perkembangan zaman.

“Kami berterima kasih kepada Pak Moeldoko atas apresiasinya. Terimakasih juga kepada para dosen Arsitektur dengan kritik, saran, dan support pendanaannya. Harapan kami dan juga dari desa, semoga kelak di Tumpakrejo rest area ini dapat terbangun,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023