Jadilah yang Tercepat, Jadilah Sang Juara, Bersama Line Tracer Competition Teknik Elektro ITN Malang
Ketua Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) S-1 ITN Malang, Jody Novrian, (depan paling kiri), dan Rivangga Cahya Saputra (depan paling kanan), bersama para juri Line Tracer Competition ITN Malang 2022, di Kampus 2 ITN Malang, Rabu (13/4/2022). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Sebanyak 100 peserta dari 25 tim beradu ketangkasan dalam Line Tracer Competition 2022. Dihelat oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Lomba Robot Line Follower Tingkat Nasional ini diikuti oleh pelajar SMP, dan SMA/SMK sederajat.
Menurut Ketua Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) S-1 ITN Malang, Jody Novrian, Line Tracer Competition juga menjadi rangkaian perayaan dies natalis Teknik Elektro ITN Malang ke 37. “Selain untuk memperingati dies natalis, juga sebagai ajang memperkenalkan Prodi Teknik Elektro kepada pelajar SMP, dan SMA/SMK seluruh Indonesia,” kata Jody ketika dihubungi lewat sambungan WhatsApp, Rabu (13/4/2022).
Mengusung tema “Be The Fastest, Be The Champion” Line Tracer Competition diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting, dan hasil empat besar disiarkan live streaming di kanal YouTube HME dari Kampus 2 ITN Malang, Sabtu, 9 April 2022. “Harapannya kompetisi ini menjadi motivasi para pelajar untuk berinovasi, dan berkompetisi secara sehat,” ujarnya.
Baca juga : Tiga Robot ITN Malang Melaju di Kontes Robot Line Follower Tingkat Nasional
Sementara itu Rivangga Cahya Saputra, koordinator kegiatan menambahkan, antusiasme peserta datang dari berbagai kota. Seperti, Bekasi, Probolinggo, Surabaya, Bengkulu, Pasuruan, Serang, Surakarta, Nganjuk, Yogyakarta, dan lain-lain. Dengan daftar sekolah diantaranya SMA Muhammadiyah Boarding School Bengkulu, SMK Negeri 1 Babelan Bekasi Jabar, MAN 2 Kota Probolinggo, SMPN 1 Surabaya, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, dan masih banyak yang lainnya.
Untuk Lomba Robot Line Follower kali ini panitia membagi menjadi empat pertandingan. Yaitu babak 16 besar, delapan besar, semifinal, dan final. Tiap tim diberikan waktu 15 menit untuk setiap babak. Sedangkan untuk babak final diadakan battle dari dua tim dengan dua kali pertandingan. Penilaiannya sendiri dilihat dari kecepatan, dan keakuratan waktu saat robot melintas pada lintasan, dan mencapai finish.
“Untuk delapan besar menggunakan sistem tercepat, dan di final empat besar menggunakan sistem knock out,” jelas mahasiswa semester empat ini.
Robot akan melewati sirkuit dengan bagian tengah sirkuit berpola, dan bertuliskan HME. Ukuran arena lintasan 3,5 meter x 2,7 meter. Robot dianggap mencapai finish jika 50 persen bagian robot menyentuh area finish. Apabila belum ada robot yang mencapai garis finish, maka pemenangnya adalah robot dengan data waktu tercepat.
Dari hasil final keluarga juara yakni, Juara 1 Tim Java Robot dari SMPN 1 Surabaya, Juara 2 Tim APT Bot dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, dan Juara 3 Tim Rampas Ora SPL dari MAN 1 Pasuruan.
Baca juga : Tingkatkan Performa Pesawat, Wisudawan Terbaik Teknik Mesin Teliti Bentuk Airfoil Sayap Pesawat
Kali pertama menyelenggarakan Lomba Robot Line Follower secara daring menjadi tantangan tersendiri bagi HME ITN Malang. Beberapa peserta sempat terkendala jaringan internet. Sehingga membuat pertandingan harus diulang untuk beberapa kali, ini tentunya memperlama durasi waktu lomba.
“Karena kelancaran lomba bergantung pada kelancaran jaringan internet. Namun kami juga mengingatkan kepada peserta untuk memprogram robotnya secara baik agar tidak ada problem waktu lomba. Semoga dengan kegiatan ini menjadikan peserta tambah semangat dalam mengasah ilmu untuk meraih cita cita yang diinginkan,” tandas mahasiswa asal Malang ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)