Beasiswa Dievaluasi Tiap Semester, Rektor Minta Mahasiswa Jaga Nilai
Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE (tiga dari kiri) dan jajaran rektorat foto bersama dengan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dievaluasi setiap semester. Hal ini disampaikan oleh Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE saat memberi arahan pada acara “Pembinaan bagi Penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah”, di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Kamis, (29/09/2022).
“Kami evaluasi tiap semester. Mahasiswa KIP bisa didanai kalau memiliki IP yang baik. Tapi kalau tidak, KIP kuliah bisa diberhentikan. Penerima KIP adalah anak-anak yang pintar. Kuliah di kampus teknologi tidaklah main-main. Sebagai loyalitas dan kecerdasan kalian, maka tunjukkan bahwa kalian berprestasi di akademik,” ujar rektor.
Saat ini penerima beasiswa jalur Bidikmisi 2019 dan KIP K di ITN Malang tercatat ada 266 mahasiswa. KIP K diberikan oleh pemerintah kepada para pelajar yang lulus dengan prestasi akademik baik, pintar, namun tidak mampu secara ekonomi.
“Adik-adik dianggap pintar dari daerahnya. Masuk ITN melalui tahapan seleksi. Maka, tunjukkanlah dengan menjadi mahasiswa yang pintar. Jangan sampai mendapat “surat cinta” atau raport merah,” imbuhnya.
Baca juga : Nurul Afni Hanifa, Pecatur Putri ITN Malang Raih Emas dan Perak Porprov Jawa Timur
Rektor mewakili pimpinan ITN Malang juga mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa penerima beasiswa. Karena telah memilih ITN Malang sebagai tempat kuliah. Kedepannya rektor berharap mahasiswa bisa menjadi duta ITN Malang di daerahnya.
Permintaan rektor agar penerima beasiswa memanfaatkan beasiswanya secara baik, dan menjaga nilainya tidak main-main. Karena, diluar sana masih banyak pelajar yang tidak lolos beasiswa. Apalagi beasiswa dari pemerintah tidaklah utuh 100 persen. Sehingga ITN Malang harus memberikan subsidi untuk menutupi kekurangannya, selain ada biaya-biaya yang sifatnya personal dan harus dibayarkan sendiri oleh mahasiswa.
Hal ini juga disampaikan oleh Wakil Rektor 2 ITN Malang, Ir. Gaguk Sukowiyono, MT. Menurut Gaguk, ada enam poin yang tidak termasuk dalam pendanaan KIP Kuliah. Yakni, praktek kerja lapangan (PKL), penginapan/tempat kos, penelitian mandiri, biaya wisuda, jas almamater, dan biaya-biaya lain di luar pembelajaran yang sifatnya personal.
“Anda harus mengeluarkan biaya sendiri. Untuk PKL masing-masing prodi tidak sama. Mungkin nanti juga dapat tugas dari mata kuliah untuk mengambil data mandiri, dan biaya-biaya lain diluar pendidikan tidak ditanggung,” jelas Gaguk. Untuk itu Gaguk berharap mahasiswa bisa lulus tepat waktu/empat tahun.
Beasiswa KIP Kuliah memang menjadi incaran bagi pelajar. Salah satu penerima beasiswa KIP Kuliah di ITN Malang adalah Tribagus Kurniawan mahasiswa Teknik Mesin S-1 ITN Malang. Mahasiswa angkatan 2020 ini mengungkapkan rasa senangnya bisa lolos KIP K di ITN Malang.
Baca juga : Jemput Bola, ITN Malang Goes to Nusa Tenggara Timur Bagi-bagi Beasiswa
“Senang bisa diterima KIP. Tapi memang harus benar-benar pintar dalam memanfaatkan dana, hanya untuk biaya kuliah saja. Tidak boleh untuk biaya jalan-jalan misalnya. Serta, harus menjaga indeks prestasi (IP). Sejauh ini alhamdulillah kuliah saya lancar,” kata anak penjual STMJ keliling asal Pujon, Malang ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)