Anggota Himakpa ITN Malang Lulus Sertifikasi Diving
Rustamin, anggota HIMAKPA ITN Malang saat mengikuti pelatihan Scuba Diver Jenjang A1, di Pantai Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Rustamin, anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Pencinta Alam (Himakpa), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengikuti pelatihan Scuba Diver Jenjang A1, dan lulus Sertifikasi Internasional Certificate Diving One Star Scuba Diver, yang dikeluarkan oleh Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI). POSSI menginduk pada Confederation Mondiale des Activites Subaquatiques (CMAS), sehingga sertifikat dapat digunakan secara internasional.
Scuba diver, merupakan kualifikasi selam dengan menggunakan alat pernafasan bebas yang digunakan di bawah air dalam kurun waktu yang lama. Baik untuk penyelaman relaksasi maupun profesional. Sehingga, scuba diver banyak diminati orang sebagai kegiatan bawah air yang menyenangkan. Scuba merupakan akronim “Self-Contained Underwater Apparatus”, atau perangkat bernapas bawah air yang berdiri sendiri.
Selama dua hari Sabtu-Minggu (29-30/10/2022) Rustamin mengikuti pelatihan di Pantai Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur. Peserta dikenalkan dengan alat-alat diving untuk selam scuba, menyiapkan alat penyelaman, teknik menyelam, hingga mempelajari supply dan kandungan tabung gas.
Baca juga : Seru! Pengembaraan Himakpa Mendaki Gunung Argowayang, Pujon
“Ujiannya sendiri ya seputar teknik menyelam, menghitung suplai penyelam, dan menghitung kandungan tabung udara. Karena yang saya ambil scuba diver jenjang A1, maka untuk ujian menyelam di kisaran kedalaman 10-15 meter dari permukaan air laut, dan tidak boleh melebihi dari 15 meter,” terang Nyong sapaan akrab Rustamin saat dihubungi lewat sambungan whatsapp, Kamis (04/11/2022).
Bukan hal baru bagi Nyong melakukan scuba diver. Mahasiswa Teknik Sipil semester 3 ini sebelumnya kerap menyelam bersama teman-temannya dan sesekali dengan anggota Himakpa ITN Malang. Bahkan sejak kecil Nyong sering bermain dan menyelam di laut Ambon tempat ia berasal.
Seperti halnya di Pantai Pasir Putih Situbondo, Nyong melakukan penyelaman dua kali. Ia sangat menikmati keindahan alam bawah laut, dengan biota laut yang beragam. Menjumpai ikan kecil warna-warni, ikan badut yang lucu, terumbu karang, dan juga bertemu beberapa penyu. “Sejak masa kecil saya begitu tertarik dengan pesona alam di bawah laut. Menikmati indahnya ikan, dan terumbu karang,” katanya.
Sekedar bisa menyelam saja tidak cukup bagi Nyong. Motivasinya mengikuti scuba diver jenjang A1 adalah ingin memiliki tanda bukti penyelam. Menurutnya, sangat penting untuk menunjukkan bahwa ia mampu menyelam dengan kedalaman tertentu.
“Pelatihan ini untuk jenjang pemula. Jadi nanti kalau ada jenjang selanjutnya saya ingin mengikuti, untuk menambah wawasan saya di dunia selam. Agar mengetahui teknik selam baru, dan bisa menyelam dengan kedalaman sesuai jenjang berikutnya,” imbuhnya.
Baca juga : PSHT ITN Malang Bawa Pulang 6 Medali Pencak Silat Dandim Cup Kediri 2022
Nyong mengaku mendapat manfaat mengikuti pelatihan dan sertifikasi scuba diver jenjang A1. Ia bisa belajar bermacam-macam alat selam, serta teori dan teknik menyelam. Bagi Nyong, mengikuti sertifikasi selam menjadi modal kelak baginya untuk mengikuti kompetisi selam. Nyong juga berpesan kepada penyelam atau siapapun yang gemar menyelam untuk selalu menjaga biota laut.
“Kebetulan MAPALA se-Malang Raya yang memiliki divisi selam hanya di HIMAKPA ITN Malang. Suatu kebanggaan juga bisa melatih adik-adik. Ini sudah kewajiban kami di HIMAKPA agar divisi selam bisa berjalan aktif. Kami juga saling mengingatkan untuk menjaga ekosistem bawah laut. Jangan merusak atau mencemarinya dengan membuang sampah sembarangan,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)