ITN Malang Bangun Rumah Sakit National Hospital, Beri Pelayanan ke Masyarakat Sekaligus Siapkan Fakultas Kedokteran dan Farmasi
Yayasan P2PUTN Malang menggelar prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit National Hospital di Kampus 2 ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) konsen terhadap pendidikan, sekaligus menjaga spirit kebangsaan dan cinta tanah air. Ini dibuktikan dengan mulai dibangunnya rumah sakit yang diberi nama ‘National Hospital’. Rumah sakit inipun merupakan bukti komitmen ITN Malang untuk mendirikan fakultas kedokteran dan farmasi.
Yayasan Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN) Malang menggelar peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit National Hospital. Ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Malang, Drs HM Sanusi, di Kampus 2 ITN Malang, Jalan Raya Karanglo, Km 2, Malang, pada Selasa (22/3/2022). Bupati Malang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM yang juga merupakan alumnus PWK ITN Malang. Acara inipun dihadiri oleh Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE.
Apresiasi diberikan oleh Bupati Malang kepada ITN Malang atas inisiasi dan inisiatifnya dalam membangun rumah sakit di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Rumah Sakit National Hospital merupakan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Malang dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sehingga pelayanan kesehatan di Kabupaten Malang semakin optimal dan merata.
“Selamat atas terlaksananya peletakan batu pertama Rumah Sakit National Hospital. Semoga kelak bisa memberikan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Malang,” harap Bupati Malang.
Baca juga : Wali Kota Malang: ITN Malang Kampus Bhinneka Tunggal Ika
Menurutnya, keberadaan rumah sakit sangat vital bagi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan berdirinya Rumah Sakit National Hospital kelak akan mendukung program Pemkab Malang dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat terutama di Malang Utara. ”Dengan kebesaran hati dan niat tulus ikhlas, yayasan ini telah membantu Pemerintah Kabupaten Malang dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima,” katanya.
Perlu diketahui, saat ini Kabupaten Malang memiliki dua rumah sakit umum daerah (RSUD). Yakni RSUD Kanjuruhan yang berada di wilayah selatan Kabupaten Malang, dan RSUD Lawang sebagai pelayanan kesehatan di kawasan Malang utara. Kinerja pelayanan kesehatan terus dioptimalkan lewat peran serta rumah sakit swasta dan puskesmas. Saat ini di Kabupaten Malang tercatat ada sebanyak 22 rumah sakit, dan 39 puskesmas.
Bupati Malang, Drs HM Sanusi, saat groundbreaking pembangunan RS National Hospital ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
“Selain itu, kinerja pelayanan kesehatan juga terus kami optimalkan lewat peran serta rumah sakit swasta serta puskesmas,” tambah Sanusi. Harapan Pemkab Malang, mudahnya menjangkau fasilitas kesehatan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu Ketua P2PUTN, Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT menjelaskan, penamaan Rumah Sakit National Hospital sebagai wujud komitmen menjaga spirit kebangsaan dan cinta tanah air. Sebagai cita-cita para pendiri yayasan yang mayoritas adalah tentara pelajar yang mendirikan yayasan dengan semangat kebangsaan yang tegas.
“Yayasan mendirikan lembaga pendidikan sebagai tonggak awal untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Yayasan saat ini telah menaungi beberapa lembaga pendidikan. Berkeinginan untuk lebih bermanfaat, maka kami mencanangkan pembangunan Rumah Sakit National Hospital dengan lokasi yang strategis dan lingkungan yang ramah. Sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat,” terangnya.
Rencananya rumah sakit tipe B ini akan didirikan di atas lahan seluas 1 hektar, dengan bangunan berbentuk T sebagai pengejawantahan dari kata teknologi. Rumah sakit tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas.
“Pendirian rumah sakit sekitar 1 hektar, kalau kita lihat dari arah barat bentuknya seperti T karena basis kita teknologi. Rumah sakit tipe B yang akan di bangun kami harapkan akan dikembangkan menjadi kelas internasional dengan 8 lantai. Ini semua perlu pendanaan dan tata kelola yang profesional,” katanya.
Baca juga : ITN Malang Siap Ambil Bagian Pengembangan KEK Singhasari
Yayasan tidak bisa berdiri sendiri, sehingga pihaknya akan menggandeng sejumlah mitra dan berharap pemerintah daerah bisa mendukung atas pemenuhan kebutuhan masyarakat.
“Kami sedang merencanakan persiapan pembukaan Fakultas Kedokteran dan Farmasi di ITN Malang. Kami juga mulai menyiapkan sekolah keperawatan untuk mendukung operasional rumah sakit ini. Harapan kami, ikhtiar ini bisa bersinergi dengan program pemerintah daerah,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)