Angkat Permasalahan Emisi CO2, Duo Mahasiswi Teknik Kimia Lolos Grand Final Kompetisi Essay
Fadiyah Shofy Pramaysita (kanan), dan Komang Ratu Vadia Daud, mahasiswa Teknik Kimia S-1 ITN Malang lolos delapan besar Indonesia Chemical Engineering Challenge (IChEC) 2023, Institut Teknologi Bandung (ITB). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Dua tim mahasiswa Teknik Kimia S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang lolos Indonesia Chemical Engineering Challenge (IChEC) 2023, Institut Teknologi Bandung (ITB). Masing-masing tim masuk grand final dalam kompetisi essay, dan problem solving. Grand final dihelat di kampus ITB, pada Sabtu 25 Februari 2023 lalu.
Team Essay bernama Tim Mekdi digawangi duo mahasiswi cantik, Fadiyah Shofy Pramaysita, dan Komang Ratu Vadia Daud. Keduanya adalah mahasiswa angkatan 2019. Mereka bersaing dengan kurang lebih 55 tim essay dari seluruh Indonesia. Selain ITN Malang ada ITB, UB, UI, UGM, UPI, dan lain-lain.
“Kelompok essay ITN lolos sampai grand final 8 besar. Jadi tahap lombanya pertama kami essay submission dulu. Lalu finalist announcement diumumkan peserta yang essay-nya terpilih untuk masuk babak final presentation di ITB,” kata Komang Ratu Vadia Daud yang akrab disapa Ratu, saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp, Selasa (28/3/2022)
IChEC merupakan acara tahunan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITB bekerja sama dengan Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKMTKI) dan Jurusan Teknik Kimia ITB. Kompetisi berbasis teknik kimia ini mengangkat tema yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini bertema “Advancing the Growth of Green Process in Pursuit of Circular Economy and Net Zero Emission.”
Baca juga : Angkat Limbah Kemiri Sebagai Biodiesel Mahasiswa Teknik Kimia Raih Best Presentation
“Setelah final presentation, kami mengikuti grand seminar. Disini kami mendapatkan banyak wawasan dari semua pembicara yang luar biasa dan berwawasan luas,” imbuhnya.
Pada final presentation mereka mengangkat essay berjudul “A Sustainable System of Microalgae-Based Carbon Capture Cultivated in the Wastewater Effluent of Milkfish Pond”. Judul yang mereka angkat dilatarbelakangi permasalahan emisi CO2 yang menjadi perhatian utama dunia. Dimana Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai penghasil emisi CO2 terbesar. Kontributor utama emisi CO2 di Indonesia adalah industri baja dan semen.
Tim Essay Teknik Kimia ITN Malang bersama dosen pembimbing Cindy Mutiara Septani ST, MSc., PhD (kiri). (Foto: Istimewa)
Menurut Ratu, saat ini Indonesia hanya fokus menghentikan pembangkit listrik batu bara, dan melakukan penghijauan kembali untuk mengurangi CO2. Hal ini tentunya masih belum cukup untuk mengatasi emisi CO2, sehingga diperlukan upaya yang serius untuk menurunkan emisi tersebut. Salah satu caranya dengan menggunakan teknologi carbon capture.
“Kami mendapat ide untuk membuat biobased carbon capture, dan di sini kami memilih untuk menggunakan mikroalga sebagai penangkap karbon karena mikroalga dikenal sebagai mikroorganisme yang mampu melakukan fotosintesis dengan menggunakan gas rumah kaca CO2,” katanya.
Dijelaskan Ratu, Penggunaan mikroalga sebagai penangkap karbon tidak membutuhkan banyak energi, karena mikroalga membutuhkan CO2 untuk hidup dan mengubahnya menjadi simpanan energi di dalam mitokondrianya. Faktanya, mikroalga dapat menangkap CO2 dan energi matahari 10-50 kali lebih baik dibandingkan tumbuhan.
Baca Juga : Angkat Konsep Arsitektur Berkelanjutan, Ahmad Sulton Royan Masuk 10 Besar AYDA Indonesia Awards
“Oleh karena itu kami ingin menggunakan mikroalga untuk mengurangi emisi CO2 di Indonesia. Terutama di daerah yang banyak menghasilkan emisi CO2,” tuturnya.
Dengan mengusung tema tersebut, panitia IChEC bermaksud untuk melakukan inovasi proses yang lebih hijau sebagai bentuk kontribusi untuk Indonesia. Harapan tersebut direalisasikan dalam serangkaian kegiatan diantaranya business case, essay, problem solving, dan plant design.
“Sayangnya waktu final kami tidak sempat membuat prototipe, waktunya singkat dalam mempersiapkan lomba,” tukasnya. Tim Mekdi dibimbing oleh dosen pembimbing Cindy Mutiara Septani ST, MSc., PhD. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)