Tempat Uji Kompetensi (TUK) Sewaktu ITN Malang Gelar Uji Kompetensi Keahlian Perdana

Dr. Maria Christina Endarwati, ST., MIUEM, saat melakukan assessment pada Uji Kompetensi PWK di ITN Malang. (Foto: Rini/Humas ITN Malang)

Malang, ITN.AC.ID – Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dipercaya menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Ikatan Ahli Perencana (IAP) Wilayah Jawa Timur. Uji kompetensi perdana digelar di Kampus 1 ITN Malang pada Sabtu—Minggu, (19—20/5/2023), dan diikuti sebanyak 50 peserta dari kalangan mahasiswa dan profesional.

Uji kompetensi melibatkan tiga asesor nasional yang bertugas melakukan assessment. Mereka adalah Dr. Maria Christina Endarwati, ST., MIUEM; Dr. Ir. Putu Rudy Setiawan, MT., dari ITS, dan Adam Adikara, ST., MT., yang juga Ketua IAP Jawa Timur.

Menurut Maria uji kompetensi kali ini terbagi dalam tiga klasifikasi pengajuan sertifikasi, yaitu sertifikasi keahlian muda, madya, dan utama. Semua planner atau ahli perencana kota yang ingin mengambil sertifikasi di TUK ITN Malang akan dilayani sewaktu-waktu setelah menyelesaikan persyaratan administrasi dan telah mendapatkan jadwal assessment dari LSP PWK pusat. Sehingga peserta yang akan melakukan assessment tidak perlu menunggu jumlah/ kuota minimal tertentu untuk bisa melakukan assesment sertifikasi. Selain itu, TUK PWK ITN Malang juga sudah berskala nasional, sehingga para peserta yang akan mengikuti assesment bisa berasal dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia.

Baca juga : PWK ITN Malang dan IAP Jawa Timur Adakan Pelatihan untuk Fresh Graduate Dapatkan Sertifikasi Profesi

“ITN Malang menjadi salah satu TUK-nya LSP PWK. Jadi untuk semua planner yang ingin mendapatkan sertifikasi bisa melakukan di ITN, dan bisa dilakukan sewaktu-waktu. Oleh karena itu namanya adalah TUK Sewaktu ITN Malang,” jelas Maria.

Dewan Penasehat IAP Jawa Timur, Ida Soewarni, ST., MT, (berjilbab) foto bersama asesor, dan mahasiswa ITN Malang. (Foto: Rini/Humas ITN Malang)

Lebih lanjut ia nyatakan, ITN Malang juga akan memberikan uji kompetensi bagi fresh graduate PWK ITN Malang. Setelah diwajibkan untuk mengikuti pembekalan terkait uji kompetensi ini, mahasiswa akan diarahkan untuk mengambil sertifikasi muda. Sehingga begitu lulus dari ITN Malang mereka sudah mengantongi sertifikasi keahlian dan siap bersaing di dunia kerja.

Sementara itu, salah satu Dewan Penasehat IAP Jawa Timur, Ida Soewarni, ST., MT, mengatakan proses assessment ini melibatkan tim LSP dan IAP Pusat yang memonitor jalannya proses assessment. Untuk durasinya untuk satu peserta bisa memakan waktu hingga 45 menit.

“Jadi di-combine ya, prosesnya dilakukan secara daring dan luring. Ada assessor yang datang dan bertanya langsung pada assessee (peserta) dan nanti ada monitoring dari assessor pusat via zoom,” terang Ida yang juga salah satu dosen PWK ITN Malang ini.

Baca juga : Prodi Teknik Informatika S-1 dan LSP Komputer Gelar Uji Kompetensi Sertifikasi Profesi

Ir. Juniar Ilham, M.T., salah satu peserta mengungkapkan, sertifikasi adalah salah satu komponen yang mutlak diperlukan bila seseorang ingin menjadi profesional planner. Tanpa sertifikasi berjenjang, seorang lulusan PWK tidak bisa membuka pelayanan jasa konsultasi perencanaan tata ruang dan kota. Level kompetensi yang akan di-asses didasarkan pada kemampuan seseorang atas pengalaman yang dimiliki, baik pengalaman akademis, praktis atau profesional. Yang nantinya berimbas pada seberapa luas cakupan dan skala pekerjaan yang bisa diampu.

“Setiap orang mempunyai grade penilaian sesuai dengan levelnya. Misalnya kalau di muda dia tidak bisa menjadi pengambil keputusan karena mereka masih di level fresh graduate. Sedangkan madya bisa menjadi leader pada kegiatan-kegiatan penataan ruang yang tidak terlalu spesifik atau makro. Sementara itu kalau yang utama mereka sudah bisa menjadi pengambil keputusan untuk sebuah kegiatan perencanaan yang lebih rinci,“ terang Juniar peserta asal Surabaya ini. Ia mengambil sertifikasi tingkat utama dan merupakan alumnus ITN Malang. (Rini Anjarwati/Humas ITN Malang)