ITN Malang Kawal Mahulu Tingkatkan PAD Lewat PBB P-2
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., (tengah) diapit oleh Sekretaris Bapenda Mahulu, Lusiana Hiroh, S.Pd, M.Pd., dan Wakil Rektor 3 ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) turut mengawal Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dalam Perencanaan Belanja Jasa Analisis Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Salah satu kegiatannya adalah pelaksanaan Workshop Pengelolaan PBB P2 untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, di Swiss-Belinn Hotel Malang.
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemkab Mahakam Ulu sehingga ITN Malang dapat ikut berkontribusi dalam mengembangkan dan membangun Kabupaten Mahulu.
“Acara ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara ITN Malang dengan Kabupaten Mahakam Ulu dalam hal pendapatan daerah. Semoga bisa mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan salah satunya dari PBB,” ujar rektor dalam sambutannya, Rabu (01/11/2023).
Rektor berharap dengan turunnya Tim ITN Malang di kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur ini ITN dapat turut berkontribusi memajukan Mahulu. Menurutnya dengan perencanaan, dan penataan yang baik dari awal, maka Mahulu nantinya akan menjadi kabupaten dengan perencanaan yang baik di Indonesia.
“ITN Malang akan berkontribusi dan mengawal, sehingga Kabupaten Mahulu (menjadi) sebagian salah satu kabupaten yang perkembangannya direncanakan dengan baik. Serta ikut memberdayakan potensi Mahulu,” tuturnya. ITN Malang tidak hanya siap mensupport dalam perencanaan, namun juga membuka diri dalam hal penerimaan mahasiswa baru dari tingkat SMU/SMK, dan juga program pascasarjana, baik jenjang S2 maupun S3.
Workshop yang diikuti sekitar 20 peserta dari staf Bapenda Mahulu dihadiri oleh Sekretaris Bapenda Mahulu, Lusiana Hiroh, S.Pd, M.Pd. Dalam sambutannya Lusiana menyatakan, kerja sama Kabupaten Mahulu dengan ITN Malang memiliki spektrum yang sangat luas. Pelaksanaan kajian workshop ini dalam upaya optimalisasi pendapatan daerah di Mahulu.
Team Leader ITN Malang, Ir. Maranatha Wijayaningtyas, ST., MMT., PhD., IPU., saat memberikan materi Penilaian Properti di Workshop Pengelolaan PBB P2 untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
“Dalam hal ini bapenda pentingnya proaktif sebagai pihak pelaksana dan pengelola implementasi hasil kajian. Ini akan meneruskan berbagai upaya ke arah tujuan yang sama-sama kita harapkan. Terutama pada spectrum PBB,” kata Lusiana.
Lusiana berharap penetapan NJOP berdasarkan hasil kajian ini segera dapat dilaksanakan, dan benar-benar dapat memberikan dampak positif menaikkan persentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Mahulu. “Saya berharap keseriusan peserta workshop Bapenda Mahulu demi kemajuan Mahulu. Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Tim ITN Malang yang sudah memfasilitasi kerja sama mulai dari awal. Harapannya ke depan kerja sama tetap berlanjut dalam upaya pendampingan sosialisasi NJOP bagi masyarakat di Mahulu,” harapnya
Team Leader ITN Malang, Ir. Maranatha Wijayaningtyas, ST., MMT., PhD., IPU., menambahkan, acara workshop kali ini merupakan kegiatan yang menindaklanjuti penyampaian laporan akhir NJOP di Samarinda pada 25 Agustus 2023 lalu. Acara tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mahakam Ulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M.
“Kami sudah melaporkan akhir proses penentuan nilai jual objek pajak. Waktu itu kami memberikan sampling satu wilayah. Mensurvei, menghitung, menyusun nilai jual objek pajak tanah dan bangunan. Kami memberikan saran kepada dinas-dinas terkait untuk selanjutnya bisa membantu memberikan penetapan yang konkrit terkait nilai bangunan,” kata Maranatha. ITN Malang Kawal Mahulu Tingkatkan PAD Lewat PBB P-2.
Baca juga : Bersama Alumni, ITN Malang Jajaki Kerjasama Pengadaan Tenaga Kerja dengan PT Chakra Jawara
Menurut Maranatha, kendala setelah menetapkan NJOP sistemnya belum terbangun. Sebagai contoh, ketika masyarakat ingin mengetahui nilai jual pajaknya, tapi sistem untuk mensosialisasikannya ke masyarakat belum ada. Maka, selain Maranatha, pemateri lainnya yang diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman terkait hal tersebut adalah Tim Bapenda Kota Malang dan Damas Dwi Anggoro, S.AB., M.A., dari Universitas Brawijaya.
“Nanti tetap ada pendampingan dari ITN. NJOP tiap tahun harus diperbarui. Karena aset tiap tahun berubah. Pajak ada pertambahan dari aset daerah khususnya dari besaran NJOP, khususnya P2 pada tanah dan bangunan, sehingga mendukung peningkatan pendapatan daerah,” katanya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)