Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ahmad Yani, Probolinggo
Wakil Rektor 3 ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT (kemeja polos), bersebelahan dengan Kepala Sekolah SMK Ahmad Yani Probolinggo, Rieky Afrianto, S.Pd., M.M., (berpeci) mengabadikan kunjungan dengan foto bersama. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menerima kunjungan dari SMK Ahmad Yani Probolinggo di kampus 2, Rabu (06/12/2023). Sebanyak 211 siswa dan guru dari berbagai program studi diterima di dua tempat, di Ruang Amphi Gedung Elektro Lt 3 dan Ruang Amphi Gedung Mesin Lt 2.
Kunjungan industri SMK Ahmad Yani ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan motivasi peserta didik tentang sekolah lanjutan. Melibatkan siswa dari 5 prodi, yakni teknik instalasi tenaga listrik (TITL), teknik pemesinan, teknik kendaraan ringan (TKR), teknik sepeda motor (TSM), dan rekayasa perangkat lunak (RPL).
Kepala Sekolah SMK Ahmad Yani Probolinggo, Rieky Afrianto, S.Pd., M.M., menyatakan, SMK Ahmad Yani menjadi SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), dan ITN Malang merupakan pendampingnya.
“Karena bimbingannya dari ITN kami antusias sekali untuk bisa menjalin kerja sama fast track bagi anak-anak kami. Satu tahun menambah pendidikan di tempat kami, dan bisa melanjutkan ke ITN Malang,” harap Rieky.
Baca juga : Siswa SMK Negeri 7 Malang Belajar Buat Sosis di Teknik Kimia ITN Malang
Slogan SMK ‘Siap Kerja, Kuliah Bisa, Wirausaha Sukses’. Menurutnya, meskipun berfokus pada siap bekerja, namun tidak menutup kemungkinan siswa akan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi.
“Ruhnya vokasi, jadi saya kira sangat tepat kalau para siswa melanjutkan ke ITN Malang. Kami mengedukasi anak-anak supaya bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi,” lanjutnya.
Pelajar SMK Ahmad Yani Probolinggo saat belajar smart home system di laboratorium Teknik Elektro ITN Malang. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Dalam kesempatan tersebut Rieky juga menyampaikan harapan kepada para siswa untuk menambah kompetensi. Karena kompetensi tidak dimiliki oleh semua orang tanpa berlatih dan mendapatkan wawasan. Apalagi pemuda adalah calon pemimpin di masa depan. Maka harus memanfaatkan kesempatan selagi muda dengan terus belajar.
“Jangan berkecil hati dengan biaya. Di ITN ada KIP semoga kalian bisa memanfaatkanya, biaya (kuliah reguler) di ITN juga bersaing. Lulusan ITN Malang juga tidak kalah dengan perguruan tinggi lain di Jawa Timur,” jelasnya.
Rombongan SMK Ahmad Yani, Probolinggo diterima oleh Wakil Rektor 3 ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT. Dalam sambutannya Hardianto mengingatkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tahun 2019-2021 lulusan SMK menjadi penyumbang pengangguran sebanyak 14 persen.
“Adik-adik semoga tidak menjadi bagian yang 14 persen itu,” harapnya.
Baca juga : ITN Malang jadi Tempat Praktek Kerja Lapangan SMK Negeri 2 Soe
Senada dengan Kepala Sekolah SMK Ahmad Yani, menurut Hardianto lulusan SMK biasanya bekerja, wirausaha, atau kuliah. Ketik kuliah lulusan dari SMK akan menonjol kemampuannya dari lulusan sekolah sederajat.
“Kalau dari SMK nanti kelihatan. Misalnya di teknik mesin semester satu mereka diminta menggambar mereka sudah mahir. Kalau kalian ingin menjadi pemimpin maka level pendidikan juga harus lebih tinggi. Kalian harus meningkatkan kemampuan dan keilmuan di bidang kalian. Kalau tidak, maka kalian hanya di level pekerja saja,” jelasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)