Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Belajar Energi Baru Terbarukan di ITN Malang
ITN Malang mendapat kunjungan dari SMA Negeri 9 Surabaya.
Malang, ITN.AC.ID – Kampus 2 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) mendadak dipenuhi rombongan berseragam putih abu-abu, Kamis (07/11/2024). Mereka tak lain tak bukan adalah 355 siswa SMA Negeri 9 Surabaya yang sedang mengadakan Kunjungan Belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Siswa kelas X ini terbagi dalam tiga kelompok besar, dan diterima di Ruang Amphi Mesin Lt 2, Ruang Amphi Elektro Lt 3, dan laboratorium Teknik Elektro.
Mengangkat tema “Transforming Energy For The Better Future”, kunjungan belajar ini sebagai wahana siswa untuk mempelajari energi baru terbarukan (EBT). Siswa diberi kesempatan untuk belajar secara langsung pemanfaatan dan penerapan berbagai macam EBT di ITN Malang.
Selain belajar EBT, berkunjung ke ITN Malang menjadi pilihan yang tepat bagi siswa SMA. Pasalnya kampus teknik ITN Malang menerima calon mahasiswa dari berbagai jurusan, tidak hanya jurusan teknik. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Rektor III ITN Malang Dr. Hardianto, ST., MT.
“Semua ilmu jurusan apapun bisa masuk (kuliah) di teknik ITN Malang. Dulu kuliah di teknik terkenal banyak mahasiswa laki-lainya. Sekarang banyak perempuannya, kecuali teknik mesin masih sedikit (mahasiswa perempuan),” kata Hardianto menyemangati.
Baca juga: Senangnya, MPLS Siswa Baru SMA Nasional Kunjungi ITN Malang
Untuk memfasilitasi siswa yang tertarik kuliah di jurusan non teknik, ITN Malang juga memiliki Program Studi Bisnis Digital. Bisnis Digital S1 ITN Malang turut mengambil peranan dalam mengantisipasi kebutuhan pasar mengenai bisnis start up. Prodi ini lebih mengutamakan berbagai ide bisnis baru dan memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat maupun konsumen yang ada di pasaran. Mahasiswa akan belajar untuk cakap dalam memberikan atau memiliki layanan maupun produk yang bergerak pada bidang teknologi maupun digital.
Siswa SMA Negeri 9 Surabaya belajar energi baru terbarukan di ITN Malang.
Rombongan SMA Negeri 9 Surabaya dipimpin oleh Koekoeh Soebagijo, S.Pd, Wakasek Humas, dan didampingi 19 guru. Dia mengatakan, kunjungan ke ITN Malang juga membawa misi mengenalkan siswanya terhadap kehidupan kampus. Khususnya memberi motivasi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Ada yang mengatakan sesuatu yang kita lihat akan menjadi sesuatu yang kita pikirkan, sesuatu yang kita pikirkan akan menjadi sesuatu yang kita inginkan. Harapan kami anak-anak setelah mengunjungi kampus ITN Malang minatnya untuk kuliah semakin bertambah,” ujarnya.
Menurutnya, tiap tahun sekolah mengajak siswa untuk kunjungan belajar ke kampus. Kampus yang didatangi menyesuaikan dengan materi yang tertuang dalam agenda P5. Untuk tahun ini materinya adalah rekayasa teknologi. Maka, ITN Malang yang memiliki pusat riset energi baru terbarukan menjadi tempat yang cocok untuk mengenalkan siswa kepada energi baru terbarukan.
“Belajar energi terbarukan sangat dibutuhkan karena energi fosil mulai menipis. Oleh karena itu, perlu adanya wawasan mengenai sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Semoga kunjungan ini mampu menjawab keingintahuan anak didik kami,” tambahnya.
Selama di ITN Malang siswa SMA Negeri 9 Surabaya mendapat materi tentang EBT dari mahasiswa Teknik Elektro S-1 ITN Malang, kemudian wawasannya diperkuat dengan melihat langsung di lapangan. Mereka belajar tentang energi matahari/ pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), energi angin/ pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), energi air/ pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH), smart city, inverter, dan lain sebagainya. Tak lupa di sesi materi terakhir mereka juga mendapatkan tes minat dan bakat dari Tim Penerimaan Mahasiswa Baru ITN Malang.
Abidah Al Mustaniroh, kelas X8 terlihat sangat antusias. Dia menjelaskan telah belajar smart home sistem di Lab. EBT, panel surya, PLTB dan PLTPH. Tapi diantara semuanya dia tertarik pada pembangkit listrik dari air dan angin.
“Saya sudah sering melihat panel surya, kalau yang lain masih jarang melihat. Apalagi PLTB di Indonesia masih jarang. Beda dengan Belanda yang banyak kincir anginnya. Energi alam ini merupakan energi terbarukan yang bisa mengurangi emisi karbon yang menyebabkan global warming,” bebernya.
Josia Darren Jovandro juga menyatakan ketertarikannya kepada PLTS. Dimana PLTS ITN Malang memiliki banyak panel surya yang belum pernah dilihat sebelumnya. “Selain terkesan dengan PLTS-nya saya juga terkesan dengan masih banyak pepohonan. Jadi udara di ITN Malang (kampus 2) sejuk meskipun Malang sedang panas-panasnya,” kata siswa yang akrab disapa Dareen ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)