
Kualitas Pascasarjana Diakui, ITN Malang Jadi Rujukan Benchmarking Universitas Trunojoyo Madura
Direktur Program Pascasarjana ITN Malang, Prof. Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT., (lima dari kanan) bersanding dengan Direktur Program Pascasarjana UTM, Prof. Dr. Bambang Haryadi, SE., MSi., AK., CA. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Program Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menerima kunjungan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Rabu (14/05/2025). Kunjungan UTM bertujuan untuk melakukan benchmarking dalam rangka penyusunan Program Studi Doktor Manajemen Teknologi Informasi serta pengembangan program Pascasarjana UTM secara keseluruhan.
Direktur Program Pascasarjana ITN Malang, Prof. Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT., menerima dengan hangat rombongan Pascasarjana UTM yang dipimpin langsung oleh Direktur Program Pascasarjana, Prof. Dr. Bambang Haryadi, SE., MSi., AK., CA., di Ruang Sidang Pascasarjana Kampus 1 ITN Malang.
Prof. Lalu menjelaskan, kedatangan rombongan UTM dilatarbelakangi keinginan untuk mempelajari keberhasilan Pascasarjana ITN Malang, terutama dalam pembentukan dan pengelolaan Program Studi Doktor Manajemen Rekayasa (DMR).
“Mereka memiliki keinginan untuk mendirikan program doktor. Meskipun program doktor di ITN Malang tergolong baru, namun diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi UTM yang juga berencana membuka program doktor serupa,” ujarnya saat ditemui usai acara.
Lebih lanjut, Prof. Lalu menyampaikan kunci sukses pendirian Program Doktor Manajemen Rekayasa di ITN Malang adalah dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan linier dengan program studi. “Jika ingin membuka program studi baru khususnya program doktor, maka kesiapan SDM menjadi penting. SDM harus memiliki latar belakang yang relevan dengan program studi yang akan dibuka,” tegasnya.
Baca juga : Tingkatkan Mutu Akademik, ITN Malang Digandeng Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar
Prof. Lalu mencontohkan pengalamannya sebagai seorang profesor di bidang arsitektur dengan keahlian di desain urban/perkotaan. Meskipun latar belakangnya arsitektur, namun fokus akademiknya pada desain perkotaan dengan penekanan pada manajemen kawasan. Hal ini menunjukkan pentingnya SDM yang memiliki keahlian spesifik dan relevan dengan program studi yang dikembangkan.
Prof Lalu juga menceritakan tantangan dalam mendirikan Program Doktor Manajemen Rekayasa, terutama persyaratan adanya program S2 yang linier. “Di ITN Malang, kami memiliki peminatan magister Manajemen Konstruksi dan Manajemen Industri yang menjadi modal penting dalam pembukaan program doktor ini,” ungkapnya.
Suasana diskusi Pascasarjana ITN Malang dengan Pascasarjana Universitas Trunojoyo Madura (UTM). (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Ia juga membuka pintu bagi para akademisi untuk bergabung dan berkontribusi dalam pengembangan ITN Malang, terutama dengan adanya kerja sama (MOU) antara ITN dan UTM. Harapannya, peningkatan kualitas SDM di perguruan tinggi baik swasta maupun negeri dapat terus ditingkatkan.
Sementara itu, Prof. Bambang Haryadi menyampaikan, kunjungan ke Pascasarjana ITN Malang didasari oleh pengakuan atas pengalaman yang dimiliki ITN. “Kami dari Pascasarjana UTM masih relatif muda, belum genap dua tahun, merasa penting untuk belajar dari institusi yang lebih berpengalaman. ITN Malang menjadi pilihan yang tepat karena banyaknya hal yang dapat kami pelajari dalam rangka menyusun dan mengembangkan program studi program doktor,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun UTM telah memiliki program S2 sejak lama, namun unit Pascasarjana yang membawahi berbagai program studi baru saja dibentuk.
“Saat ini, kami sedang ‘mengaji’ dan belajar di ITN Malang untuk Program Doktor Manajemen Teknologi Informasi. Kami telah menerima banyak masukan berharga dan strategi dari Prof. Lalu yang akan kami terapkan,” ujar Prof. Bambang. Ia juga mengungkapkan rencana pengembangan program doktor lainnya di UTM.
Baca juga : ITN Malang Rujukan dalam Bidang Mutu Khususnya Aplikasi
Prof. Bambang mengungkapkan bahwa ITN Malang menjadi pilihan utama untuk benchmarking setelah melakukan riset online. “Saya melihat di internet dan alhamdulillah langsung direspon dengan baik oleh Prof. Lalu. Strategi yang telah diberikan akan sangat bermanfaat bagi kami,” katanya.
Ia berharap kunjungan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara kedua kampus, termasuk kolaborasi dalam riset, pengabdian, penelitian, bahkan pertukaran pengajaran, baik secara online maupun offline. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)