
ITN Malang Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Akreditasi LAM Infokom 2.0: Perkuat Mutu dan Kampus Berdampak di Jawa Timur
Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD., berdampingan dengan Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM., memberikan sambutan pada sosialisasi akreditasi LAM Infokom 2.0. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menjadi tuan rumah bagi dunia pendidikan tinggi di Jawa Timur dengan diselenggarakannya “Sosialisasi dan Pendalaman Instrumen Akreditasi 2.0, Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika dan Komputer (LAM Infokom) 2025.” Acara berlangsung dua hari Senin-Selasa, 30 Juni & 01 Juni 2025, di Amphi Mesin Lt. 2 Kampus 2 ITN Malang, dan diikuti sekitar 60 peserta dari berbagai perguruan tinggi swasta di wilayah LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur.
Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM., dalam sambutannya menegaskan komitmen penguatan pendidikan tinggi di Jawa Timur bersama LAM Infokom. Prof. Dyah menekankan fokus utama pada mutu, yang terwujud melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia juga menyampaikan pentingnya karir dosen dalam jabatan fungsional akademik sebagai pondasi untuk mewujudkan mutu yang unggul.
“Dengan adanya kegiatan instrumen akreditasi 2.0, LAM Infokom berupaya untuk terus meningkatkan mutu dunia pendidikan di bidang informatika dan komputer di Indonesia,” ujarnya.
Prof. Dyah juga menyebutkan visi “Astacita Presiden dan Wakil Presiden ke-4,” yang menyerukan kolaborasi antar perguruan tinggi untuk melakukan perubahan dan mencapai keunggulan sesuai klaster masing-masing. Ia mendorong PTS untuk membuktikan kemampuan mereka dalam mewujudkan “Kampus Berdampak”, yang bermakna kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat melalui karya-karya nyata yang dihasilkan.
“ITN Malang, khususnya, harus memiliki riset-riset keunggulan kampus melalui program studinya,” tegasnya.
LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur sendiri telah menunjukkan komitmen luar biasa dengan menjadi yang terbanyak dalam pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (1.726 proposal) serta Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) terbanyak (523 proposal) di Indonesia.
Baca juga : Berlaku Hingga 2030, Teknik Informatika S-1 ITN Malang Kantongi Akreditasi Baik Sekali dari LAM Infokom
“Kami berharap betul-betul bisa mengimplementasikan alur strategi kampus berdampak, dengan memetakan SDM dosen dan mahasiswa, mengidentifikasi potensi riset, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk pengentasan kemiskinan, swasembada pangan dan energi, serta subsidi tepat sasaran,” tambahnya.
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan ITN Malang menjadi tuan rumah acara ini. Ia menegaskan komitmen ITN Malang terhadap mutu yang terbukti dengan delapan akreditasi program studi tahun lalu yang menghasilkan tiga prodi unggul dan lima prodi baik sekali.
ITN Malang menjadi tuan rumah sosialisasi akreditasi LAM Infokom 2.0 untuk memperkuat mutu dan kampus berdampak. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
“ITN sendiri sangat berkomitmen terhadap mutu. Kami juga berkomitmen melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya. Rektor bahkan memberikan teladan dengan aktif melakukan penelitian, dan mendorong kolaborasi dosen dengan mahasiswa dalam riset.
Rektor juga menekankan pentingnya memastikan lulusan informatika dan komputer mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Menurutnya masih ada gap antara apa yang diajarkan di perguruan tinggi dan kebutuhan dunia kerja. Untuk itu, ITN Malang telah mengambil langkah proaktif dengan mewajibkan setiap program studi memiliki mitra sertifikasi dan bekerja sama dengan Kementerian ESDM sebagai tempat uji kompetensi.
“Lulusan kami, selain ijazah, juga memiliki sertifikat kompetensi. Kami mewajibkan tiap prodi mempunyai partner sertifikasi,” tambahnya.
Sementara, Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D., Ketua Majelis Akreditasi LAM Infokom menyambut baik semangat “Kampus Berdampak.” Ia menyatakan, kampus harus menjadi “agen perubahan” yang menjemput bola untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.
“SDM adalah kunci, harus menjadi budaya kita sehari-hari untuk bergerak,” katanya, seraya menekankan bahwa dosen memiliki tanggung jawab moral jika lulusan mereka menganggur.
Prof. Zainal menjelaskan tugas LAM Infokom adalah melakukan akreditasi untuk memastikan kampus benar-benar menjalankan proses belajar mengajar yang relevan. Instrumen akreditasi versi 2.0 merupakan “perasan” dari instrumen sebelumnya, dengan perubahan dari sembilan kriteria menjadi enam.
“Budaya mutu harus menjadi keseharian, relevansi menyelesaikan masalah, berdampak, dan kehadiran kita dirasakan oleh masyarakat, ini yang menjadi fokus kita,” jelasnya. Ia juga menyampaikan Lam Infokom memberikan kebijakan baru: perguruan tinggi bisa melakukan banding re-akreditasi dalam satu tahun jika nilai akreditasi kurang sedikit. Ini menunjukkan komitmen LAM Infokom dalam mendukung peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Baca juga : Membanggakan, Mahasiswa ITN Malang Juara 3 TSA Cyber Champion 2024
Menurut Suryo Adi Wibowo, ST., MT., koordinator acara ITN Malang, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi ITN Malang untuk menjalin komunikasi yang erat dengan LAM Infokom dan APTIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer), di mana ITN Malang merupakan salah satu anggotanya. APTIKOM sendiri adalah asosiasi perguruan tinggi, sedangkan AISINDO (Asosiasi Sistem Informasi Indonesia) adalah pendukung dari asosiasi tersebut yang mensupport kegiatan sosialisasi akreditasi bersama IndoCEISS (Indonesian Computer, Electronics and Instrumentation Support Society).
“Diharapkan melalui sosialisasi ini, kampus-kampus yang menjalin kerja sama dengan ITN Malang dapat memperoleh pemahaman mendalam mengenai instrumen akreditasi yang baru,” katanya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)