Don’t Panic SMKN 4 Malang Grafika Boyong Juara I E-Sport ITN Malang
Tim e-sport Don’t Panic SMKN 4 Malang Grafika akhirnya memboyong gelar jawara pada kompetisi Mobile Legends ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas)
Tim e-sport Don’t Panic SMKN 4 Malang Grafika akhirnya memboyong juara 1 dalam lomba Mobile Legends Open House Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Mereka adalah Muhammad Amin Rahman, Ferdian, Kurniawan, Bima Wiranegara, Fino Agustian, dan Allan Hilmy.
Untuk menjadi jawara memang tidaklah mudah. Butuh kekompakan tim dalam membangun kemistri sebelum bertanding. “Agar menang maka chemistry harus didapat, tim harus kompak. Satu lagi, skill individu harus baik, karena ini menyangkut pengaturan strategi (dalam bertanding),” jelas Allan Hilmy, ketua tim, Minggu (28/4/19).
Allan menuturkan, Mobile Legends merupakan game strategi. Bagaimana mencari dan mengatur strategi agar menang. Menyisihkan 76 tim dari total 77 tim memang tidaklah mudah. Mereka berlima sudah membangun chemistry sejak awal, dengan sering bermain game online bersama di luar jam pelajaran. Bagi para pelajar kelas 12 ini, bermain Mobile Legends adalah aktifitas yang menyenangkan untuk menghalau rasa bosan.
“Buat seru-seruan aja, pas bosan atau suntuk kami main Mobile Legends bersama. Asik kalau timnya bisa kompak. Disini kami juga mencari teman dan menambah teman baru,” tuturnya.
Hal yang bisa membuat gagal dari permainan Mobile Legends menurut Allan adalah, salah pilih hero (karakter), kurang komunikasi (miscommunication) dengan tim, dan merupakan musuh terbesar bagi pemain Mobile Legends atau game online adalah sinyal. Sinyal Lag, kondisi dimana gerakan pada game tidak sesuai timing-nya dengan yang pemain lakukan. Ini akan mengakibatkan jeda yang bisa merugikan pemain bahkan bisa mengakibatkan kekalahan.
“Kalau main game online kalahnya dengan sinyal. Tapi sinyal di sini (ITN) Malang sangat bagus. Fasilitasnya juga ok, serta udaranya sejuk,” pungkas Allan. (me/humas)