Penuh Gizi, Muffin Buatan Mahasiswa ITN Malang Ini Terbuat dari Tanaman ajaib
Akhmada Bima Alfian dan Dicky Atmajaya (Ki-Ka) Tim PKM Teknik Industri S-1 mempertunjukkan “Muffmore” camilan sehat segala usia. (Foto: Istimewa)
Selain makanan pokok, menu camilan tak kalah penting untuk dikonsumsi oleh anak-anak pada masa pertumbuhannya. Tidak hanya menuruti rasa enak dan kemasan menarik, namun juga harus mempertimbangkan nilai gizi dan kesehatan. Salah satu camilan yang disukai oleh anak-anak adalah kue muffin. Kue yang mempunyai rasa manis ini biasanya hanya berbahan dasar tepung, namun di tangan mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang kue muffin menjadi camilan yang bernilai gizi lebih tinggi.
Empat mahasiswa Teknik Industri S-1 yakni Dicky Atmajaya, Akhmada Bima Alfian, Fajar Kurniadi, dan Laurita Ade Prastika membuat “Muffmore” (Muffin Moringa Oliefera). Mereka memanfaatkan powder daun kelor untuk menambah kandungan gizi pada muffin. Muffin sendiri berbahan dasar roti yang diberi ragi sehingga mengembang seperti roti. Muffmore harapannya tidak hanya disukai oleh anak-anak, namun juga oleh semua kalangan sehingga dapat mengembangkan potensi wirausaha.
“Daun kelor sudah dianggap sebagai tanaman ajaib yang dapat digunakan sebagai obat herbal segala penyakit, karena kandungannya. Jadi, dengan penambahan powder daun kelor di muffin maka nilai gizinya akan bertambah. Ini karena kandungan vitamin C daun kelor lebih banyak dari sayur maupun buah lainnya. Selain itu, kandungan vitamin A dan potassium dalam daun kelor juga sangat tinggi,” terang Dicky Atmajaya.
Muffin karya mahasiswa Kampus Biru ini berbeda dengan muffin kebanyakan. Rahasianya mereka menambahkan aneka rasa pilihan yang lebih bervariasi. “Kami membuat rasa original coklat, strawberry, green tea, keju dan pisang,” ujar mahasiswa asal Banyuwangi ini.
Bahan dan cara membuatnya juga mudah. Yang perlu dipersiapkan adalah powder daun kelor (moringa oliefera), tepung, telur, mentega, cokelat batangan, baking powder, air, dan bahan pembuat kue muffin lainnya. Cara membuatnya juga seperti membuat muffin pada umumnya. Untuk menarik minat konsumen, Muffmore dikemas dengan menggunakan plastik berlabel atau dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan konsumen. Harga yang dibanderol juga bersahabat, hanya 2.000 sampai 2.500 rupiah per cup. “Kami sudah memasarkan melalui sosial media seperti IG,” tutup mahasiswa yang hobi memasak ini.
Muffmore, inovasi karya mahasiswa ini telah diikutkan pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan yang diadakan oleh Kemenristekdikti dan lolos pendanaan 2019.