Tingkatkan Permohonan Paten, ITN Malang didatangi Tim Monev TISC Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) MENKUMHAM
Juldin Bahriansyah, S.T.,M.Si., menerangkan sekilas tentang tujuan kunjungannya dengan tim monev TISC Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) MENKUMHAMke ITN Malang, Kamis (25/7/19). (Foto: Yanuar/humas)
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mendapat kunjungan dari Tim Monitoring dan Evaluasi Technology and Innovation Support Center (TISC), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Kamis (25/7/19). Tim monev dari DJKI didampingi oleh Juldin Bahriansyah, S.T.,M.Si Kepala Subdirektorat Valuasi dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti, yang diterima langsung oleh Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT di ruang sidang pascasarjana kampus I ITN Malang.
“Terimakasih atas kepercayaan (Kemenristekdikti) beberapa tahun lalu untuk mengoperasionalkan Sentra KI (ITN Malang). Prestasi Sentra KI ITN Malang luar biasa dalam mendukung lembaga, bahkan sampai dikenal oleh kampus-kampus lain,” ujar Kustamar.
Rektor berharap dengan monev Technology and Innovation Support Center (TISC) ini Sentra KI ITN Malang lebih baik dan lebih maju, serta produk yang dihasilkan bisa dikomersialisasikan serta bisa diterima oleh masyarakat luas. “Kami belum puas hanya mendapat sertifikat atau penghargaan, tapi kami harus sampai pada komersialisasi, dan masyarakat bangga menerima kehadiran produk kami. Monev ini sebagai penyempurnanya,” lanjut Kustamar.
Keinginan rektor disambut baik oleh Juldin Bahriansyah, S.T.,M.Si. Menurut Juldin, nanti akan ada angket untuk membantu melengkapi data sebagai bahan kebijakan. “Saya dari Ristekdikti kapasitasnya ke sini mendampingi DJKI. Nanti juga akan diberikan angket guna membantu melengkapi data atau angket Ristekdikti sebagai bahan kebijakan yang komprehensif,” terang Juldin, berharap selalu bisa kerjasama dengan Sentra KI ITN Malang.
Sementara itu menurut Nila Manilawati tim monev TISC, ada beberapa kegiatan yang dilakukan terkait monev kali ini, antara lain pengisian kuesioner, projek dokumen terkait TISC, serta update data sumber daya manusia. “Kami juga minta update daya SDM yang pernah ikut WIPO (World Intellectual Property Organization), atau training lainnya. Tahun ini penentu apa TISC (ITN Malang) lanjut atau tidak,” kata Nila yang datang bersama Slamet Riyadi dan Leny Handayani.
Keikutsertaan ITN Malang dalam TISC tidak serta merta. Perlu diketahui ITN Malang sebelumnya menjadi salah satu dari 17 universitas di Indonesia yang konsisten dalam pengembangan kekayaan intelektual (KI) di universitas masing-masing. Sehingga di tahun 2017 ITN Malang ikut penandatanganan MoU dengan DJKI Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) tentang TISC pada pembukaan Pasar Inovasi dan Kreativitas 2017 di Graha Pengayoman, Jakarta.
“MoU tentang TISC sudah berlangsung tanggal 31 Okt 2017 lalu pada pembukaan pasar inovasi dan kreativitas, waktu itu ada 17 perguruan tinggi di Indonesia (yang MoU) termasuk ITN Malang. Isi MoU kurang lebih peningkatan akses informasi teknologi teknik dan jurnal ilmiah serta peningkatan kesadaran dalam Kekayaan Intelektual. Untuk implementasinya termasuk workshop penguatan dan sosialisasi,” jabar Dr. Dimas Indra Laksmana, ST.,MT., Ketua Sentra KI ITN Malang.
Dengan adanya kerjasama dengan DJKI, maka ITN Malang akan dibantu oleh TISC-WIPO dalam menyediakan layanan untuk mengakses informasi di bidang teknologi. Peneliti bisa melakukan searching data paten dan bisa meningkatkan kesadaran mereka di bidang paten. (me/humas)