Bawa Misi Sosial dan Edukasi, KSR ITN Malang Ajak Anak Panti Hidup Sehat
Dipandu oleh KSR PMI Unit ITN Malang, anak-anak Panti Asuhan Tabita Desa Sitiarjo, Sumbermanjing, Malang belajar membuat prakarya dari bahan bekas, Minggu (17/11/2019). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID — Korps Sukarela (KSR) PMI Unit Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melakukan bakti sosial ke Panti Asuhan Tabita, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang, Minggu (17/11/2019). KSR Kampus Biru ini membawa misi sosial dan edukasi bagi anak-anak dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti santunan, pembuatan komposter, keterampilan, pertolongan pertama dasar, penyuluhan kesehatan, penanaman pohon, serta outbound.
M Alfin Fikri, Ketua KSR Unit ITN Malang mengatakan, kegiatan bakti sosial ke pasti asuhan merupakan rangkaian Dies Natalis KSR Unit ITN Malang ke-31 yang jatuh pada tanggal 5 November 2019 yang lalu. Sedangkan misi edukasi kesehatan sekaligus untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional yang tepat diperingatan tiap tanggal 12 November.
“Kami ingin mengajak anak panti hidup sehat. Maka, dies natalis kali ini kami sepakat untuk memberikan edukasi pada anak-anak di Panti Asuhan Tabita karena mereka masih membutuhkan uluran tangan,” ujar Alfin.
Ada beberapa edukasi yang diberikan kepada anak panti yang disesuaikan dengan tingkat sekolahnya. P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dasar diberikan kepada anak panti dengan sekolah setingkat SMP dan SMA, sedangkan untuk anak SD diberi edukasi tentang tata cara mencuci tangan dan etika batuk yang benar.
“P3K dasar materinya seputar tata cara penanganan kalau misalnya terjadi mimisan atau luka lecet (luka kecil). Untuk adik-adik SD kami berikan materi cuci tangan dan etika batuk yang benar. Misalkan kalau batuk dengan menutup tangan, maka setelahnya harus mencuci tangan. Saat batuk juga bisa menutupnya dengan pangkal lengan,” imbuh mahasiswa Teknik Sipil ini.
Selain edukasi kesehatan, KSR Unit ITN Malang juga memberikan edukasi tentang pembuatan komposter. Limbah dari rumah tangga/panti asuhan dan sampah organik berupa dedaunan bisa diolah menjadi pupuk. Tak lupa mahasiswa Kampus Biru juga memfasilitasi dengan menyumbang alat pembuatan komposter. Harapannya pupuk hasil komposter bisa untuk memupuk tanaman di sekitar panti.
“Hasil komposnya nanti bisa untuk memupuk mangga yang kami berikan ke panti. Ada 8 bibit pohon (mangga) yang kami sumbangkan dan ditanam bersama-sama adik-adik panti,” imbuhnya.
Menurut Alfin, untuk edukasi sampah non organik, KSR memberi pelatihan pembuatan mainan atau barang yang bermanfaat dari barang-barang bekas yang selama ini dianggap sampah. Misalnya dengan kaleng bekas minuman disulap menjadi bentuk mainan hewan (sapi), atau dari botol plastik bekas dihias menjadi tempat bolpoin.
Selain edukasi mahasiswa ITN Malang juga menyerahkan sembako, alat-alat kebersihan, bingkisan alat tulis dan tumbler untuk masing-masing anak panti, pembenahan instalasi listrik, serta pengecatan.
“Menurut Bu Yulia salah satu pengurus panti, mereka lebih senang ada kegiatan di panti dengan melibatkan anak-anak,” pungkas Alfin berharap kegiatan yang dilakukan bisa memotivasi banyak orang untuk berbagi. (me/humas)
Baca juga: Sunday Sketch, Ekspresikan Kreatifitas Mahasiswa ITN Malang