KKN Tematik ITN Malang Sukses Paparkan Pengembangan Wisata Dua Desa di Bangkalan
Pengembangan wisata desa. Sesuai urutan nmr: Kepala Disbudpar Bangkalan Moh. Hasan Faisol, Dekan FTSP, ITN Malang, Dr. Ir. Hery Setyobudiarso M.Sc, Kepala Desa Batangan H. Zaini, dan Kepala Desa Alas Rajah. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang di Kabupaten Bangkalan, Madura memasuki tahap finalisasi. Tim mahasiswa KKN Tematik Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), ITN Malang sukses memaparkan desain arsitektur dan desain teknis pengembangan wisata Desa Batangan Kecamatan Tanah Merah, dan Desa Alas Rajah, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Paparan disampaikan dihadapan warga, aparat desa, camat, serta OPD Kabupaten Bangkalan, di Balai Desa Batangan, pada Rabu (21/12/2022). Selain Kepala Desa Batangan dan Desa Alas Rajah, hadir pula BUMDES, BPD, Camat Tanah Merah dan Camat Blega, Dinas PUPR, Dishub, DLH, Bappeda, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bangkalan Moh. Hasan Faisol.
Dekan FTSP, ITN Malang, Dr. Ir. Hery Setyobudiarso M.Sc, menjelaskan, mahasiswa FTSP sudah menyelesaikan KKNT selama dua bulan di Desa Batangan, dan Desa Alas Rajah. Maka, implementasi dari hasil KKNT disampaikan melalui paparan.
“Untuk sampai pada paparan ini kami sudah melakukan survei, yang kami anggap hasilnya nanti bisa menjadi jargon desa. Hari ini kegiatannya sudah selesai dan diimplementasikan dengan paparan desain,” kata Hery.
Menurut Hery, desain yang telah dibuat mahasiswa sudah melalui kajian-kajian akademis. Rencana lokasi wisata dipotret, dianalisis, dan dibuatkan desain oleh mahasiswa arsitektur. Kemudian dihitung rencana anggaran biaya (RAB) oleh teknik sipil.
Baca juga : Progres Kerjasama, FTSP ITN Malang dan Desa Batangan Persatukan Persepsi dalam Membangun Desa
“Tim KKNT bertanggung jawab dengan apa yang dipaparkan. Desain-desain yang dibuat sudah melalui kajian-kajian akademisi. Mereka juga dibimbing oleh dosen-dosen yang kompeten dibidangnya,” imbuhnya.
KKNT sebagai wujud implementasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), dan penerapan tri dharma perguruan tinggi. Kedua program ini sama-sama sebagai wujud pengabdian dan mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat. “Harapan kami dua desa ini sudah bisa melihat profil desanya, dan dapat menjadi kebanggan desa,” tandasnya.
Karya desain yang dibuat oleh mahasiswa ITN Malang inipun sudah sesuai dengan harapan Kepala Disbudpar Bangkalan Moh. Hasan Faisol. Pasalnya tim KKNT mengangkat isu pembangunan dan pengembangan potensi desa wisata berbasis kearifan lokal, dengan mengangkat desain arsitektur neo vernakular. Desain arsitektur yang dibangun dengan sentuhan modern tapi masih mempertahankan elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain.
“Desa Alas Rajah dan Batangan harus kita fasilitasi dan support bersama. Kabupaten Bangkalan juga memiliki percontohan desa wisata. Sehingga tidak perlu lagi mencontoh ke daerah lain,” kata Faisol.
Faisol juga mengapresiasi karya mahasiswa ITN Malang yang mengangkat kearifan lokal masyarakat desa Batangan dan Alas Rajah. Menurutnya, dalam pengembangan wisata seharusnya tetap mempertahankan karakter daerah Madura. Bahkan bila perlu semua kata yang digunakan untuk mendukung wisata memakai bahasa Madura.
“Kami berharap kata-kata yang digunakan memakai bahasa Madura. Makanan yang dijual juga makanan-makanan khas daerah, makanan khas desa setempat. Kami juga mohon dukungannya OPD terkait Dinas PU, dan lainnya untuk pengembangan kawasan desa,” harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Batangan H. Zaini mengaku telah lama masyarakat Desa Batangan dan Desa Alas Rajah memimpikan terwujudnya desa wisata. Sejak tahun 2016 mereka memimpikan dan baru di tahun 2022 dipertemukan dengan ITN Malang.
“Kami tidak bisa melaksanakan perencanaan yang maksimal dan profesional. Alhamdulillah kami dipertemukan dengan ITN Malang. Ini menjadi sejarah terwujud Desa Batangan sebagai desa anagata triasih, masa depan dan harapan. Terimakasih sebesar-besarnya kepada ITN Malang yang mengirimkan mahasiswa ke desa kami. Kami bangga dan terharu,” ungkap Zaini. Rencananya tahun 2023 di Desa Batangan akan dibangun wahana kolam renang yang bersumber dari dana desa. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)