Empat Siswa SMK Negeri 2 Soe Belajar EBT di ITN Malang
Kika: Siswa Prakerin SMK Negeri 2 Soe, Samuel Ollin, Galang Boling, Putra Tun, dan Muhammad Hidayat Ilham, foto bersama mobil listrik dan mahasiswa Teknik Listrik D-3 ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Praktik kerja lapangan (Prakerin) di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi pengalaman tersendiri bagi empat siswa SMK Negeri 2 Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Pasalnya, empat siswa tersebut mengaku sama-sama baru kali pertama pergi jauh ke Kota Malang dari Kota Soe.
Ke empat siswa SMK Negeri Soe ini adalah, Putra Tun, Muhammad Hidayat Ilham, Galang Boling, dan Samuel Ollin. Siswa kelas 12 ini sejak Juli hingga Desember 2022 akan prakerin di Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT), Teknik Elektro S-1, ITN Malang.
Prakerin SMK Negeri 2 Soe ke ITN Malang tak lepas dari Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITN Malang yang getol melakukan promosi ke beberapa sekolah di NTT beberapa bulan lalu. Hal ini diungkapkan oleh Sudiro, ST MT, Kepala LPMB ITN Malang.
“Pada saat berkunjung ke SMK Negeri 2 Soe kami juga menyampaikan bahwa ITN Malang salah satu keunggulan adalah PLTS. Sebagai implementasi misi ITN Malang terhadap energi terbarukan. Nah, dari situ SMK Negeri 2 Soe tertarik melaksanakan prakerin untuk siswa-siswanya,” ujar Sudiro.
Baca juga : Jemput Bola, ITN Malang Goes to Nusa Tenggara Timur Bagi-bagi Beasiswa
Cerita Sudiro tersebut menjadi gayung bersambut. Pasalnya SMK Negeri 2 Soe memiliki Jurusan Teknik Energi Terbarukan (TET). Sehingga sekolah tertarik mengirimkan siswanya belajar EBT lebih jauh ke ITN Malang dengan format prakerin.
“Pak Nehemia Missa, guru SMK Negeri 2 Soe sangat tertarik. Sehingga mereka mengirim surat secara resmi ke ITN Malang. Alhamdulilah, permintaan tersebut disambut hangat oleh institusi,” katanya.
Sementara itu menurut siswa SMK Negeri 2 Soe, Galang Boling, selama mereka di ITN Malang selain prakerin juga akan belajar tentang EBT. Seperti PLTS, dan smart home sistem di Laboratorium EBT Teknik Elektro S-1 ITN Malang.
“Sekolah memberikan pesan selain kami belajar PLTS, kami juga harus belajar smart home sistem. Karena di sekolah belum ada,” kata Galang yang ditemui di Kampus 2 ITN Malang bersama teman-temannya.
Galang dan teman-temannya selama satu bulan ini juga sudah belajar tentang mobil listrik di Teknik Listrik D-3 ITN Malang. Smart home sistem, dan mobil listrik merupakan hal baru bagi mereka. Menurutnya saat belajar mobil listrik yang paling sulit adalah di generator listriknya.
“Kami belajar komponen listrik. Mobil listrik milik teknik listrik juga menggunakan solar cell. Kalau saya sih yang sulit belajar generator listriknya. Kalau untuk smart home sistem mengontrol saklar lampu dari jarak jauh menggunakan hp masih belum tuntas kami pelajari,” imbuhnya.
Muhammad Hidayat Ilham juga menambahkan, di ITN Malang mereka tidak hanya praktik, tapi juga diajari teori. Seperti merangkai baterai, menyolder, trafo dan lain-lain. “Senang tentunya. Kami diajarkan praktik sekaligus teori yang belum kami dapat di sekolah. Misalnya tentang energi listrik. Bagaimana generator menghasilkan energi listrik dan lain-lain,” kata Ilham akrab disapa.
Baca Juga : Kampus Biru Menuju Reuni Akbar 2022, dan Pembentukan IKA ITN Malang Nasional
Samuel Ollin dan Putra Tun, juga membagi kesannya tentang ITN Malang. Mereka berdua sama-sama mendapatkan hal baru, ilmu baru yang nantinya bisa dikembangkan di sekolahnya. “Di sini (ITN Malang) bisa mendapatkan hal-hal baru. Fasilitas kampus juga cukup lengkap. Orangnya baik, dan ramah-ramah,” kata Samuel. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)