Berkunjung ke Instansi Pemerintah, Geodet ITN Malang dapat Tantangan Berkontribusi
Teknik Geodesi ITN Malang Studi Ekskursi (SE) keempat instansi, BIF, Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut, Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian ATR/BPN Direktorat Jenderal Survei Pemetaan Pertanahan dan Ruang. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Studi Ekskursi (SE) menjadi momen seru bagi mahasiswa Teknik Geodesi S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Akhir Februari 2023 lalu sebanyak 51 mahasiswa teknik geodesi mengunjungi empat instansi. Yakni, Badan Informasi Geospasial (BIF), Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (TNI AL), Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Direktorat Jenderal Survei Pemetaan Pertanahan dan Ruang.
Mengangkat tema Mewujudkan Generasi Muda yang Berkompeten dan Siap Menjadi Surveyor Sukses. Studi Ekskursi ke instansi pemerintah ini guna menambah wawasan, pengetahuan, dan pandangan mengenai bidang keilmuan teknik geodesi, dan lingkungan kerja aktual pasca pendidikan sarjana.
“Kegiatan SE teknik geodesi harapannya memberi dampak positif. Mahasiswa jadi bertambah wawasannya, cara pandang keilmuan, dan relasi di dunia kerja,” kata Esa Fajar Hidayat, S.Kel., M.Si, dosen pendamping SE dalam rilisnya kepada Humas ITN Malang. Untuk tahun ini ketua pelaksana SE adalah Gabriel Elfrid VL Ghenong.
BIG Cibinong, Bogor menjadi tujuan pertama bagi mahasiswa teknik geodesi. Mahasiswa yang akrab dengan survey dan pemetaan ini mendapat materi survei batas wilayah dan pemetaan lingkungan laut. Sekaligus dikenalkan pada alat pemantauan pasang surut dan GPS (Global Positioning System). Materi-materi tersebut tentunya menambah khasanah materi survey dan pemetaan yang telah mereka peroleh.
Sementara di markas Pushidrosal, Jakarta Utara mahasiswa Kampus Biru disambut hangat oleh sejumlah petinggi institusi. Sambutan diberikan oleh Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksdya TNI Nurhidayat. Nurhidayat memaparkan bahwa potensi laut Indonesia masih sangat terbuka untuk dieksplorasi oleh sarjana teknik geodesi. Mahasiswa juga dikenalkan sumber daya teknologi yang dipergunakan oleh Pushidrosal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Mahasiswa Teknik Geodesi ITN Malang saat di Pusat Riset Oseanografi BRIN. (Foto: Istimewa)
“Nurhidayat berharap terbentuknya sinergi antara insan akademisi dengan Pushidrosal guna memperkuat pertahanan laut melalui bidang penelitian. Bahkan ia juga memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk mengikuti kegiatan penelitian Ekspedisi Jala Citra III Laut Flores sebagai salah satu wujud komitmen Pushidrosal dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,” imbuh dosen Teknik Geodesi S-1 ITN Malang ini.
Wawasan geodet muda ITN Malang ini pun semakin lengkap ketika berkunjung ke Pusat Riset Oseanografi BRIN. Mereka disambut langsung oleh Kepala Pusat Riset Oseanografi, Budi Udhi Eko Hernawan, PhD. Di sini mereka mendapat informasi mengenai posisi strategis BRIN dalam riset berbasis sumber daya laut. Khususnya kelimpahan sumber daya hayati laut di Indonesia.
“Mahasiswa juga mendapat pandangan mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang sarjana untuk dapat bertarung di dunia kerja. Di BRIN kami juga sempat berkunjung ke Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (LATERIO) dimana tersimpan peralatan mutakhir untuk pengerjaan data (dan sampel) kajian oseanografi,” bebernya.
Baca juga : Studi Ekskursi Teknik Kimia Dekatkan Mahasiswa dengan Kenyataan Dunia kerja
Mengakhiri kunjungan SE, mahasiswa Teknik Geodesi mengeksploitasi ilmu dan wawasan di Kementerian ATR/BPN. Direktur Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan, Ir. Herjon Panggabean, Msi juga memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk aktif berkontribusi dalam pembuatan peta tematik pertanahan. Satu diantara yang menjadi fokus adalah peta bidang tanah.
“Bapak Herjon Panggabean juga menyambut dengan suka cita apabila di kemudian hari terjalin kerjasama antara Kementerian ATR/BPN dengan ITN Malang. Kami memang berharap kedepannya terbuka peluang kerjasama yang baik antara ITN Malang dengan keempat instansi tersebut dalam konteks akademis seperti magang, penelitian, dan lainnya,” pungkas Esa. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)