Lestarikan Budaya Bahasa Visual Fotografi, Format ITN Malang Ikut Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia di Semarang
Ricky Sugiarto Purnomo, delegasi UKM Format ITN Malang (kemeja hitam paling depan) saat mengikuti Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia (JFMI) ke-13 di Semarang. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Fotografi Mahasiswa Teknik (Format), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang turut andil pada Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia (JFMI) ke-13. Diikuti sekitar 50 universitas dari komunitas fotografi seluruh Indonesia. JFMI ke-13 dihelat di Universitas Semarang (USM) pada awal Februari 2023 lalu. Sejak deklarasi pada tahun 2007, JFMI diselenggarakan kembali setelah tiga tahun tertunda akibat pandemi.
JFMI merupakan kegiatan yang mewadahi komunitas/organisasi/forum fotografi mahasiswa yang ada di seluruh kampus di Indonesia. Serta sebagai salah satu wadah yang turut melestarikan budaya dengan bahasa visual fotografi melalui forum silaturahmi, lomba foto, dan diskusi fotografi.
Selain Format ITN Malang, Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi dari Malang Raya turut berperan antara lain dari kampus Asia, Unitri, Uniga, UMM, UM, dan Unisma.
“Kegiatan ini memang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar UKM Fotografi dari seluruh Indonesia,” ujar Ricky Sugiarto Purnomo, delegasi UKM Format ITN Malang saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp beberapa waktu lalu.
Baca juga : One Month UKM Format Eksplor Hotel dan Gelar Karya di Batu
Berlangsung selama 4 hari, JFMI ke-13 menggelar sederet kegiatan. Seperti pertunjukan tari khas Semarang, seminar fotografi, hunting bersama, lomba fotografi hingga musyawarah nasional. Untuk lomba fotografi sendiri bertema “Nuansa Kota Lama” dengan kurator Mpu Ageng Oscar Motuloh.
Hari pertama JFMI dibuka dengan pentas seni khas Semarang. Lalu diteruskan dengan seminar berjudul “Peran Visual Sebagai Media Komunikasi di Era Digital” oleh Rahman Hakim, fotografer profesional. Hari pertama peserta langsung diajak hunting bersama di Lawang Sewu, Kota Semarang.
Hari kedua masih diwarnai dengan seminar bertajuk “Memotret Kota – Potrait Wajah dan Identitas” oleh Firman Ichsan. Dilanjutkan dengan hunting bersama sekaligus lomba foto di lokasi Kota Lama Semarang. Malamnya ditutup dengan musyawarah nasional untuk menentukan tuan rumah JFMI ke-14, yang kemudian jatuh di Kota Padang, Sumatera Barat.
“Kemarin ikut lomba foto, tapi sayangnya belum masuk nominasi. Semoga kelak bila ada kesempatan lagi bisa berkontribusi. Tahun depan rencananya jambore diadakan di Kota Padang, Sumatera Barat,” imbuh mahasiswa teknik mesin S-1 ini.
Baca juga : ITN Malang Membangun Desa Lewat Digitalisasi Perencanaan Strategis Desa Baturetno
Tiada hari tanpa berbagi ilmu tentang fotografi, begitulah kegiatan JFMI. Hari ketiga usai hunting bersama di Masjid Agung Jawa Tengah, JFMI menggelar seminar di GOR USM bertema “Bergaul dengan Fotografi Jurnalistik di Era Kekinian” oleh Empu Ageng Oscar Motulloh.
“Seru kegiatannya. Banyak bertemu teman satu sirkel. Harapannya semoga Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia ini dapat menjadi wadah mahasiswa berbagi ilmu dan berbagi pendapat soal fotografi. Semakin akrab untuk seluruh UKM fotografi mahasiswa di seluruh Indonesia,” harap mahasiswa angkatan 2020 ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)
Tagar: Fotografi, Jambore Fotografi, Kota Semarang