Serunya Lomba Cosplay Peringatan Hari Kartini Rukun Ibu ITN Malang
Ketua Rukun Ibu ITN Malang, Ratih Cahya Ratri Pribadi, SP., MP., mengajak anggota Rukun Ibu bangga terhadap diri sendiri. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Rukun Ibu Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) memiliki cara yang unik dalam memperingati Hari Kartini 2024. Bila biasanya peringatan Hari Kartini peserta memakai kebaya, kali ini Rukun Ibu menggelar lomba cosplay impian masa kecil. Masing-masing anggota Rukun Ibu mewujudkan impian masa kecil yang belum terwujud di Aula Kampus 1 ITN Malang, Jumat (26/04/2024).
Ketua Rukun Ibu ITN Malang, Ratih Cahya Ratri Pribadi, SP., MP., mengatakan, Ibu Kartini memiliki pemikiran yang membawa perubahan untuk kaum perempuan. Ini mengingatkan bahwa perempuan adalah sosok yang sangat penting dalam suatu bangsa. Dimana pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh penting dalam suatu bangsa dilahirkan oleh perempuan.
“Perempuanlah yang membentuk karakteristik, karakter, dan kepribadian (awal) tersebut. Jadi kita harus bangga, dan wajib bangga menjadi seorang perempuan,” seru Ratih saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Kartini sekaligus Halalbihalal Rukun Ibu.
Menurut istri Rektor ITN Malang ini, peringatan Hari Kartini bukan hanya memperingati hari lahirnya Kartini, namun perempuan harus bisa mengambil inspirasi dari nilai-nilai dan perjuangan Kartini sebagai suatu kebanggaan. Kartini banyak memiliki cita-cita, seyogyanya anggota Rukun Ibu juga memiliki cita-cita dan harapan masa depan.
“Seperti hari ini ibu-ibu mengenang kembali dengan menampilkan cita-cita masa kecil dalam bentuk cosplay. Entah telah terwujud atau sedang diwujudkan cita-citanya, atau bahkan mungkin sudah beralih ke cita-cita yang lebih realistis. Bebaskan diri, apapun cita-citanya, kita bisa mewujudkan,” Ratih menyemangati.
Baca juga : Peduli Kasih Rukun Ibu ITN Malang Kunjungi Yayasan “Kisah Nyata dan Jeritan Hati”
Ditambahkan Ratih, Ibu Kartini sudah memberi inspirasi bagi perempuan dalam membebaskan diri dari berbagai macam belenggu pemikiran. Mencontohkan kebebasan berpikir bagi perempuan. Kebebasan memilih menjadi setara dan menjadi mitra dari kaum laki-laki, kebebasan menjadi pemimpin.
“Saya ingin anggota Rukun Ibu bangga terhadap diri sendiri. Kalau sudah bangga terhadap diri sendiri maka akan mudah untuk mendukung suami dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Pada akhirnya akan membawa kesuksesan kampus ITN Malang. Mulai hari ini dan seterusnya aktualisasikan diri, apapun cita-cita kita, kita bisa mewujudkannya. Tidak ada kata terlambat. Dukung anak dan suami menjadi yang terbaik!” seru Ratih.
Memperingati Hari Kartini 2024 Rukun Ibu ITN Malang menggelar lomba cosplay impian masa kecil. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)
Anggota Rukun Ibu yang hadir terlihat cantik-cantik dan bersemangat dalam mengekspresikan cita-citanya. Beragam karakter mereka tiru antara lain: engineer, seniman, petugas linmas, petenis, fotografer, pegawai bank, jamaah haji, koki, barista, hingga tokoh cerita seperti Gatotkaca, Putri Erika, dan Maleficent.
Salah satu cosplayer yang menarik perhatian adalah Eka Pratiwi Wulandari yang mengekspresikan kenangan masa kecilnya dalam balutan gaun tokoh Putri Erika. Erika adalah salah satu protagonis utama dalam Barbie sebagai The Princess and the Pauper. “Dulu waktu saya masih kecil tahun 90-an sering melihat film Barbie. Saya juga mempunyai bermacam-macam boneka dan mainnya. Karakter Erika ini sangat baik, jadi berkesan sampai sekarang. Nah, mumpung ada kesempatan maka saya mewujudkan karakter Erika dalam cosplay,” jelas Wulan biasa disapa.
Uniknya, gaun yang dibuat Wulan terbuat dari bahan kantong kresek. Roknya berumbai-rumbai terbuat dari kantong kresek warna merah dan biru, dengan dasaran kantong kresek warna putih. Dia juga menambahkan rangka kardus pada roknya, sehingga memberi kesan mengembang. Sementara bajunya memakai manset dan jas ITN Malang warna biru yang dimodifikasi. Mahkota memakai bunga artificial dan rambutnya dari kain tile.
“Konsep gaunnya low budget. Nyaris tidak ada bahan yang membeli kecuali kresek untuk rumbai-rumbai,” jelasnya. Dari hasil kerja keras selama tiga hari membuat gaun, Wulan akhirnya bisa meraih juara 2 cosplay Rukun Ibu.
Berbeda dengan Wulan, Puji Rahayu mengekspresikan cita-cita masa kecilnya dengan coplay ala pegawai bank. Menjadi wanita karir adalah cita-cita Puji sejak kecil. Meskipun pada akhirnya dia tetap berkarir, namun bedanya sekarang berkarir di Laboratorium Bahasa ITN Malang.
Baca juga : Jelajahi Peluang Bisnis Online melalui Google Profil Bisnis
Selain lomba cosplay, Peringatan Hari Kartini juga dimeriahkan dengan lomba merangkai bunga untuk menuangkan kreatifitas para ibu, dan lomba joget. Tak lupa disetiap kesempatan Rukun Ibu juga memberikan santunan kepada beberapa anggota yang membutuhkan.
Pada kesempatan yang sama di Aula ITN Malang juga digelar pameran rumah dari lima developer perumahan. Selain sebagai promosi ITN Malang pameran bertujuan memberikan informasi perumahan kepada dosen dan staf. Istimewanya pameran rumah kali ini adalah ada harga khusus bagi dosen dan staf yang mengajukan KPR. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)