Angkat Pentingnya K3 Industri, Teknik Lingkungan datangkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang
Lilia Nurdwiningrum, S.KL, staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang saat memberikan materi tentang pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), Jumat (10/03/2023). (Foto: Istimewa)
Malang. ITN.AC.ID – Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada industri disadari betul olah mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Menghadirkan narasumber Lilia Nurdwiningrum, S.KL, staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITN Malang menggelar kuliah tamu bertema K3 industri.
“Mahasiswa perlu mengenal K3 lebih awal. Karena di semua industri pasti membutuhkan K3. K3 penting sebagai health, safety, and environment (HSE). Di kuliah umum ini semua jurusan bisa mengikuti karena mengenalkan K3 dasar,” ujar Tegar Khartapati, koordinator acara saat ditemui di Aula Kampus 1 ITN Malang, Jumat (10/03/2023).
Untuk mendapatkan target peserta paham terhadap materi, HMTL juga memberikan pre-test sebelum materi, dan post-test setelah materi.
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) menjadi penting terutama pada industri yang penuh resiko, seperti industri manufaktur. Tujuan dan sasaran SMK3 untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit, serta menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, untuk bekerja. Materi SMK3 inilah yang dibahas oleh Lilia Nurdwiningrum, S.KL.
“Penerapan K3 itu intinya ada pada pengendalian resiko. Kalau sudah tahu dasar K3 pasti tahu resiko pada stasiun kerja di tempat kita,” ujar staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang ini.
Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITN Malang menggelar kuliah tamu bertema K3 industri. (Foto: Istimewa)
Dikatakan Lilia, seorang HSE adalah orang yang sangat berhati-hati. Semua resiko serba dihitung dan diperhitungkan. Kenyataannya di Indonesia masih ada perusahaan besar yang teledor terhadap K3, hingga mengakibatkan bencana yang tidak hanya berdampak pada industri namun juga masyarakat dan lingkungan.
“Caranya berhati-hati ya taat SOP yang sudah disarankan. Apalagi bagi mahasiswa teknik yang nanti akan bekerja dibidang industri akan bersinggungan erat dengan K3. Konsultan pun begitu, semua dokumen harus ada K3-nya,” katanya.
Fungsi K3 sebenarnya adalah mencegah dan mengurangi resiko. Preventif terhadap kecelakaan kerja, jangan sampai ada kejadian fatality (kematian). Angka kecelakaan yang kemungkinan akan terjadi harus sedini mungkin sudah diantisipasi.
Baca juga : Teknik Kimia Tawarkan Magang Enam Bulan, Siapkan Lulusan Terjun ke Dunia Industri
Menurutnya, menjadi seorang HSE tidaklah mudah. Apalagi saat menghadapi karyawan yang lebih senior, yang kadang sulit mengikuti aturan/SOP K3. Padahal tujuan penerapan SMK3 adalah demi terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk produktif.
“Ya, kadang memang susah mengikuti aturan kalau senior itu, padahal demi kebaikan mereka sendiri. Nah, kita yang harus tahu ‘slah-nya’ (waktunya). Harus mempelajari dulu karakter orangnya, dari mana asalnya (latar belakang). Banyak metode yang bisa kita lakukan untuk menerapkan SMK3 pada industri,” ungkapnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)