Belum Maksimal, Pemanfaatan SDA Perlu Teknologi Memadai
Prof. Iryanti Fatyasari Nata, ST,MT,Ph.D, alumni Teknik Kimia ITN Malang saat memberi materi seminar di Kampus 2 ITN Malang, Sabtu (14/12/2019). (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID — Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). SDA Indonesia mencakup kekayaan alam mulai dari darat, laut, bumi dengan aneka bahan tambang. Namun, sayangnya sampai saat ini seluruh sumber daya tersebut belum sepenuhnya tersentuh oleh teknologi sehingga belum bisa dikelola secara maksimal. Hal inilah yang kemudian di bahas di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Rini Kartika Dewi, ST,MT, Sekretaris Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang turut menyoroti kekayaan alam Indonesia saat membuka seminar nasional Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) ITN Malang, di Kampus 2 ITN Malang, Sabtu (14/12/2019). Menurutnya pengelolaan sumber daya alam tidak lepas dari penggunaan teknologi yang memadai serta dampaknya terhadap lingkungan.
“Kalau kita berbicara sebuah alam setidaknya kita mengarah ke teknologi. SDA Indonesia yang nantinya diproses harus menghasilkan produk yang tidak menimbulkan sampah, polusi, dan harus zero waste,” ujar Rini. Ia berharap dengan mendapat pencerahan dan masukan dari narasumber, nantinya mahasiswa sebagai generasi muda ikut berperan dalam pemanfaatan SDA tersebut.
Mengusung tema ‘Pengelolaan Sumber Daya Alam Sebagai Eksplorasi dan Revitalisasi Masa Depan Bangsa’ seminar nasional menghadirkan Prof. Iryanti Fatyasari Nata, ST,MT,Ph.D, dosen Universitas Lambung Mangkurat.
Prof. Iryanti pun mengatakan hal senada, bahwa Indonesia memiliki prasyarat sebagai negara yang mampu dalam perekonomian. Tapi, kenyataannya Indonesia dengan kekayaan biodiversitas kedua di dunia ini masih belum sepenuhnya mampu mengelola.
Baca juga: Ajak Anak Sukai Sayuran, Mahasiswa Teknik Kimia Menjadi Wisudawan Terbaik ITN Malang
Peneliti di bidang katalis ini juga menyoroti sampah organik yang berpotensi menjadi biomassa. Sisa kelapa sawit, jagung, pisang, dan singkong dapat diproduksi menjadi Solid Acid Catalyst berbasis biomassa. Material ini semuanya waste, jadi hasilnya enviromental friendly. Selama ini katalis komersial relatif mahal, tapi ternyata katalis dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan yang tidak terpakai.
“Solid Acid Catalyst berpotensi tinggi jika diproduksi. Bahan baku juga relatif mudah didapat. Untuk ke arah sana para akademisi, perlu dukungan dari pemerintah dalam penelitian maupun komersialisasi,” kata guru besar yang juga alumnus Teknik Kimia ITN Malang angkatan 1993 ini. (me/humas)
Baca juga: Dua Paper Mahasiswa ITN Malang Lolos Seleksi Kongres Indonesianis