Beri Payung Hukum, ITN Malang dan Yayasan Tirta Rona Indah Malang Teken MoU
ITN Malang dan Yayasan Tirta Rono Indah Malang Bersinergi. (Foto: Yanuar/humas)
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dan Yayasan Tirta Rona Indah telah terjalin kerjasama sejak lama. Yayasan yang beralamat di Jl. Tirta Rona Nomor 45 Tlogomas Malang ini menjadi jujukan bagi mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Teknik Lingkungan Kampus Biru dalam melakukan praktek laboratorium lapangan.
Kerjasama yang sudah berjalan lama kemudian diperkuat dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara ITN Malang dan Yayasan Tirta Rona Indah. Rektor berharap dengan MoU ini berbagai kegiatan yang dilakukan embrionya bisa menghasilkan suatu produk yang bisa dipatenkan.
“ITN dan Tirta Rona kerjasama sudah berjalan, tapi belum ada payung hukum. Saya berharap nantinya bisa menghasilkan suatu alat atau sesuatu yang bisa dipatenkan, dipublikasikan, dan menghasilkan secara ekonomi,” kata Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT saat memberi sambutan pada acara MoU, Selasa (9/7/19).
Bidang kerjasama yang akan disinergikan antara ITN Malang dan Yayasan Tirta Rona Indah pada bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan perencanaan pembangunan daerah.
Kerjasama inipun disambut baik oleh Drs. Agus Gunarto, EP.,MM Ketua Yayasan Tirta Rona Indah Malang. Agus optimis dengan kerjasama tersebut apa yang didirikan selama ini untuk kemaslahatan masyarakat bisa semakin berkembang. “Saya ingin apa yang saya dirikan untuk kemaslahatan bisa berkembang. Karena di perguruan tinggi ilmu akan terus berkembang, sehingga kegiatan di Tirta Rona bisa langgeng. Bagaimanapun tidak semua orang bisa menangani pengolahan IPAL, aroma yang dihasilkan tiap tempat pembuatan berbeda,” ungkapnya.
Menurut Agus, sebagai laboratorium bagi mahasiswa, banyak yang bisa dilakukan di Tirta Rono. Misalnya bagaimana cara pengolahan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau Waste Water Treatment Plant, biopori dan masih banyak lagi.
Tirta Rona tidak hanya sebagai rujukan mahasiswa berbagai perguruan tinggi namun juga instansi. Sebut saja rumah sakit dan hotel yang beberapa kali meminta bantuan terkait rekomendasi pengolahan IPAL. Peran ITN Malang diharapkan mampu berkontribusi menangani kebutuhan tersebut.
“Maka, hal-hal semacam itu (rekomendasi) nantinya bisa ditangani oleh ITN Malang,” harap lelaki yang pernah menerima penghargaan Asian Innovation Award dari Hongkong dengan pupuk Bio Sun-nya.
Kabar baiknya baru-baru ini USAID Indonesia menawarkan kerjasama kepada Agus. Maka, Agus berharap kerjasama tersebut bisa melihatkan ITN Malang. (me/humas)
