Breeze Maringka, Dosen dan Arsitek Profesional Raih Doktor dengan Predikat Sangat Memuaskan
Kompak keluarga arsitek. Ki-ka: Dr. Ir. Breeze Maringka, MSA., IAI., AA., dosen Arsitek S-1 ITN Malang; Vania B. R. Maringka, ST., (Anak pertama/Arsitek), Kevin Y. Maringka, S. Ars., (Anak kedua/Arsitek), dan Lia Kurniawati, ST., IAI., AA., (Isteri/Arsitek). (Foto: Istimewa)
Malang, itn.ac.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menambah doktor baru pada Program Studi Arsitektur S-1. Adalah Dr. Ir. Breeze Maringka, MSA., lulus dengan predikat sangat memuaskan dari Program Doktor Ilmu Ekonomi, Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Merdeka Malang pada pertengahan Januari 2022. Raihan doktor ini selain menjadi kebanggaan Prodi Arsitektur ITN Malang, juga menjadi kado terindah bagi Breeze yang berulang tahun dibulan yang sama, 23 Januari.
Untuk menyandang gelar doktor memang tidak mudah, Breeze harus lulus dalam ujian disertasi dua tahap. Ujian tahap satu penelitian disertasi bersifat tertutup dinyatakan lulus pada Mei 2021, dan ujian tahap dua penelitian disertasi bersifat terbuka pada 14 Januari 2022 silam.
Dalam disertasinya Breeze mengambil judul “Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Arsitek Melalui Kepemimpinan dan Motivasi di Malang”. Judul ini bertolak dari hasil kajian Breeze terhadap artikel penelitian terdahulu dan fenomena-fenomena yang ada.
Penelitian-penelitian terdahulu tentang peningkatan kinerja yang telah dilakukan masih bersifat parsial dan belum ada penelitian tentang pengaruh modal intelektual terhadap kinerja arsitek. Breeze mencontohkan, pada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja, pengaruh motivasi terhadap kinerja, serta pengaruh modal intelektual terhadap kinerja, memang masih parsial dan tidak terkait kinerja arsitek.
“Saya melihat bahwa penelitian-penelitian yang telah dilakukan masih bersifat parsial. Walaupun sebenarnya sudah ada yang hampir sama. Seperti halnya pengaruh langsung variabel modal intelektual terhadap kepemimpinan, modal intelektual terhadap motivasi, modal intelektual terhadap kinerja, serta motivasi terhadap kinerja, kepemimpinan terhadap kinerja yang signifikan. Untuk itu, dengan adanya variabel intervening kepemimpinan dan motivasi, maka inilah yang menjadi kebaruan pada hasil penelitian saya” jelas Breeze.
Menurut Breeze, modal intelektual, kepemimpinan, dan motivasi adalah variabel-variabel penting yang mempengaruhi peningkatan kinerja arsitek, sehingga perlu diteliti. Sebelumnya telah diketahui bahwa kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama maupun masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Dalam penelitian disertasinya, kepemimpinan dan motivasi mempengaruhi modal intelektual untuk meningkatkan kinerja seorang arsitek. Terbukti, kinerja arsitek meningkat dengan adanya variabel intervening kepemimpinan dan motivasi. Dari dua variabel tersebut, pengaruh kepemimpinan terhadap modal intelektual yang tertinggi.
Menurutnya, variabel-variabel yang meningkatkan kinerja arsitek adalah modal intelektual, kepemimpinan dan motivasi. Dimana variabel modal intelektual sebagai variabel eksogen, dan kepemimpinan, serta motivasi sebagai variabel intervening. Dan, yang paling tinggi mempengaruhi kinerja arsitek (variabel endogen) adalah kepemimpinan.
“Penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang tepat sesuai kebutuhan, dorongan semangat kepada tim kerja akan mempengaruhi keberhasilan. Keberhasilan ini dicapai melalui prosedur kerja serta cita-cita untuk mencapai kualifikasi yang tinggi melalui prestasi, yang akan memicu peningkatan kinerja arsitek,” jelas Breeze menyimpulkan hasil penelitiannya.
Pada kesempatan lain, salah satu penguji atau penyanggah menyatakan bahwa, variabel kinerja arsitek ini sudah merupakan kebaruan. Karena belum diteliti oleh peneliti-peneliti lainnya.
Memang masih ada saran masukan bagi pengembangan penelitian Breeze. Pasalnya, dalam mengambil sampel kinerja arsitek di Malang, Breeze mengalami beberapa kendala. Diantaranya, berubahnya data jumlah arsitek di Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Wilayah Malang yang memiliki sertifikat keahlian (SKA), atau Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA), penerapan Undang-Undang Arsitek No. 6 tahun 2017, Undang-Undang Cipta Kerja No. 11 tahun 2020, dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2021. Belum lagi adanya penundaan pengambilan data akibat pandemi Covid-19.
Pada sidang terbuka promosi doktor, sebagai tim penguji atau penyanggah disertasi adalah; Prof Dr. Grahita Chandrarin, M.Si., AK., CA; Dr. Boge Triatmanto, MM; Prof. Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT (ITN Malang); Prof. Dr. Hj. Widji Astuti, SE., MM., CPMA; Dr. Harianto Respati, SE., MM; Dr. Fajar Supanto, M.Si; Dr. Bambang Supriadi, MM. Sedangkan selaku promotor yakni, Prof Dr. Anwar Sanusi, SE, M.Si, dan co. promotor, Dr. Abdul Manan, SE., MS.
Baca juga : ITN Malang Dukung Percepatan Pembangunan EBT dengan Membangun PLTS
Breeze sebagai Dosen Arsitektur ITN Malang pengampu mata kuliah: manajemen konstruksi, struktur dan konstruksi, dan perancangan arsitektur. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Persatuan Konsultan Indonesia Provinsi Jawa Timur, serta pernah menjabat sebagai Wakil Ketua IAI Wilayah Malang.
Sebagai Arsitek Profesional Indonesia dan Pemegang Surat Tanda Registrasi Arsitek Kualifikasi 1-Utama, Pemegang Sertifikat Arsitek Profesional Asean atau Asean Architect (AA). Untuk itu, sebagai profesional, Breeze berhak menyandang gelar Dr. Ir. Breeze Maringka, MSA., IAI., AA. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)