Back

Glam Vaganza Road to Dies Natalis ke-54 Teknik Sipil

Sekretaris Prodi Teknik Sipil S-1, ITN Malang, Neny Roosdianawaty, S.T., M.T, bersama Ir. Bambang Wedyantadji, MT, dan Bhara Prasetyo Rizky Putra Sagita, saat pemotongan tumpeng tanda dimulainya rangkaian kegiatan Glam Vaganza. (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – Glam Vaganza Road to Dies Natalies ke-54 Prodi Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sukses digelar. Acara yang digelar berjalan dengan tertib meski dilakukan saat bulan puasa. Tidak kurang dari 100 mahasiswa teknik sipil, perwakilan HMJ di lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan para dosen yang diundang memadati Aula Kampus 1 ITN Malang pada Jumat, (14/4/2023).

Acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) kali ini tergolong padat. Diawali dengan pembukaan acara oleh HMS dan ketua prodi yang diwakili oleh Sekretaris Prodi Teknik Sipil S-1, ITN Malang, Neny Roosdianawaty, S.T., M.T, pengenalan prodi dan laboratorium, serta ucapan dies natalis dari mahasiswa diputar melalui slide show memberikan warna lain dari penyajian sebuah acara.

“Melalui acara ini selain untuk merayakan Dies Natalis Prodi Teknik Sipil yang memasuki 54 tahun, juga merupakan ajang untuk mempresentasikan program kerja Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang,” ungkap Bhara Prasetyo Rizky Putra Sagita, Ketua HMS, dalam sambutannya.

Baca juga : Sumringah, Mahasiswa Teknik Sipil dapat Bantuan Dana Pendidikan

Hal menarik dari acara kali ini adalah hadirnya salah satu dosen senior Ir. Bambang Wedyantadji, MT. Dosen ramah inipun mengawali sambutannya dengan menceritakan ikhwal berdirinya ITN Malang yang sebelumnya bernama ATN yang semua lulusannya bergelar Ahli Madya. Beliau adalah lulusan sarjana pertama ITN Malang dari Prodi Teknik Sipil S-1 yang merupakan prodi tertua di ITN Malang.

Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) menggelar Glam Vaganza Road to Dies Natalis ke-54 Prodi Teknik Sipil S- 1, ITN Malang. (Foto: Istimewa)

“Saya alumni pertama sarjana ITN Malang dengan no urut 01,” ungkapnya yang diikuti applause dari hadirin.

Bambang menceritakan tentang karakteristik mahasiswa dari tahun 80-an, 90-an, dan 2000-an. Mahasiswa angkatan 80-an cenderung ‘bertingkah’ namun mempunyai semangat belajar dan self driven yang tinggi. Sedangkan mahasiswa angkatan 90-an sudah mulai berkurang kenakalan khas mahasiswanya, dan masih dengan semangat belajar yang tinggi. Sementara tahun 2000-an karakteristik mahasiswanya sudah tidak lagi banyak tingkah, namun semangat belajarnya menunjukkan trend menurun.

Acara yang mengambil tema Sharing to Grow Together bisa digunakan sebagai ajang untuk saling memberikan dukungan dan mempererat hubungan antara mahasiswa, dosen, dan alumni. Sehingga tercipta hubungan yang harmonis antar keluarga besar ITN Malang.

Baca juga : Dies Natalis ke 37, Prodi Teknik Geodesi ITN Malang Berharap Adanya Peningkatan Akreditasi, Keilmuan dan Teknologi

Neny Roosdianawaty menambahkan, sekarang teknik sipil telah memiliki wadah alumni. Dimana lewat wadah tersebut alumni seringkali memberikan masukan dan juga arahan pada adik-adik mahasiswa. Adanya kolaborasi alumni dan prodi, maka segala sesuatu yang menjadi hambatan atau mungkin kesulitan bagi mahasiswa teknik sipil bisa teratasi bersama.

“Harapan kami dengan penyelenggaraan acara seperti ini, maka komunikasi antar mahasiswa, alumni, dan dosen bisa semakin erat. Dengan adanya alumni bersama-sama memahami kendala yang dihadapi (mahasiswa). Sehingga kami bisa memberikan solusi yang terbaik,” kata Neny dalam pungkasan sambutannya. (Rini Anjarwati/Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023