ITN Malang Gelar Konferensi Internasional di Bali Diikuti Sembilan Negara Lintas Benua
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE (tengah) menyerahkan cenderamata kepada Prof. Dr. Ismail Rakip Karas – Computer Engineering Department Karabuk University (Turky). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sukses menggelar konferensi internasional di Bali. Berkolaborasi dengan Asosiasi Peneliti Manajemen Adat Indonesia (APMAI), Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta, dan Polinema Malang konferensi internasional dilaksanakan selama dua hari, Kamis-Jumat, 3–4 November 2022, di Bintang Bali Resort, Bali.
Dilaksanakan secara hybrid dengan mengusung tema “Transforming Smart and Green Technologies in Digital Era”, konferensi internasional diikuti 9 negara lintas benua seperti Indonesia, Malaysia, Australia, Turkey, Jepang, dan lain-lain. Dengan menghadirkan 5 keynote speaker, yakni Prof. Dr. Ismail Rakip Karas – Computer Engineering Department Karabük Üniversity (Turky), Prof. Sr. Dr. Alias Bin Abdul Rahman – Geoinformasi Fakulti Alam Bina dan Ukur Universiti Teknologi Malaysia, Prof. Mithulananthan Nadarajah – School of Information Technology and Electrical Engineering The University of Queensland (Australia), Prof. Nobuo Funabiki – Department of Information and Communication System Okayama University (Japan), dan Prof. Dr. Eng. Aryuanto Soetedjo – Department of Electrical Engineering National Institute of Technology Malang (Indonesia).
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, sangat mengapresiasi pelaksanaan konferensi internasional tersebut. Menurutnya, panitia sudah mempersiapkan sejak beberapa bulan lalu. “Saya bangga atas terselenggaranya kegiatan international conference ini. Peminatnya luar biasa hingga mencapai 100 paper,” ujarnya saat ditemui usai acara pembukaan.
Baca juga : ITN Malang Lakukan Penjajakan Kerja Sama dengan Karabük Üniversity, Turky
Peserta yang hadir secara hybrid berasal dari dalam dan luar negeri, antara lain dari Universiti Malaya, Universiti Tuanku Abdul Rahman Malaysia, Chiba Institute of Technology, Karabuk University, Nihon University, Okayama University, Shonan Institute of Technology, Swiss German University, dsb. Sementara, peserta dari dalam negeri terdiri dari APMAI, Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian, Binus University, AKPRIND, ITB, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Universitas Kristen Petra, Polinema Malang, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, PT United Tractors Tbk, Universitas Brawijaya Malang, ITN Malang, dan lain sebagainya, dengan jumlah total paper sebanyak 100 paper.
Konferensi internasional berjalan lancar dan interaktif, dengan moderator Maranatha Wijayaningtyas, Ph.D, dan Awan Uji Krismanto, Ph.D yang sekaligus sebagai chairman dalam acara ini. Acara dilakukan dalam dua sesi, yakni plenary session dengan menghadirkan lima keynote speaker. Kemudian dilanjutkan dengan parallel session dimana masing-masing peserta melakukan presentasi materi dari paper masing-masing melalui offline maupun online yang dipandu oleh session chair.
Rektor mengapresiasi hasil riset para peserta yang sangat menarik. Kedepannya, ITN Malang berharap bisa melaksanakan kegiatan serupa dengan lebih baik, dan lebih banyak bekerjasama dengan perguruan tinggi lain dari berbagai disiplin ilmu.
“Event semacam ini sangat bermanfaat untuk syarat kenaikan jabatan fungsional dosen. Apalagi luaran dari kegiatan ini adalah prosiding yang terindeks SCOPUS. Jadi, saya harapkan international conference berikutnya keterlibatan dosen-dosen khususnya internal ITN Malang sebagai peserta bisa lebih banyak lagi,” lanjut Prof Lomi akrab disapa.
Prof Lomi Juga merasa bangga atas suksesnya pelaksanaan konferensi internasional. Menurutnya, panitia sudah berhasil menyelenggarakan kegiatan tersebut. Sebagaimana diketahui kampus ITN Malang berada di Kota Malang Jawa Timur, tetapi bisa menyelenggarakan event berskala internasional di Bali. Ini tentunya sangat menyenangkan terutama bagi peserta dari luar negeri. Karena disamping mendapatkan pengalaman di konferensi internasional, mereka bisa sekaligus menikmati destinasi wisata Bali.
“Saya bangga atas terselenggaranya kegiatan international conference ini. Peminatnya luar biasa. Peserta juga antusias mengirimkan papernya. Semoga peserta bisa menikmati kegiatan, sekaligus bisa mengenal budaya Bali,” tandasnya. (Nennyroos/Humas ITN Malang)
