ITN Malang Lepas Mahasiswa Inbound, Rektor Berharap Mahasiswa Menjadi Sarjana yang Bisa Dibanggakan
Kompak. Mahasiswa inbound PMM 2 ITN Malang saat pelepasan sebelum menuju daerah masing-masing. (Foto: istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Akhir pekan kemarin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melepas 28 mahasiswa inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 Tahun 2022. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini akan kembali ke universitas dan daerahnya masing-masing setelah 4,5 bulan lamanya berada di ITN Malang.
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, secara langsung melepas mahasiswa PMM 2 di Auditorium Kampus 1 ITN Malang pada Jumat (27/01/2023). Dalam sambutannya rektor terkesan melihat semangat duta-duta MBKM dari berbagai kampus. Harapannya setelah belajar di ITN Malang mahasiswa PMM 2 kelak bisa mengembangkan apa yang didapat untuk membangun daerahnya.
“Mungkin ada yang bilang Jawa lebih maju dari daerah luar Jawa. Tapi suatu ketika daerah luar Jawa akan lebih maju dari Jawa. Apalagi nanti dengan adanya IKN. Semoga setelah belajar di ITN ada karya-karya dosen (ITN Malang) bisa dikembangkan di daerah masing-masing,” kata rektor.
Menurut rektor, program pemerintah melalui MBKM untuk mengenalkan budaya nusantara diharapkan mampu menghilangkan kesenjangan sosial antara Jawa dan luar Jawa. Rektor juga berharap mahasiswa inbound memiliki kesan terhadap ITN Malang dan Kota Malang. Setelah pulang ke daerahnya mereka bisa bercerita bahwa Indonesia bukan hanya Jawa, Kalimantan, Sulawesi saja.
Selama di Kota Malang, selain mengikuti perkuliahan, mahasiswa inbound juga diajak mengenal daerah, dan budaya melalui modul nusantara. Mereka belajar menari dan membatik, mengunjungi tempat bersejarah, mengenal adat istiadat Malang, hingga tour keliling Malang Raya.
Baca juga : Anak-anak TK Sekar Indah Asik Belajar dengan Mahasiswa PMM ITN Malang
“Kami harapkan adik-adik menjadi sarjana yang cerdas dan profesional di masyarakat, mandiri serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Harapan pemerintah generasi muda kelak siap menjaga keutuhan NKRI,” lanjutnya.
Berada di ITN Malang pastinya banyak kisah suka, dan duka. Pengalaman selama kuliah dan menetap di Kota Malang bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Kesan positif yang didapat selama di Malang bisa diceritakan kepada masyarakat di daerahnya.
Rektor Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, saat melepas mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2, di Auditorium Kampus 1 ITN Malang pada Jumat (27/01/2023). (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
“Kami atas nama bapak-ibu dosen, PIC, dan mentor, mohon dimaafkan jika ada yang tidak pas selama adik-adik mengikuti PMM di ITN Malang. Kami juga titip salam kepada bapak rektor dan dosen kalian. Kalau nanti kalian sudah menjadi sarjana jadilah sarjana yang bisa dibanggakan. Karena kejayaan NKRI ada ditangan generasi muda,” tandasnya.
Sementara itu Dr. Hardianto, ST, MT, dosen modul nusantara sekaligus dosen pendamping menjelaskan, modul nusantara tahun 2022 ada 4 SKS, lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 2 SKS. Dengan program kebhinekaan 14 sesi, refleksi 7 sesi, inspirasi 3 sesi, dan kontribusi sosial 1 sesi.
Mengikuti modul nusantara menjadikan mahasiswa inbound kaya akan pengalaman dengan kegiatan yang mengasyikkan. Melakukan perjalanan pendakian mulai Gunung Bromo sampai Gunung Kawi, melakukan perjalanan dari Pantai Sendang Biru sampai Pantai Parangtritis, melihat kemegahan Candi Singosari sampai Candi Borobudur. Serta, mengunjungi perkampungan sampai alun-alun.
“Semua kami kunjungi dalam tahap mengenal, dan belajar yang semua itu (dana) ditanggung oleh pemerintah. Saya bangga sekali. Terima kasih dan mohon maaf kepada para mahasiswa PMM bila dalam pelaksanaannya ada kekurangan. Kelak kampus ITN bisa direkomendasikan pada adik-adiknya agar mereka memilih dan mengikuti PMM di ITN Malang,” harap Hardianto.
Ragam kegiatan PMM 2 selama di ITN Malang mendapat apresiasi dari mahasiswa inbound. Diwakili Kepala suku Muhammad Azwan, para mahasiswa yang berasal dari 17 universitas mengucapkan terima kasih atas sambutan selama mereka berada di ITN Malang.
“Selama di ITN Malang kami mendapatkan begitu banyak pengetahuan tentang ragam budaya serta adat budaya Malang. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak-ibu dosen yang telah memberi ilmu pengetahuan yang tidak kami dapatkan di luar sana,” ujar mahasiswa asal Universitas Medan Area ini.
Sebagai kepala suku, Azwan merasa luar biasa disambut di ITN Malang. Ia bersyukur memilih ITN Malang sebagai tempat Pertukaran Mahasiswa Merdeka. “Terima kasih kepada Ibu Maranatha, Bapak Hardianto yang telah membimbing kami, mengenalkan adat istiadat di Kota Malang,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)