Jemput Bola, ITN Malang Goes to Nusa Tenggara Timur Bagi-bagi Beasiswa
Kepala LPMB ITN Malang, Sudiro, ST., MT, (kanan) memberikan souvenir kepada siswa SMAN 1 Tasifeto Barat, Kimbana, NTT. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Pamor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang khususnya di wilayah Indonesia timur tidak diragukan lagi. Ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kuliah di ITN Malang. Apalagi ITN Malang sebagai salah satu kampus terbaik di Kota Malang. Melihat semakin tingginya potensi mahasiswa baru di NTT, maka Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (LPMB) ITN Malang melakukan lawatan ke beberapa SMA/SMK di NTT mulai Hari Minggu 06 Februari hingga akhir Februari 2022.
Kepala LPMB ITN Malang, Sudiro, ST., MT, menyatakan, kampus ITN Malang menjadi salah satu pilihan para pelajar NTT saat memutuskan kuliah di Jawa Timur, khususnya di Kota Malang. Nama besar ITN Malang terangkat dari banyaknya alumni yang menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara), maupun yang sukses dalam bidang swasta. ITN Malang juga semakin dikenal oleh daerah karena kesuksesannya menjalin kerjasama. Beberapa kabupaten di NTT yang telah menjalin kerjasama antara lain, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Manggarai Timur, Sikka, Sumba Barat, Flores Timur, dan lain-lain.
Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITN Malang secara aktif melakukan sosialisasi secara langsung ke sekolah-sekolah di Nusa Tenggara Timur. Mulai dari Kupang, Soe (Kabupaten Timor Tengah Selatan/TTS), Kefamenanu (Kabupaten Timor Tengah Utara/TTU), Malaka, Atambua, Waingapu, Waikabubak, sampai Waibakul.
“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelajar dari Nusa Tenggara Timur untuk belajar di ITN Malang. Bahkan ITN Malang akan memberikan jalur undangan, sebagai jalur khusus. Dengan tata cara yang diatur, sekolah bisa mendaftar dengan mengirimkan biodata ke kami (PMB), seperti nama siswa, jurusan untuk SMK, serta nilai rata-rata rapor,” kata Sudiro saat ditemui sebelum lawatannya ke NTT beberapa waktu lalu.
Dari pendaftaran tersebut, ITN Malang akan menyeleksi secara administrasi sesuai dengan kriteria masing-masing jurusan yang dipilih. Salah satunya adalah kesesuaian jurusan pilihan dengan jurusan yang ditempuh sewaktu di SMA/SMK. Bila dinyatakan lulus, maka PMB akan mengirimkan surat undangan langsung kepada siswa yang bersangkutan melalui nomor whatsapp, dan email. Keuntungan dari jalur undangan ini adalah calon mahasiswa akan mendapatkan keringanan DPP sebesar tiga juta rupiah.
“Keistimewaannya bagi yang sudah mempunyai pegangan jalur undangan, siswa sudah bisa mendaftar ke ITN Malang meski belum lulus sekolah. Tentu saja, nanti saat registrasi ulang bisa membuktikan kelulusannya dengan surat lulus dari sekolah,” imbuh dosen Teknik Lingkungan S-1 ini.
Selain jalur undangan ITN Malang juga membuka jalur prestasi, jalur kemitraan, jalur KIP – kuliah, dan masih banyak lagi. Untuk jalur prestasi siswa harus memiliki nilai rapor kelas XII rata-rata 85, dan memiliki prestasi di bidang olahraga, atau seni. “Selain jalur prestasi olahraga, dan seni ada juga jalur prestasi akademis. Misalnya karya ilmiah. Semua jalur prestasi akan mendapat potongan DPP 15 persen,” jelasnya.
Baca juga: Seru! Pengembaraan Himakpa Mendaki Gunung Argowayang, Pujon
Sementara ketika dihubungi lewat sambungan whatsapp, Jumat (18/02/22) Tim PMB ITN Malang sudah mengunjungi beberapa sekolahan, antara lain SMKN 2 Soe, SMAN 1 Soe, SMK Efata Soe, SMKN 2 Kupang, SMKN 4 Kupang, SMAN 3 Kupang, serta SMAK Giovanni Kupang. Para pelajar dan guru di sekolah-sekolah tersebut menyambut dengan antusias lawatan ITN Malang.
Bahkan menurut Sudiro, sekolah-sekolah tersebut berharap kunjungan ITN Malang tidak semata-mata untuk promosi. Namun, juga berharap adanya jalinan kerjasama antara sekolah dan pihak kampus. Seperti dalam hal pembelajaran dengan menghadirkan guru tamu, workshop, atau kampus menerima siswa untuk PKL.
“Sekolah-sekolah di NTT yang saya kunjungi alhamdulillah sangat antusias. Baik dari pihak sekolah maupun pihak siswa cukup luar biasa sambutannya. Kami mengenalkan lebih detail tentang ITN Malang dengan cara bertatap muka, berdialog, dan berkomunikasi,” ujar Sudiro yang datang ke NTT bersama Hadi Surya Wibawanto Sunarwadi, ST., MT.
Baca juga : Mahasiswa Teknik Lingkungan Aplikasi Manajemen Sampah di Kabupaten Malang
Menurut Sudiro, seluruh program studi yang ada di ITN Malang pada intinya diminati oleh para siswa. Tetapi, mengingat banyak alumni ITN Malang dari NTT mayoritas lulusan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), maka kecenderungan informasi yang diterima siswa adalah tentang jurusan di FTSP. Lulusan dari FTSP ITN Malang tersebut ternyata juga sejalan dengan kebutuhan pembangunan daerah. Dari sisi keilmuan FTSP cukup besar mendukung hal tersebut.
“Setelah dari Kupang, kami sekarang bergeser ke Pulau Sumba. Kami akan mengunjungi Kabupaten Sumba Timur di Waingapu, Kabupaten Sumba Barat di Waikabubak, dan Kabupaten Sumba Tengah di Waibakul. Kami akan berkunjung ke SMA maupun SMK di ketiga wilayah tersebut,” tandasnya. (Mita Erminasari/ Humas ITN Malang)