Jody Novrian Finalis Pilmapres ITN Malang dengan Berbagai Prestasi
Jody Novrian, mahasiswa Teknik Elektro S-1, ITN Malang lolos Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Program Sarjana 2022. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Jody Novrian, mahasiswa Teknik Elektro S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang lolos dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Program Sarjana 2022. Mewakili ITN Malang, Jody menjadi bagian dari 69 peserta dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang mengikuti seleksi wilayah LLDIKTI 7 Jawa Timur, di Hotel Atria Malang pada Rabu-Kamis (20-21/7/2022) lalu.
Pilmapres merupakan kompetisi mahasiswa yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tujuannya adalah untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa terbaik yang siap menjadi agen perubahan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Dengan fokus program sarjana dan diploma. Pilmapres dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap seleksi wilayah, dan seleksi nasional.
“Kegiatan ini untuk mendorong mahasiswa tidak hanya unggul dalam akademik, namun juga menjadi individu yang kreatif, inovatif, berdaya saing tinggi, dan berkarakter. Jadi, harapannya mahasiswa tidak hanya berbekal pengetahuan, namun juga hard skills dan soft skills. Sehingga kelak saat ia lulus mampu beradaptasi dengan perubahan,” kata Jody saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp akhir bulan Juli 2022 lalu.
Perjuangan Jody menjadi finalis Pilmapres mewakili ITN Malang tidaklah mudah. Ia harus mengikuti tiga kali seleksi, yakni seleksi administrasi, wawancara, dan presentasi. Mahasiswa semester 6 inipun harus puas masuk 29 besar dari total 69 peserta pada seleksi wilayah.
Baca juga : Jadilah yang Tercepat, Jadilah Sang Juara, Bersama Line Tracer Competition Teknik Elektro ITN Malang
“Dari 69 peserta kemudian diambil 26, dan terakhir menyisakan 6 peserta. Belum lolos (seleksi nasional), tapi alhamdulillah bisa nambah teman, dan pengalaman,” ujarnya.
Presentasi menjadi salah satu penilaian dewan juri. Maka mahasiswa asal Lumajang, Jawa Timur ini mengangkat judul Tata Kelola Lingkungan Terpadu Secara Digital Untuk Kampung Padat Penduduk. Ia mencetuskan model pemberdayaan tata lingkungan terpadu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah kampung padat penduduk.
“Saya menggunakan sistem monitoring pengolahan limbah terpadu dan kualitas air yang dihasilkan serta monitoring kondisi cuaca dan udara sekitar sebagai upaya pembentukan kampung sehat Proklim. Ini untuk mengurangi permasalahan di masyarakat, seperti lingkungan tidak sehat, sosial, ekonomi, dan kesehatan,” bebernya.
Pantas saja Jody mengangkat tema tersebut, pasalnya ia merupakan salah satu perancang Real-Time Implementation of Wastewater Monitoring System on the Communal Wastewater Treatment Plant using the IoT Technology pada kegiatan Matching Fund Kedaireka MBKM di IPAL Tirta Rona Tlogomas, Kota Malang tahun 2021.
Sebagai mahasiswa ternyata Jody juga aktif di himpunan mahasiswa jurusan. Ia merupakan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) S-1, ITN Malang periode 2021-2022. Meskipun aktif di himpunan, Jody juga berprestasi. Ia pernah menyabet juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional PERMATEP Universitas Lampung Tahun 2021, Juara 2 Lomba Brosur Prodi ITN Malang 2022, harapan 6 Lomba Karya Tematik Prodi ITN Malang tahun 2022., dan lain-lain.
Berbagai kegiatan tidak membuat Jody lengah dalam studi. Ia punya cara sendiri membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan tetap menghasilkan prestasi. Yaitu dengan membuat schedule pribadi. Sehingga Jody mampu meminimalisir semua permasalahan yang akan terjadi baik itu permasalahan mendadak ataupun tidak.
“Saya juga hobi bermain alat musik, dan game. Dan, selama ini hobi tersebut sama sekali tidak mengganggu semua aktivitas saya. Bahkan, hobi saya cukup mampu mengembalikan semangat di dalam diri saya, ketika saya stress dan suntuk,” cerita pemuda ramah ini.
Memiliki prinsip “Selama tenaga, umur, dan pikiran saya masih mampu saya gunakan secara maksimal, maka akan saya gunakan semaksimal mungkin”. Dengan begitu Jody termotivasi selama menjadi mahasiswa untuk memanfaatkan tenaga, dan pikiran dengan sebaik-baiknya.
“Bagaimana kita bisa menghadapi permasalahan kehidupan yang menanti setelah kita lulus? Itu yang menjadi pertanyaaan dan motivasi saya selama menjadi mahasiswa. Supaya saya nanti ketika sudah lulus tidak terus-menerus bergantung kepada orang tua ataupun orang. Kita hidup di dunia ini hanya sementara dan sebentar. Maka dari itu jangan kita yang terlindas oleh waktu, tapi harusnya kita yang melindas waktu,” pesannya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)