Keluar Dari Zona Nyaman, Wahyu Tedy Pratama Sabet Juara 3 Jujitsu di Kota Batu
Wahyu Tedy Pratama saat menerima medali pada Kejuaraan Jujitsu antar Dojo se-Indonesia Piala Wali Kota Cup 2019 di Gedung Olahraga (GOR) Gajah Mada, Jumat-Minggu (20-22/12/19). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID — Wahyu Tedy Pratama, mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sekali lagi menyabet gelar juara 3 Jujitsu. Kali ini pada Kejuaraan Jujitsu antar Dojo se-Indonesia Piala Wali Kota Cup 2019 yang berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Gajah Mada, Jumat-Minggu (20-22/12/19).
Sebelumnya di tahun 2019 lalu ia juga mendapat juara 3 Kejuaraan Ju-Jitsu UNESA Open XIII Tingkat Nasional. Event tahunan yang digelar Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Pengurus Cabang (Pengcab) Kota Batu tersebut diikuti oleh 340 atlet Jujitsu dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia.
Mahasiswa Teknik Informatika ini mengikuti cabang Newaza Fighting System kelas D 66-70 kg mewakili Dojo ITN Malang. Bagi Regar sapaan akrab Wahyu Tedy Pratama, cabang Newaza merupakan hal yang baru baginya. Mengingat selama ini ia mengikuti kelas amatir.
“Saya keluar dari zona nyaman dengan memberanikan diri ikut di kelas yang baru (Newaza), sebelumnya saya ikut di kelas amatir,” terang Regar saat ditemui di Ruang Humas ITN Malang, Rabu (08/01/2020).
Perjuangan Regar di Kota Wisata Batu cukup berat, mengingat lawan yang masuk tiga besar notabene adalah atlet Jujitsu. Apalagi Regar masih harus membagi waktu dengan kuliah, menjadi asisten laboratorium, dan anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Pecinta Alam (Himakpa) ITN Malang. Bahkan, dengan padatnya kegiatan saat akan bertanding kesehatan Regar sempat terganggu.
“Kemarin, saya sempat mau mundur saat di Batu karena nahan sakit. Saat tanding badan sempat tidak prima. Namun, oleh teman saya terus memberi support untuk tetap berjuang. Walaupun saya tidak tahu hasilnya nanti, tapi saya harus full 100 persen berjuang,” katanya.
Baca juga: Atlet ITN Malang Sabet Juara 3 Ju-Jitsu Tingkat Nasional di Surabaya
Target ke depan di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa dan organisasi yang lain, Regar akan berusaha sebisa mungkin membagi waktu dan terus berprestasi. “Buat adek-adek mahasiswa generasi milenial, kurangi drama banyakin karya. Karena karyalah yang membuat kita besar, bukan drama. Karena generasi sekarang kurang bisa keluar dari zona nyaman, untuk bisa lebih berkarya,” ujar Regar menyampaikan pesan dari para senior Jujitsu. (mer/humas)
Baca juga: Sabet Tujuh Medali, Taekwondo ITN Malang Buktikan Kemampuan di UM Cup IV se-Jawa Timur