Kendala Biaya antarkan Anak Petani Menerima Beasiswa Bidikmisi
Arga Enusjaya Putra (kiri), Mahasiswa Penerima Bidikmisi Kemenristekdikti Bersama Ayahnya saat Berkunjung ke Kampus I ITN Malang, Kamis, (28/8/19).
Arga Enusjaya Putra tidak menyangka diterima sebagai mahasiswa baru di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Alumnus SMAN 1 Lenteng Madura ini merupakan salah satu mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi Kemenristekdikti tahun 2019.
Ditemui usai acara sosialisasi Bidikmisi di kampus 1, putra Bapak Enus Mujianto ini menceriterakan pengalamannya. “Awalnya saya berusaha mendaftar dengan jalur reguler, tapi terkendala biaya. Maka, saat ke ITN mencari informasi, oleh Pak Teguh (bagian penerimaan mahasiswa baru) saya disarankan mendaftar lewat Bidikmisi,” terang Arga, Kamis, (28/8/19).
Arga tidak menyangka bakalan bisa kuliah di Kota Malang kampung halaman orang tuanya, apalagi di Teknik Informatika S-1 ITN Malang. Sebagai anak perantauan yang mengikuti orang tua dari Malang pindah ke Madura tidaklah mudah. Keterbatasan ekonomi orang tuanya menjadikan Arga termotivasi untuk terus berprestasi. Hingga akhirnya ia sering mendapatkan juara pada olahraga karate INKAI. Dari hadiah prestasi-prestasi yang diperoleh, Arga bisa membantu orang tuanya membiayai kebutuhan sekolah.
“Tahun 2016 pernah juara dua di tingkat Jawa Timur. Tingkat kabupaten pernah juga juara satu. Masih banyak lagi, saya tidak hafal,” ujarnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh ayahnya, Enus Mujianto. Sebagai seorang petani, Enus mendukung putranya untuk selalu berprestasi. “Saya selalu katakan ke Arga, kalau mau bantu papa kamu harus berprestasi. Jadi, bisa membantu meringankan biaya (sekolah). Apalagi saat dia (Arga) ingin kuliah, persiapan untuk biaya minim sekali. Alhamdulillah dia akhirnya bisa mendapatkan beasiswa Bidikmisi,” ungkap Enus Mujianto, ayahanda Arga. Enus selalu mengajarkan kepada anaknya untuk selalu jujur, bicara apa adanya dan taat. (me/humas)