PKKMB ITN Malang 2021 Digelar Secara Daring, Rektor Beri Motivasi Civitas Tetap Semangat
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, memberi sambutan di PKKMB ITN Malang 2021 secara daring dan live Youtube ITN Malang Official, Senin (13/9/2021).
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menggelar kegiatan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru). Sebanyak 936 mahasiswa akan mengikuti serangkaian kegiatan secara daring lewat zoom meeting selama 3 hari mulai Senin-Rabu (13-15/9/2021). Kebangaan tersendiri bagi mahasiswa baru dapat bergabung dengan Kampus Biru. Pasalnya ITN Malang menduduki ranking 4 nasional kategori institut PTN dan PTS, dan terbaik kategori perguruan tinggi institut di Jawa Timur.
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, dalam sambutannya menyatakan, PKKMB diadakan untuk mengenalkan kehidupan kampus yang sangat berbeda dari kehidupan di SMA/SMK. “PKKMB akan memberi pemahaman kepada maba mengenai proses belajar mengajar, dan organisasi yang bisa mendukung mereka selama studi di ITN Malang,” kata Prof Lomi akrab disapa.
Prof Lomi menegaskan bahwa pendidikan di ITN Malang sesuai dengan standarisasi pendidikan nasional yang ditentukan oleh Kemendikbud Ristek. Sehingga mahasiswa akan banyak dilibatkan dalam kegiatan yang sifatnya regional, nasional maupun internasional. “Maka, persiapkan diri anda untuk berprestasi dengan manajemen waktu, dan lulus pada waktunya,” tegasnya.
Ditemui usai pembukaan, Prof Lomi sekali lagi memberi motivasi kepada dosen dan mahasiswa baru untuk tetap semangat. Kondisi pandemi belum memungkinkan ITN Malang menggelar perkuliahan tatap muka. Sehingga dalam satu semester kedepan perkuliahan masih dilaksanakan full daring.
Baca juga : ITN Malang akan Terapkan Hybrid Learning di Pertengahan Semester Genap
Perkuliahan dimulai 20 September nanti mahasiswa baru bisa berinteraksi dengan para dosen. Sehingga dosen juga bisa ikut memberi motivasi kepada mahasiswa agar memiliki semangat tinggi mengikuti perkuliahan daring. Dosen akan menyediakan waktu untuk mahasiswa berinteraksi dan konsultasi. Bisa melalui WA, email atau zoom.
“Nanti setelah delapan kali pertemuan akan diadakan evaluasi. Dilihat efektivitas pembelajaran daring seperti apa. Kalau bercermin pada perkuliahan semester lalu, semua berjalan baik. Bahkan untuk wisuda 2 Oktober nanti mahasiswa banyak yang berprestasi. Jadi, pembelajaran daring atau luring bergantung dari niat mahasiswa untuk mengikuti kuliah,” jelas Prof Lomi.
Mengangkat tema “Bersama dalam Keragaman, Menuju Insan Intelektual” PKKMB ITN Malang juga disambut ucapan selamat datang secara khusus dari Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji. Selain itu panitia juga menghadirkan sejumlah narasumber yang memberi materi baik melalui live zoom maupun dari tayangan video. Di Hari pertama ada Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim, yang menginformasikan mengenai Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bisa diikuti oleh semua mahasiswa. Programnya antara lain, studi independen, pertukaran pelajar, membangun desa, bisa mengambil mata kuliah di luar prodi, magang di perusahaan dll.
Ada juga materi dari Polresta Malang tentang anti korupsi dan radikalisme, BNN Kota Malang dengan anti narkoba, Rindam V Brawijaya memberikan materi character building dan bela negara, ada juga dari LLDIKTI, serta materi perundungan dan kekerasan seksual dari pakar hukum. Sedangkan untuk pelaksanaan PKKMB hari ketiga akan dilaksanakan oleh fakultas dan berlanjut ke tiap prodi.
Wakil Rektor III ITN Malang, Ir. Fourry Handoko, ST., SS., MT., Ph.D., IPU., menambahkan, tema tersebut sesuai dengan civitas ITN Malang yang heterogen dan multikultur. Dengan semangat terus menjaga toleransi dan merawat kebersamaan. “Kami mendorong mahasiswa untuk ikut menjaga toleransi. Kami institut yang berbasis nasional yang akan terus menjaga keberagaman tersebut. Sehingga semua kalangan bisa kuliah di sini (ITN Malang) dengan sebaik,” ujarnya.
Untuk mengenalkan daerah asal mahasiswa, maka di hari kedua mahasiswa baru dan panitia diwajibkan mengenakan pakaian adat. Ini sudah menjadi tradisi ITN Malang beberapa tahun kebelakang. Bahkan pakaian adat tersebut dilombakan dalam bentuk foto dan video dengan materi alasan masuk ITN Malang dan kontribusi untuk daerah di masa datang.
Dikatakan Fourry untuk mempermudah mahasiswa baru dalam mengenal kampus, maka panitia PKKMB telah menyediakan buku saku sebagai pegangan. “Kami juga akan mengenalkan uni-unit yang ada di ITN Malang, seperti kegiatan internasional, penelitian, dan lain-lain. Meski belum datang ke Malang, namun mereka akan tahu yang mesti dilakukan terkait akademik,” tandasnya. (me/Humas ITN Malang)