Rektor ITN Malang Mewisuda 541 Wisudawan, Tekankan Peningkatan Kualitas SDM serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terapan
Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT mengukuhkan 541 wisudawan/i pada Wisuda ke-62 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Tahun 2019, Sabtu (28/9/19). (Foto: Yanuar/humas)
Wisuda ke-62 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Tahun 2019 meluluskan 541 wisudawan dari jenjang diploma FTI 36 wisudawan, sarjana FTI 234 wisudawan, sarjana FTSP 256 wisudawan, dan pasca sarjana 15 wisudawan. Sidang terbuka senat berlangsung di kampus 2 ITN Malang, Jalan Raya Karanglo, Km 2, Malang pada Sabtu (28/9/19). Wisudawan yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi untuk program sarjana periode ini adalah Lathifatul Ilyah, dari Prodi Kimia S-1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) dengan IPK 3,83. Sedangkan untuk program diploma dengan rata-rata 3,70 diraih oleh Khoiratul Ken Arifah.
Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT dalam sambutannya mengatakan ITN Malang mewujudkan keunggulan dalam bidang peningkatan kualitas SDM serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan. Upaya peningkatan kualitas SDM mahasiswa dilakukan dengan membentuk karakter dan meningkatkan ilmu dan pengetahuan. Sedangkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan dilakukan dengan program penelitian dan hilirisasi hasil. Luaran hasil penelitian dosen berupa buku dan artikel ilmiah, yang inovasi dilindungi paten, serta diarahkan unntuk komersialisasi.
Sementara itu, pembentukan karakter di ITN Malang dilakukan dengan memberi wawasan dan pembiasaan. Dengan melibatkan mahasiswa dalam berbagai hal, antara lain dalam peribadahan, kewirausahaan, serta manajerial dan kepemimpinan. “Untuk itu di dalam kampus dibangun masjid, gereja, dan pura pada lokasi yang berdekatan. Hal ini dimaksudkan untuk melatih mereka agar selalu bertoleransi dan rukun dalam beragama,” kata rektor.
ITN Malang terus meningkatkan kompetensi lulusan dan pembatasan masa studi. Maka ITN Malang menerapkan Sistem Pembelajaran Tuntas yang mengutamakan proses. Evaluasi tingkat ketercapaian target capaian pembelajaran dilakukan sedini mungkin, dan jika terdapat kekurangan segera diadakan penanganan khusus.
“Jadwal evaluasi tidak harus menunggu di tengah dan akhir semester. Dengan begitu diharapkan semua mahasiswa yang ikut berproses tidak ada lagi yang tidak lulus, sehingga semua mahasiswa akan lulus tepat waktu,” imbuh rektor.
Sebagai pendukungnya maka dibangun lingkungan belajar dengan atmosfir akademik yang menyerupai dengan kondisi dunia kerja. ITN Malang tengah berupaya pembangunan “laboratorium” skala industri dengan menjalin kerja sama dengan berbagai mitra industri barang dan jasa untuk berpartisipasi mendidik anak bangsa.
Dalam proses pembelajaran, mahasiswa dibiasakan dengan pengamatan dalam laboratorium, dan lapangan. Sementara para dosen juga terus berupaya meningkatkan kualitas materi belajar, dengan memperkaya buku-bukunya dengan hasil penelitian, abdimas, dan laporan hasil konsultansi.
“Hari ini para mahasiswa telah selesai mengikuti rangkaian proses dalam pendidikan yang cukup panjang, maka kami yakin semua telah siap berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan Negara ini,” tandas dosen sekaligus ahli pengairan ini.(me/humas)