Rektor Tekankan Mahasiswa Bidikmisi Disiplin dan Ikuti Proses
Sebanyak 20 Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi Kemenristekdikti Mendapat Sosialisasi di kampus I ITN Malang, Rabu (28/8/19). (Foto: Yanuar/Humas)
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang tahun ini menerima 21 mahasiswa penerima beasiswa jalur Bidikmisi. Sebanyak 20 orang penerima beasiswa Bidikmisi Kemenristekdikti dan satu orang penerima beasiswa Bidikmisi dari ITN Malang. Pengarahan dan pemberian bantuan beasiswa Bidikmisi dilakukan di ruang serbaguna Kimia kampus I ITN Malang, Rabu (28/8/19).
Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT dalam sambutannya mengajak mahasiswa penerima Bidikmisi untuk memanfaatkan beasiswa dengan sebaik-baiknya, sehingga bisa lulus tepat waktu. Disisi lain ITN juga mengajak para orangtua untuk bersama-sama mengontrol anak-anak mereka.
“Ketika kegiatan belajar diikuti dengan baik, disiplin dan mengikuti segala prosesnya maka tidak ada istilah tidak lulus, karena ITN berorientasi pada proses. Dan sebaliknya, kalau pintar tapi tidak mengikuti proses maka ya tidak akan lulus,” tegas rektor.
ITN Malang juga akan memberikan kesempatan kerja paruh waktu kepada mahasiswa semua jalur selama mereka kuliah rajin dan berkarakter baik. “Kesempatan kerja paruh waktu akan kami berikan misalnya bisa di perpustakaan. Jadi, disaat mahasiswa tidak ada perkuliahan bisa kerja paruh waktu. Manfaatnya bisa memanfaatkan waktu secara positif, belajar bekerja, dan bisa menyisihkan uang” kata rektor.
Tahun 2019 ini ITN Malang menerima pendaftaran beasiswa Bidikmisi sebanyak 105 pendaftar. Sedangkan yang lolos memenuhi syarat administrasi sejumlah 70 orang kemudian dikerucutkan kembali menjadi 20 orang untuk beasiswa Bidikmisi Kemenristekdikti. Untuk seleksinya sendiri meliputi bidang akademik dan ekonomi orangtua.
Saat mendampingi Rektor ITN Malang, Wakil Rektor II, Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Ir. Gaguk Sukowiyono, MT juga turut mewanti-wanti mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Gaguk mengatakan, semua biaya pendidikan mahasiswa Bidikmisi ditanggung oleh pemerintah. Dana tersebuat akan langsung masuk ke rekening masing-masing. Diharapkan mahasiswa dan para orangtua secara bijak bisa memanfaatkan hanya untuk keperluan pendidikan.
“Jangan sampai saat melihat di rekening anaknya ada uang banyak, orangtua jadi tergoda untuk mengunakan atau pinjam buat keperluan rumah tangga. Dana ini hanya untuk keperluan pendidikan saja,” tegasnya. (me/humas)