Sedikit Bicara dan Aktivis Luar Biasa, Rektor ITN Malang Prof Kustamar Tutup Usia
Rektor ITN Malang Prof Dr Ir Kustamar, MT. (Foto:Yanuar/humas)
Malang, ITN.AC.ID – Berita duka menyelimuti Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Rektor ITN Malang Prof Dr Ir Kustamar, MT meninggal dunia di usia 57 tahun karena sakit pada Senin (08/02/21). Meninggalnya orang nomor satu di ITN Malang ini tidak hanya menjadi duka bagi civitas akademika, namun juga menjadi kabar duka bagi dunia pendidikan di Malang.
Wali Kota Malang Drs Sutiaji bersama isteri dan Sekda Kota Malang Drs Wasto SH MH datang melepas jenazah Prof Kustamar dari rumah duka di kawasan Jalan Simpang Sulfat Utara Kota Malang. Di mata Sutiaji, almarhum Prof Kustamar merupakan sosok yang baik dan seorang aktivis yang sangat luar biasa.
“Jauh sebelum beliau menjabat rektor saya sudah kenal dan bersahabat dengan almarhum. Kami sering bertemu di ITN, dan ia seorang aktivis yang luar biasa. Beliau orang baik, tidak banyak bicara tapi banyak bekerja,” kenang Sutiaji.
Kontribusi almarhum Prof Kustamar sebagai guru besar dalam pengembangan strategi pentahelix Kota Malang diapresiasi oleh Sutiaji. Menurutnya, almarhum Prof Kustamar aktif memberikan ide dan pemikiran lewat kajian dan diskusi ilmiah. Mewakili Pemerintah Kota Malang, Sutiaji menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian almarhum.
“Kami turut merasa kehilangan. Rasa duka kami seakan-akan berlipat. Ditinggalkan oleh sosok yang momitmen dan konsisten denganm keilmuannya, dan ternyata beliau juga suami dari Bu Ari Mukti, Direktur Teknik DDAM (Kota Malang). Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada seluruh keluarga,” terangnya.
Rasa kehilangan dirasakan pula oleh Ketua Yayasan P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi) Ir Kartiko Ardi Widodo MT. Menurut Kartiko, Prof Kustamar merupakan salah satu putra terbaik Kampus Biru. Meski baru menjabat dua tahun sebagai rektor, sudah banyak prestasi yang telah diraih. ITN Malang kembali meraih Anugerah Kampus Unggul (AKU), meningkatnya akreditasi prodi, serta prestasi dosen dan mahasiswa baik riset, luaran, kompetisi dan lain sebagainya.
“Beliau luar biasa perjuangannya untuk mengembangkan ITN. Sosok yang pendiam, namun penuh solusi yang akan disampaikan pada saatnya. Prestasi beliau juga luar biasa. ITN Malang dan dunia pendidikan sangat kehilangan Prof Kustamar,” ujarnya.
Baca juga: Rektor ITN Malang: Triple Helix untuk Pembangunan Berkelanjutan
Tepat dua tahun pengabdiannya sebagai Rektor ITN Malang, Prof Kustamar tutup usia dengan meninggalkan isteri dan tiga orang anak (dua putra dan satu putri). Di mata rekan sejawatnya, ia merupakan sosok pemimpin yang baik dan sabar.
Wakil Rektor I ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT mewakili civitas akademika menyampaikan duka mendalam. Dimata Yudi, almarhum Prof Kustamar merupakan pemimpin sekaligus seorang bapak yang sangat sabar dan baik. Memiliki semangat yang luar biasa. Bahkan dipuncak pengabdiannya sebagai rektor, Prof Kustamar berhasil meraih gelar Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknik Sumber Daya Air pada bulan Desember 2020 yang lalu.
“Pemimpin yang luar biasa dan sabar. Beliau memang kondisinya sakit sejak November tahun kemarin. Sejak itu kami kalau berkomunikasi hanya lewat daring. Seluruh civitas merasa sangat kehilangan beliau,” kata Yudi. (me/Humas ITN Malang)